Page 8 - MAJALAH 121
P. 8

PROLOG


















          TARIK ULUR



          KEBIJAKAN BBM

























                 ebagai salah satu komoditas   ran subsidi.                  sedang solar disubsidi Rp1.000 per
                 kebutuhan pokok, bahan                                      liter. Menyikapi kebijakan tersebut,
                 bakar minyak (BBM) memi­  Sejak  dilantik  20  Oktober  2014,   kalangan DPR mengkritisi, seharus­
          Sliki peran yang sangat stra­    Presiden Jokowi telah menetapkan   nya dalam menaikkan BBM dilaku­
          tegis. Dengan posisi itu maka dalam   kebijakan yang signifikan pada sek­  kan dengan tepat. Di saat harga min­
          mengelola BBM senantiasa terkena   tor energi, khususnya terkait sub­  yak dunia turun, pemerintah malah
          imbasnya seperti buah simalakama.   sidi BBM. Belum sampai sebulan   menaikkan harga BBM di dalam neg­
          Bila subsidi dikurangi alias menaik­  memerintah, pada 16 November   eri. Ketika harga minyak dunia terus
          kan harga BBM maka kepentingan   2014 Jokowi menaikkan harga BBM  melorot tajam, barulah pemerintah
          rakyat akan dikorbankan dan pasti   sekitar 30%, yakni premium dari   menurunkan harga BBM.
          mengundang reaksi keras masyara­  Rp6.500 menjadi Rp8.500 dan solar
          kat. Namun sebaliknya, jika subsidi   dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per   “Kebijakan pemerintah di sektor
          tidak dikurangi atau tidak menaik­  liter.                         migas tak melindungi rakyat kecil.
          kan harga BBM maka beban keuan­                                    Ke depan masyarakat mungkin akan
          gan negara kian berat dan ruang   Namun, pada 1 Januari 2015 har­  dihadapkan oleh fluktuasi harga
          fiskal semakin sempit.           ga premium diturunkan kembali     BBM yang turun naik,” tandas Wakil
                                           menjadi Rp7.600 dan solar menjadi  Ketua DPR Agus Hermanto. Dia
          Karena itulah, menyangkut kebi­  Rp7.250 per liter. Terakhir, pada 16  mengatakan, ketika harga BBM su­
          jakan BBM ini, akan selalu terjadi   Januari 2015 harga premium tu­  dah dinaikkan, masyarakat pun di­
          tarik ulur. Siapa pun Presidennya,  run lagi menjadi Rp6.600 dan solar   hantui harga kebutuhan pokok dan
          pasti akan dihadapkan pada perso­  menjadi Rp6.400 per liter. Dalam   tarif angkutan yang melambung.
          alan subsidi BBM dan punya kecen­  kebijakan baru harga BBM tersebut,   Tak mudah menurunkan kembali,
          derungan akan mengurangi angga­  premium sudah tidak lagi disubsidi,   walau harga BBM telah diturunkan.



          8  PARLEMENTARIA  EDISI 121 TH. XLV, 2015
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13