Page 7 - MAJALAH 151
P. 7

yang berkepentingan. Siapa pun dimintai   pemahaman yang jelas dan konkrit dari   “ingin menata
              keterangannya untuk membantu kerja   KPK.
              Pansus. Agun menepis asumsi bahwa    “Kita sampai pada rapat hari ini karena   kembali politik
              Pansus hanya memanggil kelompok   adanya rapat maraton Komisi III, dimana   pencegahan terhadap
              yang mendukung Pansus. Semua pihak   semua fraksi sampai pada kesimpulan untuk   tindak pidana korupsi
              dipastikan didengar kesaksian, pandangan,   mengusulkan  penggunaan  hak  angket.
              dan  aspirasinya.  Yang  jelas  kepentingan   Dilanjutkan rapat bamus, rapat pimpinan     (Tipikor) di Indonesia.
              penegakan  hukum,  pemberantasan  hingga  rapat  paripurna  ini.  Apakah  usul   Pemberantasan
              korupsi, dan keadilan jadi isu utama.  menggunakan hak angket dapat disetujui?,”     korupsi tidak
                 “Tak ada tendensi apa pun di balik   ujar Fahri disusul pengetokan palu tanda
              terbentuknya Pansus KPK. Tidak perlu   persetujuan.                     melulu menjadi
              ada yang ditakutkan dari Pansus KPK ini.    Sebelumnya Komisi III melakukan   monopoli KPK.
              Semua berangkat dari visi dan kepentingan   Rapat Dengar Pendapat dengan KPK pada   Institusi kejaksaan
              yang sama dalam memberantas korupsi,”   17-19April 2017. Dalam rapat tersebut,
              ujarnya. Untuk itulah, butuh saling   secara internal Komisi III mengusulkan   dan kepolisian juga
              menghargai antar-lembaga negara. Pansus,   penggunaan hak angket. Persetujuan ini   perlu disegarkan
              misalnya, sudah berkunjung ke beberapa   kemudian diperkuat dengan usulan secara   kembali untuk ikut
              lembaga negara untuk membangun   resmi sejumlah 25 anggota dari 8 fraksi
              semangat dan komitmen saling menghargai   yang mengajukan hak angket.  memerangi korupsi.”
              dalam melaksanakan tugas konstitusional.  Anggota  Komisi  III  Taufiqulhadi  di
                                               depan Sidang Paripurna membacakan
               Wajar Digunakan                 alasan usulan penggunaan hak angket yang   kepada media tertentu,” terangnya.
                 Rapat Paripurna DPR RI Penutupan   mulai bergulir sejak adanya penolakan KPK    Pengajuan hak angket ini kata dia,
              Masa Sidang IV TS 2016-2017 di   untuk  membuka rekaman pemeriksaan   dilakukan untuk melakukan pendalaman
              Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta,   Miryam Haryani dalam kasus E-KTP.  atas berbagai permasalahan di atas sehingga
              April lalu, menyetujui penggunaan hak    “Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja   dapat dilakukan evaluasi pelaksanaan tugas
              angket  terhadap  pelaksanaan  tugas  dan   KPK telah mendapatkan penilaian yang   dan kewenangan KPK.
              kewenangan KPK yang  diusulkan oleh   baik dari masyarakat.  Namun demikian,   Dalam perjalanannya Pansus telah
              sejumlah anggota Komisi III DPR.  hal ini tidaklah berarti bahwa prinsip   melakukan beberapa kegiatan selain
                 Dalam rapat yang dipimpin Wakil   transparansi dan akuntabilitas tidak perlu   menggelar pertemuan dengan jajaran
              Ketua DPR Fahri Hamzah ini diwarnai   lagi menjadi perhatian ataupun pengawasan   Kejagung, Kepolisian juga mengunjungi LP
              sejumlah interupsi hingga aksi walk out dari   tidak perlu lagi dilakukan dalam berbagai   Sukamiskin serta menghadirkan sejumlah
              anggota Fraksi Gerindra yang menolak   bentuknya,” ujar politisi dari F-NasDem   pakar, dan sejumlah saksi kasus korupsi.
              penggunaan hak angket terhadap lembaga   itu.                        Berdasarkan fakta-fakta dan temuan
              antirasuah tersebut.                 Selain itu, ia juga menyampaikan   dari Pansus Hak Angket KPK, jelas
                 Menanggapi interupsi dari sejumlah   adanya dugaan ketidakpatuhan yang   terdapat  adanya  berbagai  pelanggaran
              dewan,  Fahri  mengatakan  hak  angket   dilakukan oleh KPK dalam tata kelola   Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh
              adalah hak konstitusional yang wajar   anggaran maupun tata kelola dokumentasi,   KPK atas nama penegakan hukum
              digunakan setelah dilakukan hak bertanya   yakni terjadinya pembocoran dokumen   pemberantasan tindak pidana korupsi.
              di dalam AKD masing-masing.      dalam proses hukum. Seperti Berita   Kewenangan penindakan dan pencegahan
                  Ia mengatakan, ini hanyalah ekstensi     Acara Pemeriksaan (BAP), Surat Perintah   yang dimiliki oleh KPK dalam satu institusi
              penggunaan hak konstitusional yang   Penyidikan (Sprindik), dan Surat Cegah-  justru telah menyandera institusi KPK
              diberikan  undang-undang.  Apabila  Tangkal.                      itu sendiri, sebab upaya penindakan yang
              dilakukan seperti  proses  biasa  yakni    “Selanjutnya juga terdapat dugaan   dilakukan tidak sejalan dengan praktik
              pengawasan melalui komisi maka tidak   ketidakcermatan dan ketidakhati-hatian   korupsi yang semakin meningkat dengan
              akan mendapatkan informasi yang   dalam penyampaian keterangan dalam   jumlah kerugian keuangan negara yang
              komprehensif.  Menurut Fahri, pengusulan   proses hukum maupun komunikasi publik,   cukup besar. n(tim)
              hak angket ini semata untuk mendapatkan   termasuk dugaan pembocoran informasi


                                                                                Edisi : 151 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA   |  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12