Page 24 - MAJALAH 136
P. 24

SUMBANG SARAN



            Indonesia (Apindo) menyatakan     ke publik siapa pengempalang pajak   pajak asal Indonesia. Padahal
            Direktorat Jenderal Pajak belum   akan lebih efektif. Terlebih data-data   ada atau tidak munculnya kasus
            bisa menjangkau dana masyarakat,   pengemplang pajak yang dimiliki    Panama Papers,  pemerintah melalui
            terutama pelaku usaha Indonesia   Ditjen pajak sangat lengkap. Selain   Ditjen Pajak  seharusnya merespon
            yang memiliki aset besar dengan   itu  pengajuan RUU Pengampunan    data-data pengemplang pajak
            anak usaha cukup banyak. Bahkan   Pajak  dipercepat mengingat,  bila tidak   yang telah terpublikasi tersebut,
            diyakini ada sekitar 60-70% dana   maka akan berpotensi menyandera   bukan  memberikan pengampunan.
            yang tidak tersentuh pajak  oleh   RAPBN-P 2016 yang rencananya akan   Merespons Panama Papers harus
            Ditjen Pajak.                     segera  dibahas. Oleh karena itu perlu   dengan k ebij akan str a t eg is,
               Sebagian dana tersebut masuk   perbaikan sistim perpajakan.      seperti bentuk tim investigasi,
            kelompok  underground  ekonomi       Namun melihat nilai pemasukan   karena  kebijakan tersebut  hanya
            dan jumlah 60-70% tersebut adalah   bagi APBN adalah relatif kecil dan tidak   akan dinikmati  sebagian kecil
            jumlah yang paling minimal yang tidak   sepadan untuk bisa menutup defisit   pengemplang pajak yang siap
            terjangkau. Sehingga menurutnya   APBN 2016 yang ditargetkan 2,1% dari   diampuni. Melalui kebijakan ini
            warga negara Indonesia yang       total PDB. Seolah-olah bila tax amnesty   tentunya  akan memutihkan hasil
            membayar pajak baru hanya sekitar   tidak segera diundangkan, APBN bisa   penghasilan pengempalang pajak
            30-40%. Dari keseluruhan itupun   bangkrut dan dampaknya kepada     yang  sumbernya diduga dari hasil
            didetailkan oleh DJP yakni  ilegal   perekonomian. Dengan catatan defisit   korupsi,  perdagangan narkoba atau
            logging, ilegal fishing dan ilegal mining.   ratusan triliun rupiah dari total PDB,   hasil uang dari  penyeludupan.  Hal
            jika 70% dana tersebut diolah, artinya   andalan penerimaan negara dari   ini tentunya akan mencederai rasa
            penerimaan  pajak yang akan datang   penerimaan pajak yang diprediksi   keadilan  para wajib pajak yang
            mampu bertambah sebanyak empat    terjadi kekurangan setoran (shortfall)   selama ini  selalu setia  menjadi
            kali lipat dari saat ini.         hingga Rp200 triliun dari target   pembayar pajak. Amnesti pajak harus
                                              Rp1.300 triliun di APBN 2016.     memperhatikan aspek keadilan,
            Isu yang  Berkembang                 Munculnya  isu  terkait adanya   terutama bagi wajib pajak yang
               Te r akhir sebelum masuk       nama-nama 2.961 orang Indonesia     selama ini patuh. Selama ini  kebijakan
            pembahasan, isu yang berkembanag   tokoh-tokoh pada kasus Panama    pajak belum mencerminkan keadilan
            adalah adanya ketidakmampuan      Papers semakin  mendorong         yang dapat dilihat dari data Bank
            pemerintah memenuhi target pajak.   pemerintah dan menjadi  alasan   Dunia yang menunjukkan besarnya
            Seharusnya aparat bersikap tegas   yang  tepat untuk mempercepat    ketimpangan kekayaan, yaitu 1%
            terhadap pengemplang pajak, bukan   pembahasan tax amnesty. Secara     penduduk menguasai 50,3% aset di
            mengampuni pengemplang pajak.     langsung kasus Panama Papers      dalam negeri. (lihat tabel)
            Sanksi sosial dengan mengumumkan   mengungkap adanya pengemplang


                       Gambaran Kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia Tahun  2008-2013


                                                                              Tahun
                         Keterangan
                                                 2008               2009             2010              2011              2012              2013

              Jumlah WP Terdaftar              7,137,023  15,911,576  19,112,590  22,319,073  24,812,569  28,002,205

              WP terdaftar yang Wajin menyampaikan SPT  6,341,828  9,996,620  14,101,933  18,116,000  17,659,278  17,731,736

              Total WP yang menyampaikan SPT   2,097,849  5,413,114   8,202,309  9,033,233  9,482,480  10,790,650

              Tingkat Kepatuhan (%)              33.08%     54.15%     58.16%      49.86%     53.70%     60.86%

              Realisasi Penerimaan Pajak (%)     105.9%      97.9%      98.1%       99.3%      96.4%      92.6%

              Tax Rasio (%)                       11.1%      11.9%      12.1%       12.8%      13.1%      13.0%

             Sumber: Forum Pajak Berkeadilan 205 (diolah dari DJP)



           24     l  PARLEMENTARIA  z  EDISI 136 TH. XLVI - 2016
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29