Page 9 - MAJALAH 125
P. 9

baja turun, maka infrastruktur yang   padat karya. Pengendalian impor   selalu ada apresiasi dan sambutan
            sekarang sedang gencar dibangun   garmen dan bahan baku justru un-  positif yang muncul. Berbagai
            pemerintah, bisa ikut terancam.  tuk kemajuan industri kita di dalam   pro duk lokal, memang, kerap ter-
            Impor baja terutama dari Cina  negeri,” tekannya.                   kapar  oleh  masuknya  produk-
            mungkin harus pula dikendalikan                                     produk impor yang tak terkendali.
            agar tak mematikan industri baja   Keniscayaan                      Apalagi  daya  saing  produk  kita
            nasional.                                                           terbilang rendah di pasar global.
                                              Mantan anggota DPR yang kini      Langkah yang diambil Kementerian
            Wakil Ketua DPR Agus Hermanto     pengusaha Abdilla Fauzi Acmad     Perdagangan (Kemendag) patut
            mengutarakan, persoalan pengen-   menilai, pengendalian impor men-  diapresiasi dengan mengendalikan
            dalian impor sangat terkait dengan   jadi keniscayaan di tengah pereko-  impor.
            ketersediaan barang di dalam  nomian dunia yang sedang me-
            negeri. Dia memandang sederhana   lesu. Adalah positif langkah yang  Politisi Partai Hanura itu meman-
            bahwa bila ketersediaan barang    diambil Kementerian Perdagangan  dang wajar ada kebijakan pengen-
            cukup di dalam negari, tentu tak   (Kemendag) untuk mengendalikan  dalian impor oleh peme rintah.
            perlu impor. Bila ada impor di    tujuh produk impor, agar industri  Kebijakan itu, tidak saja untuk
            tengah ketersediaan barang yang   dan usaha kecil menengah (UKM)    mengamankan produk lokal, tapi
            melimpah, akan mengacaukan        di dalam negeri terlindungi.      juga devisa.
            harga di pasaran.
                                                      Tak lama lagi,            Dirjen Perdagangan Luar Negeri
            “Masalah ekspor impor terkait de-  Indonesia juga akan              Kementerian Perdagangan, Partogi
            ngan ketersediaan barang di dalam                                   Pangaribuan menjelaskan ketujuh
            negeri. Tentu pemerintah, kan, pu- memasuki pa sar bebas            produk  impor  telah  mendistorsi
            nya pandangan sendiri. Masalah  ASEAN sehingga                      pasar dalam negeri. Pengendalian
            ini sederhana saja. Kalau, memang,   produk apa saja bisa           barang impor merupakan komit-
            ketersediaan barang cukup, ya ja-  masuk ke negara kita,            men pemerintah untuk meningkat-
            ngan impor,” terang Agus.                                           kan ekspor di tengah pelemahan
                                              sehingga kebijakan                ekonomi dunia saat ini. Tujuannya
            Sebetulnya bukan pengendalian  Kemendag yang akan                   untuk mengamankan neraca perda-
            produk impor, yang paling penting   mengendalikan tujuh             gangan Indonesia dan menjaga in-
            sekarang kebijakan mengenai impor   produk impor patut              dustri dalam negeri.
            bahan baku. “Ini paling penting.
            Sebab industri kita 78% itu bahan  diapresiasi.                     “Kami akan  kendalikan impor
            bakunya impor, 6% konsumsi, dan                                     produk, terutama barang-ba rang
            16% impor alat industri. Jadi, kalau   Anggota Komisi VI Melani Leimena  konsumsi dan memacu ekspor
            dengan industri sekarang impor    Suharli mengatakan, tak lama lagi,  Dengan demikian, ketika ekonomi
            78%, kemudian kurs dollar Rp13 ribu  Indonesia juga akan memasuki pa-  global kembali bergejolak, industri
            industri kita terkapar, karena impor   sar bebas ASEAN sehingga produk  Indonesia sudah siap menghadapi,”
            pakai dollar, sedang menjualnya   apa saja bisa masuk ke negara kita,   ungkapnya.
            pakai rupiah,” tutur anggota Komisi  sehingga kebijakan Kemendag yang
            VI DPR Lily Asdjudiredja          akan mengendalikan tujuh produk   Menteri Perdagangan Rachmat Go-
                                              impor patut diapresiasi. Namun,   bel menambahkan, cara pengendali-
            Menurut politisi Partai Golkar asal   ia berharap, tak hanya sebatas tu-  an impor wajar bagi setiap negara.
            Dapil Jabar II ini, sebagai contoh   juh produk impor yang dikendali-  Pasalnya, di tengah perlambatan
            di Bandung, sebanyak 26 industri   kan, buah-buahan impor pun patut  pertumbuhan ekonomi global, se-
            tekstil berhenti beroperasi. Yang   diken dalikan. Pasalnya buah-buah-  tiap negara pasti mencari cara agar
            lainnya sudah satu minggu ini ker-  an impor yang membanjiri pasar  industri dalam negeri tidak tertekan
            janya cuma 3 atau 4 hari saja. Kare-  tradisional  kini  menjadi  pesa-  barang impor.
            na itu harus ada koordinasi antara  ing  buah-buahan lokal.
            sektor industri dengan perdagangan.                                 “Kalau sebuah negara sudah teran-
                                              Hal senada dikatakan Wakil Ketua  cam dengan serbuan barang impor,
            “Yang justru harus dikendalikan itu   Komisi VI DPR M. Farid Al Fauzi  kebijakan pengendalian impor bisa
            impor garmen, karena termasuk     menilai bila impor dikendalikan,   dilakukan,” katanya. (mp,mh)




                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 125 TH. XLV, 2015  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14