Page 32 - MAJALAH 125
P. 32
PENGAWASAN
pir dapat dipastikan harga plastik
jauh lebih mahal daripada harga
beras, sehingga kemungkinan fak-
tor ekonomi menjadi tidak relevan.
“Ada dua kemungkinan lain yang
muncul karena adanya kejadian ini,
yaitu intrik isu pengalihan isu, na-
mun belum diketahui tujuan penga-
lihan isu itu. Yang kedua, dikhawa-
tirkan adanya sabotase terhadap
pemerintahan,” tambahnya.
Menurutnya, dirinya juga tidak pa-
ham apa yang disabotase terkait karena dengan tercapainya Indo- ternama yaitu Universitas Indone-
beras plastik tersebut. “Bisa saja ada nesia terhadap kedaulatan pangan, sia (UI) dan Institut Pertanian Bo-
upaya sistematis melakukan sabo- itu menjadi pukulan untuk banyak gor (IPB).
tase atas upaya Indonesia yang se- pihak termasuk pengusaha atau
dang bekerja keras untuk mencapai negara lain yang mempunyai ke- “Sampel sudah dikirim ke UI se-
pentingan memasuk- hingga nanti sebagai pembanding.
kan impor beras ke In- Semoga hasil laboratorium di UI
donesia,” jelasnya dan IPB bisa lebih cepat keluar,” ujar
Anton kepada wartawan.
Jika hal itu benar-
benar terjadi, lan- Menurut dia, berdasarkan hasil uji
jutnya, maka hal ini Laboratorium Forensik Polri serta
mer upa k a n k r it i k Laboratorium Badan Pengawasan
sekalig us menjadi Obat dan Makanan (BPOM) dite-
peringatan keras ter- mukan semacam buih atau gumpa-
hadap pemerintah jika lan dari beras yang menjadi sampel
sampai itu benar ter- penelitian. Namun, Polri memas-
jadi. Oleh karena itu, tikan tak ada kandungan plastik
perlu segera dibentuk di dalam beras itu. “Dari hasil lab-
Panitia Khusus (Pan- for, beras itu tidak ada kandungan
sus) untuk menyikapi plastik. Tapi, memang terkontami-
hal itu. nasi semacam buih atau gumpalan,”
ung kapnya.
“F-PK B Komisi I V
mendorong terben- Isu beras plastik sendiri mulai mun-
tuknya Panitia Khusus cul sejak laporan salah satu warga
kedaulatan dan ketahanan pangan, (Pansus) agar hal ini menjadi jelas. Bekasi, Jawa Barat, Dewi Septiani.
atau bisa juga sabotase untuk mem- Tidak hanya pansus yang menjawab Saat itu Dewi mengaku sakit pe-
buat masalah sehingga dipandang persoalan beras plastik, tetapi kita rut setelah mengonsumsi beras
masalah pangan tidak beres-beres akan mendorong pansus tata niaga yang diduga mengandung plastik.
padahal masalahnya tidak ada,” pa- komoditas yang dikonsumsi oleh Meskipun keempat laboratorium
parnya masyarakat, sehingga tidak ada lagi yang ditugaskan pemerintah be-
keraguan atas produk pangan yang lum mengumumkan hasil ujinya,
Selain itu, lanjutnya, dirinya men- dikonsumsi masyarakat,” tegasnya. laboratorium milik PT Sucofindo di
duga ada kemungkinan sabotase Cibitung sudah memastikan sam-
terhadap Bulog yang sedang gen- Pada kesempatan berbeda, Kadiv pel beras yang dijual di Pasar Muti-
car-gencarnya menyerap hasil Humas Polri Irjen Pol Anton Char- ara Gading itu mengandung bahan
produksi beras petani. “Sabotase liyan menjelaskan, Polri akan me- baku pipa paralon yaitu polivinil. (as/
apapun yang harus kita telusuri ngirim sampel beras yang diambil si) Foto: Rizka, Denus/Parle/HR
dan kita pahami, dan dari sana kita dari Laboratorium Sucofindo di
berusaha untuk mengatur ulang Cibitung ke dua perguruan tinggi
32 PARLEMENTARIA EDISI 125 TH. XLV, 2015