Page 67 - MAJALAH 86
P. 67
PERNIK
Refleksi 66 Tahun DPR RI
Mewujudkan Kredibilitas DPR RI
Dengan Konsisten Menjalankan Ren-
cana Strategis 2010-2014 dan Pem-
benahan Organisasi
Usia 66 tahun sebenarnya usia
yang cukup matang bagi Dewan Per-
wakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR RI) untuk bekerja dan berkarya
mewujudkan cita-cita bangsa sesuai
yang tertuang dalam Mukadimah
UUD 1945, mewujudkan masyarakat
adil dan makmur.
Tapi upaya mewujudkan cita-cita
itu kadang mengalami pasang dan
sekali waktu surut hingga masyarakat
menilai wakil rakyat tidak banyak ber-
buat untuk kepentingan rakyat dan
hanya mengedepankan kepentingan
golongan tertentu.
Dalam sebuah wawancara saat
Ketua DPR RI saat membuka acara HUT DPR RI Ke-66 dengan pemotongan tumpeng nasi kuning
kunjungan di Medan beberapa waktu
surat, 1.347 melalui website dan 1.523 Pimpin DPR, lanjut Marzuki, lalu seperti ditulis dalam situs berita
melalui pesan singkat. “Pengaduan berupaya melakukan terobosan dan media nasional, Ketua Dewan Per-
yang menonjol terkait masalah perta- serangkaian langkah dalam upaya wakilan Rakyat Republik Indonesia
nahan dan hokum,” jelas Marzuki. mengoptimalkan fungsi perundang- (DPR RI) Marzuki Alie mengatakan
Terhadap pengaduan itu, lanjut undangan. Misalnya, keterlibatan tantangan anggota DPR RI saat ini
Marzuki, DPR RI memproses dengan pimpinan dewan untuk ikut serta meningkatkan kepercayaan publik
sistem skala prioritas dengan tetap menangani langsung beberapa RUU, kepada anggota dewan yang kian
menganggap penting semua pe- konsultasi secara intensif dengan merosot.
ngaduan dan aspirasi masyarakat. fraksi-fraksi dan alat kelengkapan Marzuki menegaskan DPR mesti
“Tidak ada yang dianaktirikan,” tegas DPR yang menangani RUU, dan bah- “disembuhkan” dengan melaksanakan
Marzuki. kan konsultasi dengan presiden, telah Rencana Strategis (Renstra) DPR RI
dilakukan. Keterlibatan ini tidak hanya yang telah disepakati sembilan fraksi
Kooporatif dalam menyepakati substansi, tetapi pada Rapat Paripurna 2009 lalu. “Cita-
Dalam Laporan Kinerja DPR ta- juga dalam hal mekanisme dan pro- cita saya, 2014, DPR itu kredibel,” kata
hun 2010-2011, Marzuki Alie pada sedur untuk percepatan penyelesai- Marzuki.
rapat paripurna tersebut juga me- an RUU. Marzuki meyakini pelaksanaan
nyinggung soal peran pemerintah Di bagian lain, Ketua DPR Marzuki renstra dapat dimulai dengan mem-
dalam pembahasan legislasi di DPR. Alie juga meminta Sekretariat Jenderal bangun tiga pondasi. “Pertama itu,
Pemerintah diminta agar lebih ko- (Setjen) DPR sebagai lembaga pen- (dibentuknya) badan keahlian, ke-
operatif, terutama dalam membahas dukung pelaksanaan fungsi dewan, sekjenan lalu badan pengawasan
RUU, sejak mulai tahap penyampaian melakukan penguatan kelembagaan. fungsional. Target saya, pada 2011,
Surat Presiden (Surpres) hingga akhir “Pimpinan selalu meminta adanya pe- pondasi kelembagaan itu sudah ter-
pembahasan. nguatan kelembagaan Setjen,” katanya. bangun,” tuturnya.
“Hal ini menjadi sangat penting Ia menyampaikan aspresiasi pada jaja- Pondasi itu diharapkan mening-
mengingat semua pembahasan RUU, ran Setjen DPR, yang telah mendapat- katkan sistem pendataan di DPR RI.
harus mendapat persetujuan bersama kan opini Wajar Tanpa Pengecualian “DPR tidak punya orang-orang data-
DPR dan presiden, sebagaimana dia- (WTP) dari Badan Pemeriksa Keua- base. Akibatnya, Prolegnas (Program
tur dalam konstitusi. Dengan landasan ngan (BPK) terhadap Laporan Keua- Nasional Legislasi) hanya judulnya
berpikir yang komprehensif , maka ngan Sekretariat Jenderal DPR tahun saja. Setelah masuk proses peranca-
pelaksanaan fungsi legislasi, bisa opti- 2010. “Kita mengharapkan capaian ini ngan, bingung,” tegas Marzuki.
mal sebagai wujud pertanggungjawa- dapat dipertahankan untuk tahun- Sejalan dengan pemikiran Mar-
ban DPR kepada rakyat,” katanya. tahun mendatang,” katanya. (lss) zuki Alie, pengamat politik muda
6
9
68 | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | 69
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
68 | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 86