Page 25 - MAJALAH 136
P. 25

Perbaikan Sistem Perpajakan       dan pertukaran informasi perbankan   Jika tidak, dikhawatirkan kebijakan
               dan Anggaran                      untuk pajak dalam Automatic Exchange   ini dimanfaatkan oleh pihak yang
                  Dalam penerapan insentif  pajak   of Information (AEoI) pada akhir   tidak bertanggung jawab untuk
               seperti tax amnesty, Indonesia telah   2017. Pasalnya Indonesia memiliki   ‘memutihkan’ kejahatan mereka yang
               melakukan beberapa kali  yakni:    kelemahan data perpajakan yang dapat   berpotensi merugikan negara.
               insentif pajak yang diberikan (tax   diberikan kepada negara lain yang   Demikian pula keputusan DPR
               holiday,  tax amnesty /  sunset   memberlakukan AEoI.  Kesepakatan   mereformasi  sistim penganggaran
               policy): tahun 1965, 1984, 2008. Dari   keterbukaan data dari AEoI tersebut   negara   dan sistim perbankan perlu
               pengalaman kebijakan tersebut     menganut azas resiprokal, di mana   ditindaklanjuti. Membuka akses
               berdampak langsung terhadap       jika Indonesia menginginkan data   perbankan untuk pajak, menginisiasi,
               besarnya penerimaan pajak di      pajak dari negara lain maka Indonesia   dan meng i dent if ikasi  single
               tahun yang bersangkutan, namun    harus terlebih dahulu memberikan   indetification number untuk melihat
               belum tentu akan berlanjut dan    data dan informasi perpajakan ke   sistim perpajakan yang baik. Kalaupun
               justru penerimaan pajak kembali   negara tersebut. Prinsip ini juga perlu   kebijakan itu diterapkan di  suatu
               turun.  Bila ditelusuri  kebijakan yang   dipikirkan dalam RUU Pengampunan   negara, harus ada kajian karakteristik
               diluncurkan, terlalu banyak insentif   Pajak.                       wajib  pajak, karena pemerintah  ada
               pajak  diberikan  kepada korporasi dan                              jalan lain untuk menutupi kurangnya
               orang super kaya sehingga  kebijakan                                penerimaan pajak reformasi fiskal
               ini dikawatirkan kontra produktif                                   secara menyeluruh.
               dan menimbulkan  moral hazard.                                         Belum menjamin peningkatan
               Harapan dari kebijakan tersebut                                     kinerja setoran pajak ke kas negara,
               akan meningkatan penerimaan  pajak                                  namun dapat sebaliknya berpotensi
               dalam waktu cepat. Setelah durasi tax   Dalam  pengampunan pajak    terj adin y a pen y elew e ngan,
               amnesty selesai  pada kenyataan dari                                manipulasi, dan tindakan   moral
               waktu yang lalu tidak lebih dari 50%   seharusnya juga dicantumkan   hazard lainnya. Para pengusaha
               dari target yang ditetapkan. Implikasi   skema repatriasi yang jelas.   yang  memperoleh pemutihan
               lainnya banyak  pengemplang pajak                                   pajak wajib pajak harus transparan
               adalah orang yang memiliki kekayaan,   Pengampunan pajak berpotensi   terhadap aset-aset dan penghasilan
               korporasi dan  orang  memiliki dari   gagal mencapai tujuan utama bila   mereka. Dalam  pengampunan pajak
               hasil korupsi sengaja merekayasa                                    seharusnya juga dicantumkan skema
               laporan pendapatan:  minimization,   tidak membedakan antara wajib   repatriasi yang jelas. Pengampunan
               decreasing  dan  smoothing.          pajak dan bukan wajib pajak.    pajak berpotensi gagal mencapai
                  K e gagalan implemen tasi                                        tujuan utama bila tidak membedakan
               pengampunan pajak tersebut         Pemerintah  harus memiliki data   antara wajib pajak dan bukan wajib
               disebabkan, pemerintah tidak siap   akurat dan sistem administrasi   pajak.  Pemerintah  harus memiliki
               untuk memenuhi persyratan dalam      perpajakan yang baik dalam     data akurat dan sistim administrasi
               tax amnesty.  Dalam penerapan tax                                   perpajakan yang baik dalam sistim
               amnesty  ada persyaratan utama        sistem keuangan negara/       keuangan negara/anggaran negara.
               yang harus dipersiapkan anatara           anggaran negara.          Indonesia juga baru akan mengikuti
               lain  perangkat regulasi dari undang-                               inisiatif BEPS  (Base Erosion and
               undang yang memayungi terkait                                       Profit Shifting) atau pertukaran data
               masalah perpajakan, peraturan                                       otomatis dengan negara lain, yang
               pelakasananya hingga petunjuk                                       bisa menangkal praktik penghindaran
               teknis,  sosialisasi yang massif agar                               pajak ke luar negeri Aturan tersebut
               diketahui oleh seluruh masyarakat ,                                 tidak akan bisa digunakan, karena
               informasi diberlakukannya kebijakan   Penutup                       objek pajaknya sudah diampuni
               pengampunan pajak, dan  adanya       Adanya pengampunan  pajak      sebelumn ya. Manda t  un tuk
               jaminan  kerahasiaan data-data yang   hendaknya sejalan dengan upaya   membangun sistim administrasi
               akan diungkapkan serta perbaikan   reformasi undang-undang perpajakan   perpajakan, pengawasan kepatuhan
               structural kelembagaan perpajakan   secara keseluruhan dan perubahan   pasca-pengampunan belum jelas.
               dan prilaku para aparat pajak,    struktural kelembagaan perpajakan.   Hal ini dikawatirkan berpotensi
                  Terkait masalah  tax base data   Sasaran kebijakan amnesti pajak harus   terjadinya mal-administrasi dan
               perpajakan, Indonesia diyakini akan   jelas, siapa yang berhak mendapatkan   berdampak pada kepatuhan pajak di
               kesulitan menerapkan keterbukaan   dan harus dalam kondisi seperti apa.   masa mendatang. „



                                                                              PARLEMENTARIA z  EDISI 136 TH. XLVI - 2016  l  25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30