Page 10 - MAJALAH 102
P. 10

PESAN PIMPINAN




                                                                             and  Regulations  Implementing
                                                                             the Migrant Workers and Overseas
                                                                             Filipinos Act of 1995, atau lebih
                                                                             dikenal dengan nama Republic Act
                                                                             No. 8042. UU ini hadir dari proses
                                                                             legislasi yang partisipatif.
                                                                               Penyelesaian RUU PPILN diharap-
                                                                             kan menjadi prioritas utama DPR
                                                                             RI di tahun 2013 ini. Hal ini untuk
                                                                             mencegah terjadinya pembahasan
                                                                             ulang dari awal mengenai skema
                                                                             perlindungan TKI di periode DPR RI
                                                                             mendatang. Sebagai pimpinan DPR
                                                                             RI, saya mengajak seluruh jajaran
                                                                             anggota DPR RI untuk menganggap
                                                                             bahwa pengesahan RUU ini sebagai
                                                                             obsesi bersama. Hal ini mengingat
                                                                             pentingnya perlindungan WNI yang
          operasional  lebih  mendominasi  keberpihakan pada peran kerjasama  bekerja  sebagai  TKI/TKW  di  luar
          dibanding  aspek  perlindungan  swasta dan pemerintah.             negeri.
          dalam aturan tersebut.
                                             Secara  pribadi,  saya  menilai   Tuntutan para buruh, termasuk
           Meningkatnya jumlah TKI perem-  bahwa point terpenting yang perlu  buruh migran di momen May Day
          puan  di  masa  kepemimpinan  diletakkan dalam RUU Perlindungan  2013 semoga membuka kesadaran
          Presiden  Abdurrahman  Wahid,  Pekerja Indonesia di Luar Negeri  b e r s a m a   b a h w a   ke b i j a k a n
          membuat kita menyadari betapa  (PPILN) sebagai ganti dari UU No.  perlindungan yang ada, belum dapat
          penting peran perempuan dalam  39 Tahun 2004 tentang PPTKILN,  melindungi mereka di dunia kerja.
          bidang ketenagakerjaan. Sayangnya,  adalah komitmen nasional untuk  Kerjasama suprastruktur pemerintah
          perlindungan bagi TKI perempuan  melaksanakan  koordinasi  lintas  dengan infrastruktur, tentu akan
          masih  sangat  minim.  Keputusan  regional dan sektoral, baik vertikal  sangat  baik  guna  mewujudkan
          Presiden No.109 tahun 2001 yang  maupun horizontal dengan proporsi  kebijakan  perlindungan  yang
          dikeluarkan oleh Gus Dur, memang  peran dan tanggung jawab yang jelas  berkualitas. Hal yang lebih penting
          menghadirkan satu terobosan baru  antara Pemerintah Pusat, Daerah,  lagi setelah revisi UU perlindungan
          dengan  dibentuknya  Direktorat  BNP2TKI dan PPTKIS. Pelaksanaan  selesai, adalah mekanisme penga-
          baru di Kementerian Luar Negeri,  kebijakan  nasional  pelayanan  was an dan pengenaan sanksi yang
          yaitu Direktorat Perlindungan WNI  penempatan  dan  perlindungan  tidak pandang bulu, baik pada pihak
          dan Badan Hukum Indonesia (BHI).  TKI ke luar negeri harus bersifat  pemerintah, maupun pihak swasta.
          Meski  demikian,  keseriusan  kita  menyeluruh  dan  terintegrasi.
          dalam upaya melindungi TKI di luar  Kejelasan porsi dan tanggung jawab   Permasalahan  TKI/TKW  adalah
          negeri yang mayoritas perempuan,  di atas, perlu dijalin dalam rangka  masalah bersama, termasuk DPR.
          masih dipertanyakan karena belum  kemitraan. Hal ini karena TKI yang  Penghormatan dunia atas martabat
          mempunyai UU.                    bekerja di luar negeri, sudah tentu  tenaga kerja Indonesia, bisa tercermin
                                           menyandang nama baik bangsa,  dalam  UU  yang  komprehensif
           Barulah di tahun 2004 pada masa  martabat bangsa dan pemerintahan  memberikan perlindungan terhadap
          kepemimpinan Presiden Megawati,  Indonesia di mata internasional.  para penyumbang devisa negara
          Indonesia memiliki UU No.39 Tahun                                  ini. Perlu ada sikap konsisten dari
          2004  tentang  Penempatan  dan  Penutup                            pemerintah dan seluruh jajarannya
          Perlindungan  TKI  di  Luar  Negeri                                dari  Pusat  hingga  Desa  dalam
          (PPTKILN). Dalam perjalanannya,    Kebijakan  perlindungan  dan  melaksanakan UU kebijakan perlin-
          UU  ini  mendapat  kecaman  dari  penempatan  yang  berkualitas  dungan. Kerjasama dengan publik
          masyarakat  luas  dan  kemudian  tentu menjadi impian dan idaman  pun  dibutuhkan  dalam  bidang
          masuk  dalam  Program  Legislasi  bagi banyak pihak, utamanya TKI/  pengawasan. Sehingga, kebijakan
          Nasional (Prolegnas) DPR RI sejak  TKW  di  luar  negeri.  Indonesia  perlindungan tenaga kerja Indonesia
          tahun  2010.  Hal  ini  dikarenakan  dapat  berkaca  dari  pemerintah  benar-benar  dapat  melindungi
          UU  tersebut  tidak  mempunyai  Filiphina  yang  mempunyai  UU  mereka, baik ketika masih berada di
          perspektif perlindungan dan lebih di  berkualitas di bidang tenaga kerja  dalam negeri maupun sudah berada
          dominasi aspek penempatan serta  luar negeri, yaitu Omnibus Rules  di negara tujuan. **




          10  PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15