Page 37 - MAJALAH 151
P. 37

nasional. Honor tulisan itulah yang saya   yang tidak sesuai dengan awik-awik   kebijakan  negara  melalui  sebuah
              gunakan sebagai tambahan uang jajan.   agama Hindu (seperti ketentuan sebuah   pendekatan intelektual dan akademisi
              Meski begitu terkadang tetap saja ada   hotel tidak boleh melebihi pohon kelapa   yang cukup keras.
              kurangnya. Oleh karena itu saya ngamen   saat itu). Belum lagi sengketa tanah yang
              di Pantai Kuta, hasilnya lumayan bisa   belum selesai pembayarannya kepada   Kalau sekarang?
              buat beli buku-buku juga. Kalau dulu   petani setempat. Saat itu saya dengan   Kalau sekarang ya lebih beragam.
              SMP saya ngamen hanya iseng-iseng,   HMI sama sekali tidak melihat sisi   Namun yang pasti politisi itu tidak boleh
              tapi saat kuliah saya ngamen ya benar-  agama, kami berjuang untuk membela   instan. Harus melalui proses perjuangan,
              benar buat cari uang tambahan kuliah   petani (tanpa melihat agama).  tidak hanya sekdar saya dapat apa dan
              dan biaya hidup di Bali.                                          sebagainya. Politik merupakan wahana
                                               Bagaimana sampai akhirnya hijrah   perjuangan  menegakkan  nilai-nilai
              Bagaimana kemudian Anda ikut     ke Jakarta?                      demokrasi.
              HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)      Saat memimpin demontrasi itulah,
                 Kakak saya sudah lebih dulu masuk   pengurus besar HMI di Jakarta melihat   Adakah  Target Khusus  untuk  karir
              HMI di Mataram, NTB. Beliau mengajak   saya. Hingga kemudian saya diminta   politik Anda?
              saya  untuk masuk dalam organisasi   untuk menjadi pengurus pusat HMI.   Begini ya, puncak tertinggi karir
              mahasiswa Islam tersebut. Beberapa   Saat itu ayah saya sempat melarang saya,   politik mantan aktivis mahasiswa adalah
              tahun ikut aktif di HMI, akhirnya saya   karena saya belum selesai kuliah, belum   ketika mereka berada di lembaga legislatif
              terpilih menjadi Ketua Umum HMI   menjadi Koas. Sementara ibu saya malah   dan menjadi wakil rakyat. Sementara
              Cabang Denpasar pada tahun 1992–  mendukung saya untuk ke Jakarta. Dari   jika kemudian masuk eksekutif atau
              1993.  Dari  sinilah  karir  politik  saya   sana saya mengikuti ibu, restu ibulah   yudikatif itu adalah bonus.
              berawal.                         yang menjadi modal bagi saya di Jakarta.
              Jadi bisa dikatakan Kakak Andalah   Lalu Bagaimana sampai Anda    Bagaimana dengan gelar Anda
              guru berpolitik Anda?            masuk parpol?                    sebagai dokter hewan, akankah
                 Tidak juga, kakak saya hanya     Sebenarnya saya terlebih dahulu kenal   dipraktekan suatu hari?
              menganjurkan untuk masuk organisasi   pak Achmad Dahlan Ranuwihardjo,   Sebenarnya saat ini di Komisi IV ini,
              ekstra  kampus  itu.  Namun  secara   Ketua umum HMI. Dari sana saya dekat   ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah
              konseptual saya lebih banyak belajar dari   dengan Pak AM Fatwa, yang kemudian   kedokteran hewan juga digunakan, mitra
              Kyai Habib Adnan Sunaryo, seorang   menjadi wakil ketua DPR RI bidang   kerja kami kan Kementerian pertanian
              Hafidz Al Qur’an. Saya bersyukur bisa   Korinbang (kordinator industri dan   yang didalamnya ada peternakan juga.
              mengenal dan dekat dengan beliau,   pembangunan), saya menjadi staff ahli   Tapi lebih dari itu, kelak jika saya pensiun
              mantan Ketua MUI Bali. Beliau seorang   beliau. Di saat itu  nama saya masuk   menjadi  politisi,  saya  akan  menjadi
              ulama yang kharismatik, tidak hanya   menjadi pengurus DPP PAN sebagai   peternak sambil menulis buku.
              milik umat Islam saja tetapi milik   Ketua  Departemen  perencanaan
              masyarakat Bali. Beliau guru yang sangat   monitoring  dan  pengendalian  Bagaimana dengan kedua putra
              baik dengan cakrawala berpikirnya yang   pemenangan pemilu. Serta berbagai   Anda, akankah diarahkan untuk
              luas, kontekstual, inklusif, transformatif   jabatan lainnya di Partai. Hingga suatu   menjadi Politisi?
              dan universal. Bisa dikatakan Pak Adnan   ketika saya diminta maju untuk menjadi   Anak saya Isa Yoga Naratama masih
              pemersatu umat di Bali ketika itu.   caleg melalui daerah pemilihan Jawa   duduk di Kelas 3 SMP dan Musa Yoga
                                               Timur X meliputi Kabupaten Lamongan   Gautama masih kelas 4 SD sempat
              Apakah Kyai Adnan yang akhirnya   dan Gresik.  Hingga kemudian terpilih   saya tanyakan apa cita-citanya, dan
              mempengaruhi        pemahaman    menjadi anggota legislatif.      jawabannya sama ketika saya SD dulu,
              keagamaan Anda?                                                   tidak tahu. Jadi saya pun akan berbuat
                 Secara tidak langsung iya, dan itu   Bagaimana  pandangan  Anda  seperti ayah saya dulu, membebaskan
              saya terapkan ketika saya memimpin   tentang politik?             mereka mengikuti apa maunya mereka.
              HMI Cabang Denpasar. Saya memimpin   Dulu saya menilai politisi itu adalah   Sekarang yang penting adalah harus
              demonstrasi HMI yang tidak setuju   seorang  intelektual.  Karena  politisi   sekolah dan harus pinter. Saya arahkan
              dengan pembangunan  sebuah  hotel   memperdebatkan dan mendiskusikan   anak-anak untuk cinta ilmu.n(Ayu)



                                                                                Edisi : 151 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42