Page 8 - MAJALAH 151
P. 8

LAPORAN UTAMA


                  Agun Gunandjar Sudarsa

                  Pemberantasan Korupsi Bukan Monopoli KPK



              Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK-DPR RI sangat terbuka menampung semua aspirasi
              publik, baik yang pro maupun kontra terhadap KPK. Inilah kesempatan bagi siapa pun untuk
              mengadu, karena Pansus menyediakan waktu dan ruang seluas-luasnya untuk menyampaikan
                                       aspirasi menyangkut kinerja KPK selama ini.


                   arlementaria   menghimpun   juga persoalan menata kembali politik   Pansus,  misalnya, sudah  berkunjung
                   pandangan dan komentar Ketua   pencegahan dan pemberantasan korupsi,   ke  beberapa  lembaga  negara untuk
              PPansus Hak Angket KPK Agun      agar menjadi semakin baik dan jadi milik   membangun semangat dan komitmen
              Gunandjar Sudarsa dalam berbagai   semua pihak, bukan hanya KPK sendiri,”   saling menghargai dalam melaksanakan
              kesempatan  saat  memimpin  dan  ucap Agun saat memimpin rapat Pansus   tugas konstitusional.
              mengahadiri rapat-rapat Pansus di DPR   beberapa waktu lalu.         Secara konstitusional, sambung Agun,
              RI. Pansus ingin mengungkap apa adanya   Pansus, kata politisi Golkar itu. bekerja   semua lembaga negara wajib menjalankan
              semua temuan menyangkut KPK. Bahkan,   objektif dengan memanggil semua pihak   tugas negara untuk mencapai tujuan
              Pansus berdialog dengan kelompok   yang berkepentingan. Siapa pun dimintai   negara, yaitu melindungi bangsa Indonesia,
              masyarakat yang mengapresiasi KPK   keterangannya untuk membantu kerja   memajukan  kesejahteraan  umum,
              dan yang mencibir KPK. Dua kelompok   Pansus. Agun menepis asumsi bahwa   mencerdaskan  kehidupan  bangsa,  serta
              berseberangan diberi kesempatan yang   Pansus hanya memanggil kelompok   ikut melaksanakan ketertiban dunia. “Jadi
              sama.                            yang mendukung Pansus. Semua pihak   kami ada pada semangat itu, yang semata-
                 Keberadaan Pansus, ditegaskan Agun,   dipastikan didengar kesaksian, pandangan,   mata hanya ingin menjalin, membangun,
              ingin menata kembali politik pencegahan   dan  aspirasinya.  Yang  jelas  kepentingan   dan memberikan contoh kepada seluruh
              tehadap tindak pidana korupsi (Tipikor) di   penegakan  hukum,  pemberantasan  lembaga negara untuk menata ke depan
              Indonesia. Pemeberantasan korupsi tidak   korupsi, dan keadilan jadi isu utama.  yang lebih baik,” paparnya.
              melulu menjadi monopoli KPK. Institusi   “Tak ada tendensi apa pun di balik   Dalam konteks tersebut, adalah tugas
              kejaksaan dan kepolisian juga perlu   terbentuknya  Pansus  KPK.  Tidak perlu   konstitusional DPR yang memiliki fungsi
              disegarkan kembali untuk ikut memerangi   ada yang ditakutkan dari Pansus KPK ini.   pengawasan untuk mengawasi kinerja
              korupsi.                         Semua berangkat dari visi dan kepentingan   eksekutif,  termasuk  KPK.  DPR  berhak
                 “Bagi DPR, Angket KPK ini adalah   yang sama dalam memberantas korupsi,”   mengawasi apa yang terjadi dengan
              peluang dan kesempatan yang baik, tidak   ujarnya. Untuk itulah, butuh saling   lembaga KPK. Semua kewenangan yang
              hanya dalam pemberantasan korupsi, tapi   menghargai  antar-lembaga  negara.  dimiliki KPK jadi objek pengawasan DPR.
                                                                                “Bagaimana  tugas  koordinasi,  supervisi,
                                                                                penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan.
                                                                                Itulah yang kami dalami. Dan ternyata,
                                                                                kami menemukan banyak hal yang perlu
                                                                                ditindaklanjuti.  Diantaranya  keberadaan
                                                                                SDM di KPK,” ungkap politisi dapil Jawa
                                                                                Barat X itu.
                                                                                   Untuk soal SDM, Pansus mendalami
                                                                                pandangan Menpan soal UU Aparatur
                                                                                Sipil Negara. Sementara menyangkut UU
                                                                              foto: Arief/iw  Nomor  19/2016  tentang  ITE,  Pansus
                                                                                mendalami hak  sadap yang  dimiliki
              Konferensi pers Tim Pansus Hak Angket KPK bersama Pimpinan BPK, dilanjutkan penyerahan LHP   KPK. Pansus ingin tahu, apakah selama
              KPK 10 Tahun kepada Pansus KPK.                                   ini penyadapan yang dilakukan KPK



              8  |  PARLEMENTARIA n Edisi : 151 TH. XLVII 2017
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13