Page 30 - MAJALAH 125
P. 30
PENGAWASAN
ISU BERAS PLASTIK
PERLU DIWASPADAI
Isu keberadaan beras plastik buatan Cina yang beredar di pasaran memang harus
diwaspadai. Apalagi disinyalir berdasarkan keterangan media Singapura, Cina sedang
memproduksi beras palsu, dimana beras itu didistribusikan di kota Cina, Taiyuan,
Provinsi Shaanxi, yang mengerikan lagi yaitu beras tersebut diindikasikan juga
diekspor ke luar negeri.
eras palsu ini diduga terbuat ngundang BPOM untuk me ngetahui yang ditimbulkan sampai menye-
dari gabungan kentang, ubi perkembangan isu tentang bere- bar itu meskipun satu titik harus
Bjalar dan limbah plastik yang darnya beras plastik. ditindaklanjuti, kami mengharap-
direkayasa sedemikan rupa sehing- kan dapat menjadi masukan bagi
ga berbentuk menyerupai beras. Ti- Ketua Komisi IV DPR Edhi Prabowo kita, untuk selalu waspada. Mudah-
dak hanya itu, produsen beras mudahan ini hanya sekedar
palsu ini juga menambahkan keisengan, bukan bentuk teror
resin sintetis industri. Resin terhadap stabilitas negara,”
sintetis ini dikatakan sangat jelas politisi dari Gerindra ini.
berbahaya jika dikonsumsi
karena bisa memicu kanker. Menurut Edhi meskipun keli-
hatan sepele tetapi tidak me-
Yang mengkhawatirkan, bi- nutup kemungkinan itu dapat
aya produksi beras palsu yang menjadi suatu trigger (letupan)
rendah dikhawatirkan menarik di suatu tempat. “Tidak menu-
pedagang grosir untuk men- tup kemungkinan makanan
jualnya secara massal agar bisa kita yang lain juga akan ter-
meraih keuntungan lebih be- kontaminasi, jadi kita harus
sar. Karenanya kewaspadaan waspada terkait beras plastik,”
konsumen harus ditingkatkan jelasnya.
agar tidak menjadi korban be-
ras palsu ini. Dia menambahkan, hal ini
dapat menjadi kekhawatiran
Belum lama ini, menyikapi ke- oleh karena itu harus segera
beradaan beras plastik, Komisi dicari penyebab dan menye-
Pangan DPR mengadakan Raker mengungkapkan ternyata hanya lidiki kasus ini. “Kalau itu ada
pengawasan dengan mitra kerja Ke- ada satu titik kasus yang diduga be- pelakunya harus dikejar. Ini pasti
menterian Pertanian, dengan me- ras plastik. “Yang jelas dari dampak ada pelakunya, kok bisa muncul ke
30 PARLEMENTARIA EDISI 125 TH. XLV, 2015