Page 46 - MAJALAH 96
P. 46

lebih baik dari ini,” ujarnya kali ini sambil   berlama-lama. Untuk mendukung   DPR kedodoran mengejar target
           tersenyum.                        kinerja, jumlah staf ditambah tentu   legislasi. “Kita perlu Law Center yang
             Tapi disinilah ia merajut mimpi untuk   dengan konsekuensi biaya diluar   didukung seperangkat tenaga ahli
           bangsa dan negaranya. Totalitas menjadi   tanggungan negara alias pribadi.   yang kuat, S3 minimal S2 dari berbagai
           komitmennya. Baginya bekerja sebagai   Baginya dengan beban kerja seperti   disiplin ilmu. Sekarang lanjutnya Baleg
           anggota DPR adalah penghargaan    sekarang idealnya anggota DPR     sering dikritik pembahasan RUU kok
           dan karir tertinggi bagi siapapun yang   didukung 7 orang staf, ada yang ahli   lama?,”ujarnya
           memilih perjalanan hidupnya dibidang   dibidang hukum perdata, pidana, tata   Baginya pembahasan UU tidak
           politik. Itulah sebabnya agak sulit   negara, adm negara, ahli politik, ahli   harus cepat, tetapi tidak boleh juga
           baginya menerima kalau ada anggota   ekonomi dan satu orang bertanggung   memperlambat. Hal lain, penguatan
           DPR kemudian terjun berkompetisi   jawab dibidang public relation untuk   fungsi anggaran juga harus didukung
           dalam pemilukada bupati/walikota   membangun komunikasi politik.  “Setiap   Budget Office, sehingga peran anggota
           atau bahkan gubernur sekalipun. Ia   saat anggota DPR menerima nota dari   DPR bisa dioptimalkan tidak lagi
           menyayangkan sejauh ini belum ada   para staf pendukung dengan beberapa   sekedar mengesahkan. “Pandangan
           instrumen partai untuk mendudukkan   alternatif, ini alasan, ini implikasinya,   DPR tentang anggaran itu bagaimana,
           seorang kader sesuai potensinya. Kalau   ini terori neolib, ini pasar, ini rakyat,   banyak anggota tidak paham soal
           memang cocoknya di legislatif jangan   sekarang tergantung anggota dewan   teknis anggaran, oleh karena itu kita
           memaksakan diri menjadi pejabat   yang memutuskan. Apabila sistem   harus dibrief oleh para tenaga ahli yang
           eksekutif, begitu pula sebaliknya.  seperti ini sudah dibangun perdebatan   canggih,”jelasnya.
             “Saya pribadi mendapat kebahagiaan   dalam persidangan hanya pada    Mantan Ketua Dewan Pakar PPP ini
           tersendiri selama menjadi anggota   memutuskan kebijakan yang mana,   menilai DPR perlu belajar pada beberapa
           DPR, saya bisa memperjuangkan     bukan masalah titik koma.”        parlemen yang memiliki sistem lebih
           masyarakat, membela warga saya yang   Penyandang gelar Magister Hukum   baik seperti Amerika atau Jepang. Ia
           dizolimi. Dibandingkan advokat jelas   UI ini masih menyimpan harapan dalam   berharap publik tidak menvonis kegiatan
           kewibawaan berbeda ya, kalau dulu   periode ini dapat berkontribusi dalam   studi banding sebagai pemborosan
           saya kirim surat kepada aparat tidak   merubah wajah parlemen. “Saya tidak   anggaran. “Banyak yang bisa dipelajari
           ditanggapi kalau sekarang langsung   tahu apakah bisa kesampaian tapi yang   dari studi banding, membuka cakrawala
           cepat direspon,” katanya. Sebagai wakil   penting proses dijalankan,” tekannya.   anggota DPR, memahami suasana
           rakyat dapil Sumsel I, Ahmad Yani sering   DPR sebagai pembuat UU seharusnya   kebatinan ketika produk legislasi
           turun menjumpai konstituen di daerah   memiliki fasilitas riset yang memadai   disahkan. Jadi ada hal yang bisa di-klik
           pemilihan, tidak sungkan berdialog   seperti perpustakaan yang lengkap.   di internet ada pula yang tidak. Parlemen
           di emperan, bertemu tukang becak,   Siapapun yang ingin melakukan studi   Jepang saja masih studi banding kok.
           makan di warung rakyat, membicarakan   komparatif mulai dari UU era penjajahan   Jadi studi banding bukan haram tapi
           persoalan yang mereka hadapi.     Belanda sampai era reformasi      harus ada konteksnya, substansi yang
             Kalau ada surat pengaduan apalagi   seharusnya dengan mudah ditemukan di   harus digali,” tutup Yani mengakhiri
           masalah hukum, ia meminta staf-nya   perpustakaan parlemen,”terangnya.  pembicaraan dengan parle. (iky)
           untuk cepat menanggapi, tidak boleh   Sebagai anggota Baleg ia paham   ***
























           Ahmad Yani saat mengunjungi rutan                               Ahmad Yani saat mengunjungi perkampungan di Jakarta






                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 |
                                                                              |
                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
                                                                                        ARIA |
                                                                                                 96

                                                                              P
                                                                               ARLEMENT

                                                                                             Edisi
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51