Page 37 - MAJALAH 125
P. 37

Untuk itu, ia menilai Rancangan   “Sebagai inisiatif DPR, Panja Per-  dekat.
            Undang-undang (RUU) tentang       bukuan Komisi X DPR  mempersi-
            Sistem Perbukuan Nasional yang    lakan masyarakat menyampaikan     Ia mengatakan, pembahasan RUU
            kini digodok di DPR mendesak un-  aspirasinya soal perbukuan ini  ini sendiri tidak boleh lebih dari dua
            tuk dijadikan Undang-undang (UU)   sampai diundangkan. Kalau ada as-  tahun. “RUU ini terdiri dari 19 bab
            agar ada  aturan  soal  peredaran   pirasi yang harus disampaikan, si-  dan 94 pasal, dan saat ini  sedang
            buku, penerbit dan penulis selain   lakan disampaikan selama 24 jam,”   dibahas di Panja Perbukuan Komisi
            adanya perlindungan hukum.        pungkasnya.                       X DPR. UU ini memang dipaksakan.
                                                                                UU ini perlu supaya tidak terjadi
            “Memang aneh kita di Indonesia ini,  Meski dinilai telat, pihaknya op-  lagi pelanggaran secara etika dan
            lama merdeka tapi soal UU Perbu-  timistis Undang-Undang itu akan  moral jadi mudahan-mudahan hal
            kuan tidak ada. Sehingga hasilnya,   memberikan manfaat yang besar   yang disebutkan itu bisa dikurangi,”
            lihat saja buku pelajaran harga ma-  untuk negara. Pasalnya, dari UU itu   ujarnya.
            hal, isinya tidak terawasi. Bahkan   negara diwajibkan membuat Badan
            ada isi porno dan ISIS,” ujarnya.  Perbukuan Nasional yang bertang-  Di tempat yang sama, Editor Senior
                                              gung jawab penuh kepada Presiden  PT Gramedia, Irma Permanasari
            Menurut Popong, selama tidak ada   atas distibusi seluruh buku-buku   menilai RUU Perbukuan yang saat
            payung hukum yang mengatur soal   yang dijual.                      ini masuk dalam Prolegnas DPR
            penerbit, penulis, peredaran buku,                                  hanya berpihak pada buku-buku
            maka selama itu juga muncul keti-  “Jujur kita akui seharusnya UU   proyek pemerintah.
            dakteraturan soal perbukuan.      Sistem Perbukuan itu ada sejak da-
                                              hulu sejak zaman kemerdekaan,”    Menurutnya, RUU Perbukuan justru
            Terkait soal sanksi  bagi pelang-  ujarnya.                         tak memberi tempat bagi penulis
            garan yang dilakukan oleh penu-                                     buku. “RUU Perbukuan ini belum
            lis, penerbit, dan penjual buku, hal   Popong berharap produk legislasi   memfasilitasi penulis buku. Ori-
            itu kata Popong, juga sudah diatur   itu, yang saat ini telah masuk pada   entasinya lebih kepada buku-buku
            dalam RUU ini. Meski begitu, ia   tahap pembahasan tingkat pertama   proyek yang dibuat pemerintah,”
            mengakui masih banyak kekura-     di DPR dan masuk dalam Program    katanya.
            ngan-kekurangan.                  Legislasi Nasional (Prolegnas) 2015,
                                              dapat diundangkan dalam waktu     Irma mengatakan, jika RUU Perbu-







































                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 125 TH. XLV, 2015  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42