Page 45 - MAJALAH 108
P. 45

Di tahun politik dan di sisa waktu  selalu menargetkan RUU Prioritas  dewan tahun 2013 belum maksimal.
            Periode Anggota DPR RI 2009-2014,  setiap tahun begitu tinggi namun  Tapi itulah capaian yang ada.
            Dimyati menegaskan kinerja Dewan   pencapaiannya rendah.            Mudah-mudahan di  2014 ini bisa
            harus lebih dimaksimalkan. “Karena                                  kejar target. Supaya lebih banyak
            di tahun politik seperti sekarang   Ditegaskan Dimyati, target me-  lagi produk yang diselesaikan,
            banyak hambatan-hambatan  mang harus lebih besar. Jika  tar-        karena masyarakat menunggu tapi
            tertunda yang disebabkan karena  getnya pesimis malah bahaya. “Kita  tentunya yang berkualitas bukan
            banyak  Anggota  Dewan  lebih  harus tetap optimistis.   Pencapaian-  yang asal jadi.

            banyak ke Daerah Pemilihannya  pencapaiannya tinggal dikejar. Tidak
            untuk kepentingan politik ke depan.  bisa serta merta target banyak ha-  “Kalau asal jadi bisa di uji materi,
            Jadi sepertinya  tugas kenegaraan  rus selesai semua, tidak seperti itu,”  di judicial review di MK. UU yang
            terlupakan,” papar Dimyati.       tegasnya.                         dihasilkan  harus  harmonis, bulat,
                                                                                dan mantap, juga harus konstitu-
              Ketika ditanya, mengapa Dewan     Menurutnya, kinerja legislasi  sional,” imbuhnya. (sc) Foto: wy/Parle.



                                 DPR PERLU PROSES LEGISLASI YANG

                                 FOKUS DAN SELEKTIF DALAM SEDIKIT
                                 WAKTU YANG TERSISA

                                 Oleh: Ronald Rofiandri
                                 Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan
                                 Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK)

              Masa bakti anggota DPR periode 2009-2014 tersisa  dengan kepentingan partai politik dalam kelembagaan
             kurang dari satu tahun. Banyak Anggota DPR juga  DPR. Salah satunya adalah materi pembahasan tentang
             semakin sibuk dengan agenda persiapan Pemilu 2014.  keberadaan fraksi di DPR. Ketentuan mengenai fraksi
             Apalagi hampir seluruh anggota DPR sekarang kembali  seharusnya menjadi salah satu sasaran revisi UU MD3,
             mencalonkan diri.                                 terutama mengenai dasar pembentukannya. Penen-
                                                               tuan mengenai syarat atau kriteria pembentukan dan
              Dalam bidang legislasi, target Prolegnas RUU Prioritas  peran fraksi harus diputuskan sebelum Pemilu 2014 di-
             Tahun 2013 hampir pasti tidak bisa tercapai. Target 76  laksanakan. Hal ini penting untuk menjaga objektifitas
             RUU dalam Prolegnas 2013 sangat jauh dari realisasi.  dari para pembentuk undang-undang. Apabila keten-
             Sampai penutupan Masa Sidang I Tahun Sidang 2013-  tuan itu dibahas setelah diketahui hasil Pemilu 2014
             2014, hanya ada 15 RUU yang sudah disahkan, yang  dan juga jumlah kursi yang diperoleh, maka ada po-
             terdiri dari 6 RUU non kumulatif terbuka dan 9 RUU ku-  tensi subyektivitas dalam pembahasan dan mengarah
            mulatif terbuka (APBN, pemekaran wilayah, dan penge-  kepada bagi-bagi kekuasaan berdasarkan konfigurasi
            sahan konvensi). Sedangkan masa sidang sekarang, DPR  kekuatan partai politik di internal DPR. Oleh karena itu,
            dan Pemerintah sedang membahas 33 RUU pada tahap  pembahasan RUU MD3 harus dilakukan dengan disiplin
            pembicaraan tingkat I. Dua diantaranya baru masuk se-  dan fokus, serta menggunakan skala prioritas terhadap
            bagai usul inisiatif DPR, yaitu RUU Kesehatan Jiwa dan  materi muatan tertentu.
            RUU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (RUU MD3). Sedangkan
            27 RUU lainnya masih dalam tahap persiapan.          PSHK memandang bahwa langkah yang paling tepat
                                                               untuk dilakukan oleh DPR sekarang adalah mempriori-
              Melihat kondisi yang ada, mustahil DPR dan Peme-  taskan RUU yang sudah masuk dalam tahap pembicara-
            rintah mampu menyelesaikan target Prolegnas, apalagi  an tingkat I dan menghentikan pembahasan RUU yang
            dalam rentang waktu yang sangat singkat. Proyeksi ini  masih dalam tahap persiapan.
            bahkan disertai dengan kekhawatiran akan kualitas un-
            dang-undang yang dihasilkan.                         Selain itu, DPR dan Pemerintah juga berkesempatan
                                                               untuk menarik RUU yang diprioritaskan dalam Proleg-
              Pada bidang politik dan hukum, ada sejumlah RUU  nas. Preseden penghentian pembahasan dalam tahap
            dengan materi muatan yang cukup banyak dan kom-    persiapan pernah terjadi pada RUU Pilpres dan RUU KPK,
            pleks. RUU dimaksud adalah RUU MD3, RUU KUHP, RUU  sedangkan yang ditarik dari Prolegnas juga sudah di-
            KUHAP, dan RUU Pemilukada.                         lakukan terhadap RUU Percepatan Pembangunan Dae-
                                                               rah Tertinggal.
              Khusus RUU MD3, sangat erat materi muatannya


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 108 TH. XLIII, 2013  45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50