Page 9 - MAJALAH 102
P. 9

setempat,  buruknya  informasi,  an TKI di tahap ini, perlu juga upaya  karena hanya mendapatkan binaan
            pelayanan dan perlakuan terhadap  diplomasi  parlemen.  Salah  satu  hanya dari salah satu orang tuanya,
            calon TKI dari aparatur birokrasi juga  langkah yang sudah dilakukan ada-  menjadi potret miris pada tahap ini.
            pihak PT. Tidak hanya itu, potret  lah mengangkat masalah-masalah  Tugas DPR dan juga kita bersama
            penipuan,  suburnya  percaloan  TKI di forum-forum internasional,  untuk kemudian mengawasi jalannya
            mewarnai tahap pra penempatan.    seperti Asian Parliamentary Assem-  perlindungan, baik sejak pra hingga
                                              bly (APA), Asean Inter Parliamentary  purna penempatan sesuai dengan
              Dampak dari ini semua adalah ter-  Assembly (AIPA) dan Parliamentary  substansi isi kebijakan perlindungan
            corengnya wajah bangsa Indonesia  Union on OIC Member State (PUIC).  yang baik.
            dengan justifikasi bahwa TKI tidak  Akhirnya menjadi resolusi, di mana
            berkualitas, kalah saing dibanding  disebutkan bahwa pemerintah yang  Kebijakan Perlindungan dari Masa
            negara lain seperti Philiphina. Lebih  menerima buruh migran, hendaknya  ke Masa
            dari itu, mekanisme pra penempa-  memberikan perlindungan dengan
            tan yang nyatanya merugikan ba-   hukum yang sama yang berlaku di     Sebelum tahun 2004, Indonesia
            nyak calon TKI, menyebabkan mere-  negara asal TKI tersebut.        tidak  mempunyai  kebijakan
            ka memutuskan untuk pergi dengan                                    perlindungan  dalam  tatanan
            jalur illegal, tanpa dokumen resmi   Pertanyaan  berikutnya  adalah,  ketenagakerjaan luar negeri. Sejak
            negara, seperti melewati perbatasan  sudahkah tatanan hukum bagi per-  masa  Orde  Baru,  pemerintah
            Indonesia-Malaysia untuk bekerja.  lindungan TKI/TKW di dalam negeri  Indonesia  mengatur  mekanisme
            Melihat banyaknya kasus terjadi di  berkualitas, sehingga bisa menjadi  penempatan TKI di luar negeri hanya
            masa pra penempatan, maka peng-   role model bagi negara penerima?  melalui Peraturan Pemerintah No.4
            aturan ketat mulai dari format dan  Ini yang perlu dijawab dan direal-  di tahun 1970 tentang Pengerahan
            kualitas pelatihan, charge biaya ke-  isasikan dalam bentuk kebijakan per-  Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan
            berangkatan hingga fiksasi identitas  lindungan nasional. Terakhir adalah  Antar Kerja Antar Negara (AKAN).
            diri yang benar, perlu diatur dalam  tahap purna penempatan. Kontri-  Sejak kehadiran PP ini, pihak swasta
            UU yang ada.                      busi TKI pada perekonomian Indo-  mempunyai  wewenang  untuk
                                              nesia dalam memperoleh cadangan  mengatur proses pengiriman TKI
              Selain tahap pra penempatan, kita  devisa sangat besar. Bank Indonesia  ke luar negeri selain pemerintah.
            juga mengenal tahap penempatan.  tahun 2008 mencatat jumlah re-     Mekanisme pembagian wewenang
            Para  TKI  yang  sudah  sampai  di  mitansi yang diperoleh TKI sebesar  pengiriman pada swasta menjadi
            negara tujuan, seharusnya bekerja  US$ 6,6 miliar, kemudian di tahun  tidak  salah,  selama  mekanisme
            sesuai kontrak kerja yang mereka  2009 sebesar US$ 6,617 miliar dan  pengawasan  dan  pemberian
            tandatangani di tanah air. Faktanya,  hingga September 2010 mencapai  sanksi dijalankan dengan baik oleh
            seringkali  para  TKI  perempuan  US$ 5,03 miliar. Tidak salah kemu-  pemerintah  Indonesia.  Ini  yang
            ditempatkan di tempat yang berbeda  dian, bahwa kehidupan mereka pun  patut kita lihat, sudahkah PP saat
            dari kontrak kerja yang ada. Belum  harus  diperhatikan  oleh  negara,  itu berperan dalam melindungi TKI
            lagi ada juga TKI perempuan yang  bahkan ketika mereka kembali ke  yang akan bekerja di luar negeri?
            dipaksa untuk bekerja di dua rumah  tanah air. Sosialisasi penggunaan
            sekaligus dengan pengupahan yang  uang yang mereka hasilkan ketika    Di tahun 1988, pemerintah Indo-
            tidak  jelas.  Biasanya  rumah  dari  bekerja untuk menjadi modal usaha,  ne sia  mengeluarkan  Peraturan
            keluarga si majikan, atau kerabat  perlu dilakukan. Ini untuk memupuk  Menteri No.5 tahun 1988, di mana
            dekat sang majikan. Hal ini tentu  jiwa kemandirian mereka. Dengan  saat itu tingkat migrasi internasional
            menjadi permasalahan yang serius.  demikian mereka akan menjadi TKI  tenaga  kerja  Indonesia  semakin
            Memang,  ada  beberapa  negara  purna yang sukses. Bukan hanya  tinggi.  Ketika  reformasi  hadir  di
            seperti  Hongkong  dan  Singa-    memiliki orientasi untuk bekerja  tahun 1998, pemerintah Indonesia
            pura  yang  mempunyai  aturan  kembali ke luar negeri, namun juga  juga belum mempunyai mekanisme
            perlindungan yang baik bagi pekerja  dapat menciptakan lapangan kerja  perundang-undangan  untuk
            migran.  Mekanisme  one  day  off  di dalam negeri dengan uang yang  melindungi TKI. Krisis moneter yang
            juga diatur sebagai hak para pekerja  mereka hasilkan dari bekerja di luar  melanda Indonesia di tahun 1997,
            untuk menikmati masa libur mereka,  negeri sebagai TKI.             menyebabkan target pengiriman TKI
            tanpa beban kerja. Meski demikian,                                  meningkat tajam dari 500.000 orang
            tentu pemerintah Indonesia tidak    Selain aspek ekonomi, TKI purna  pada Pelita V menjadi 1.250.000
            bisa bergantung pada aturan hukum  juga  mengalami  masalah  sosial  di Pelita VI. Hadir dua Keputusan
            negara  lain.  Kita  harus  memiliki  seperti dilaporkan oleh Kementerian  Menteri  Tenaga  Kerja  di  era  ini,
            kebijakan perlindungan berkualitas  Pemberdayaan  Perempuan  dan  yaitu No.204 tahun 1999 tentang
            sebagai payung hukum bagi para  Perlindungan Anak. Pendidikan anak  penempatan TKI ke luar negeri dan
            TKI di luar negeri.               yang  terlantar,  rentan  terhadap  No. 92 tahun 1998 skema asuransi
                                              masalah  perceraian  keluarga,  sosial yang dibangun untuk buruh
              Dalam menyelesaikan permasalah-  perkembangan anak yang terganggu  migran.  Namun,  bahasan  aspek


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14