Page 50 - MAJALAH 121
P. 50
gumam Rambe kecil dalam hati. Kedua orangtua Rambe yang me tuskan untuk menyusul sang kakak
Tanpa disadarinya, peristiwa terse mang sangat konsen dengan pen yang merantau ke Jakarta. Disinilah
but begitu terekam dan tertanam didikan anakanaknya, mendorong awal titik balik perubahan kehidu
dalam benak rambe, hingga dalam Rambe untuk mendapatkan pendi pan Rambe. Sejatinya Rambe ingin
hati kecilnya timbul keinginan un dikan yang jauh lebih baik diband mendaftar ke Fakultas Kedokteran,
tuk menjadi pejabat seperti tamu ing di kampung halamannya. Me sayangnya ketika pendaftaran telah
tersebut ketika kelak ia dewasa. masuki masa SMA ia pun kemudian ditutup ia belum juga mendaftar.
hijrah ke ibukota Sumatera Utara. Alhasil, ia harus mengubur dalam
Memasuki Sekolah Menengah Per Di kota Medan ini, Rambe lang dalam keinginannya untuk menjadi
tama tepatnya di SMPN II Bakaran sung mendaftar ke SMA Negeri III seorang dokter.
Batu, Rantau Parapat tidak banyak Medan, tidak tanggungtanggung
yang berbeda dari keseharian Ram Rambe mendapat jurusan Paspal Banyak jalan menuju Roma, untuk
be. Namun sesuai jamannya, lampu (Pasti dan Ilmu Alam, sekarang IPA), meraih kesuksesan di tanah ran
templok yang biasa ia gunakan un sebuah jurusan yang sangat pres- tau tentu tidak hanya harus men
tuk meneranginya berganti men tige kala itu. jadi seorang dokter, pikir Rambe
jadi lampu petromax yang tingkat ketika itu. Setelah melalui pertim
penerangannya jauh lebih terang Mahasiswa yang Aktif bangan dan diskusi yang cukup
dibanding lampu templok. Kondisi matang dengan sang kakak, Rambe
demikian semakin memacu sema Lulus SMA, Rambe ingin mencari pun akhirnya memutuskan untuk
ngat belajar Rambe. suasana yang baru sekaligus pendi melanjutkan pendidikan ke APP
dikan yang lebih baik. Ia pun memu (Akademi Pimpinan Perusahaan),
50 PARLEMENTARIA EDISI 121 TH. XLV, 2015