Page 35 - MAJALAH 125
P. 35

ilmu pengetahuan, dan teknologi
            untuk mendukung pengembangan
            klaster-klaster industri. Semen-
            tara, dari sisi regulasi, Pemerintah
            secara berkelanjutan juga harus
            berupaya untuk menciptakan dan
            meningkatkan iklim usaha dan
            iklim investasi

            Keterkaitan antara pusat pertum-
            buhan wilayah dan daerah seki-
            tarnya, perlu difasilitasi dengan
            infrastruktur wilayah yang terinte-
            grasi dan terhubung dengan baik
            dan terpadu, khususnya infrastruk-
            tur jalan dan perhubungan, baik
            perhubungan laut maupun udara,
            termasuk jaringan informasi dan
            komunikasi, serta pasokan energi,
            sehingga tercipta konektivitas nasi-
            onal, baik secara domestik maupun
            secara internasional (locally inte-
            grated, internationally connected).  pembangunan yang dilaksanakan  gai bagian dari agen pembangunan
                                              antar satu pihak dengan pihak lain   bukan lagi hanya menjadi obyek
            Namun, pada saat yang bersamaan   dapat saling melengkapi dan ber-  pembangunan.
            juga diperlukan percepatan pe-    kesinambungan.  Selain itu, Peme-
            ningkatan pembangunan kawasan     rintah Daerah perlu menentukan    Untuk menyamakan kondisi KTI
            perkotaan, khususnya di luar Jawa.   bentuk dan prioritas pemba ngunan  dengan KBI, memang membutuh-
            Hal ini dimaksudkan untuk mewu-   yang tepat serta mampu memiliki  kan waktu yang tidak sebentar.
            judkan kota layak huni yang aman   efek menurunkan disparitas.      Namun target jangka menengah
            dan nyaman, hijau yang berketa-                                     minimal pemerintah mampu me-
            hanan iklim dan bencana, cerdas,   Bentuk dan prioritas pembangun-  minimalisir ketimpangan diantara
            dan mempunyai daya saing kota.    an daerah harus didasari oleh  kedua kawasan ini. Jika disparitas
                                              karakteristik budaya dan geografis  wilayah dapat ditekan maka tingkat
            Arah kebijakan ini dapat menjadi   serta potensi sebuah kawasan ser-  pemerataan pendapatan dapat me-
            dasar bagi pihak-pihak yang terlibat   ta harus memiliki kesinambu ngan  ningkat.
            dalam pembangunan untuk mem-      dan harmoniasasi dengan arah
            perkecil tingkat ketimpangan KTI   kebijakan dari Pemerintah Pusat.   Sejalan dengan pemerataan pen-
            dan KBI.  Koordinasi antar pihak   Pemerintah, baik pusat maupun    dapatan yang meningkat, otomatis
            yang terlibat sebagai agen pemba-  daerah, harus mampu meningkat-   tingkat kesejahteraan secara agre-
            ngunan juga sangat diperlukan, agar  kan keterlibatan masyarakat seba-  gat atau nasional dengan sendiri-
                                                                                nya akan mengalami peningkatan.
                                                                                Diharapkan pada akhirnya akan
                                                                                bermuara pada tingkat pendapat-
                                                                                an nasional (PDB) akan mengalami
                                                                                perbaikan.


                                                                                Penulis: Rastri Paramita dan Dwi Resti
                                                                                Pratiwi (Analis Biro Analisa Anggaran dan
                                                                                Pelaksanaan APBN, Sekretariat Jenderal
                                                                                DPR RI)

                                                                                Penyunting: sf (Parlementaria)




                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 125 TH. XLV, 2015  35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40