Page 8 - MAJALAH 102
P. 8

PESAN PIMPINAN













          OLeH dr. MarzUki aLie


          Momentum May Day yang diperingati seluruh dunia tiap tanggal 1 Mei, menjadi peringatan bersama akan
          potret  kehidupan  buruh,  baik  buruh  nasional  maupun  buruh  migran.  Berbagai  tuntutan  seperti  hapus
          overcharging, hapus terminal TKI, berlakukan kontrak mandiri dan kepastian revisi UU TKI No. 39 Tahun
          2004 sesuai standar konvensi migran yang telah diratifikasi pemerintah pada 2012 lalu, mewarnai aksi
          buruh di tanah air. Secara fakta, permasalahan TKI memang ibarat benang kusut yang harus diurai. Sistem
          perekrutan, percaloan hingga absennya perjanjian kerja yang berkualitas menjadi masalah bangsa yang
          kian runyam. Perlu kebijakan perlindungan nasional yang berkualitas, yang dapat menjadi payung hukum
          bagi TKI di berbagai negara tujuan. Meski demikian, tentu kebijakan ini tidak akan mempunyai perspektif
          perlindungan yang baik, selama TKI masih menjadi outsider dalam proses pembuatan kebijakan. Partisipasi
          mereka secara politik adalah sebuah keharusan.

           Tidak  bisa  dipungkiri  bahwa                                    berperspektif perlindungan. DPR
          sebuah kebijakan perlindungan yang                                 RI  mempunyai  perhatian  besar
          berkualitas, sangat dibutuhkan oleh                                terhadap  kualitas  perlindungan
          TKI yang bekerja di banyak negara                                  bagi TKI di luar negeri dengan terus
          tujuan, terutama Malaysia dan Arab                                 mengedepankan point perlindungan
          Saudi sebagai negara tujuan utama.                                 dibanding penempatan dalam RUU
          Berdasarkan data Badan Nasional                                    Perlindungan Pekerja Indonesia di
          Penempatan dan Perlindungan TKI                                    Luar Negeri (PPILN) yang tengah di
          (BNP2TKI) 2012, penempatan TKI                                     bahas. Selain itu, kerjasama dengan
          mencapai 494.609 dengan klasifikasi                                pihak  insfrastruktur  seperti  LSM
          TKI formal 258.411 dan TKI informal                                pun  dilakukan  sebagai  langkah
          236.198. Sedangkan komposisi TKI                                   nyata keseriusan lembaga legislatif
          laki-laki adalah 214.825 (43%) dan                                 melindungi TKI.
          perempuan 279.784 (57%). BNP2TKI
          menuliskan  bahwa  telah  terjadi                                  Problem TKI
          penurunan  jumlah  penempatan
          dibanding tahun 2010 dan 2011,                                       Berbicara  masalah  TKI,  maka
          karena  adanya  mor atorium  Saudi, adalah negara tujuan terbe-    ada beberapa tahap penempatan
          penempatan  TKI  Pekerja  Rumah  sar bagi TKI perempuan. Ironi-nya,  yang perlu diurai, yaitu TAHAP PRA
          Tangga (PRT) ke negara Arab Saudi,  kedua negara tersebut tidak mem-  PENEMPATAN (tahap sebelum TKI/
          Malaysia,  Yordania,  Kuwait  dan  punyai kebijakan perlindungan yang  TKI perempuan berangkat), TAHAP
          Syria.                           berkualitas bagi pekerja di sektor  PENEMPATAN (ketika mereka berada
                                           domestik. Tidak hanya itu, kehidup-  di negara tujuan) dan terakhir TAHAP
           Persentase TKI yang didominasi  an sosial politik bahkan ekonomi TKI  PURNA PENEMPATAN (ketika TKI/TKI
          oleh TKI perempuan di banyak ne-  pun dibelenggu dengan tidak diper-  perempuan sudah kembali ke tanah
          gara tujuan, seharusnya menjadi  bolehkannya keluar rumah, beror-  air). Mayoritas permasalahan yang
          perhatian serius pemerintah Indo-  ganisasi hingga pengupahan minim  dihadapi oleh TKI bersumber dari
          nesia untuk menjamin kese a mat-  dan tidak transparan.            dalam negeri, yaitu pada masa pra
                                   l
          an mereka dalam bekerja. Pasalnya,                                 penempatan. Beberapa kasus terjadi,
          mayoritas TKI perempuan ditem-     Segala  permasalahan  yang  seperti pemalsuan identitas calon
          patkan pada jenis kerja domestik  terjadi  pada  TKI  di  luar  negeri,  TKI, keterampilan dan kecakapan
          di mana tingkat keselamatan kerja  baik kekerasan secara fisik, psikis  TKI yang tidak sesuai dengan bidang
          mereka sangat terbatas untuk dike-  dan ekonomi adalah refleksi dari  kerjanya, minimnya kemampuan
          tahui  publik.  Malaysia  dan  Arab  kebijakan pemerintah yang belum  berbahasa dan memahami budaya


          8  PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13