Page 36 - MAJALAH 136
P. 36

ANGGARAN




                           KONDISI EKONOMI GLOBAL



                                TAK SESUAI HARAPAN,



                                APBN HARUS DIREVISI







                 Perkembangan ekonomi         5,3 persen. Pilihan ini dirasa tepat,
                   global terkini yang tak    mengingat perekonomian global yang
                                              masih lesu. Akan tetapi, dengan tetap
               kunjung mengarah ke titik      mem perhatikan efektifitas dan kualitas
                 keseimbangan yang jauh       setiap sen anggaran belanja yang
               lebih baik ditambah harga      dikeluarkan.
                                                 Di sisi lain, Pemerintah mem pre-
             minyak dan komoditas yang        diksi akan terjadi shortfall penerimaan
                   masih “loyo”, memaksa      perpajakan sebesar Rp 200 trilliun dari
                       Pemerintah untuk       target. Angka ini belum memasukkan
                                              rencana kebijakan kenaikan batas
               melakukan revisi terhadap      Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
               beberapa indikator makro       pajak penghasilan yang hendak
                                              diberlakukan Pemerintah.
                ekonomi dalam Anggaran           Pilihan Pemerintah untuk tetap
                 Pendapatan dan Belanja       melakukan ekspansi fiskal ditengah
                     Negara (APBN) 2016.      potensi shortfall yang begitu besar, akan                          foto: dok
                                              berimplikasi pada harus dilakukannya
                                              utak-atik dalam APBN-P, khususnya        Robby Alexander Sirait
                                              dari sisi penerimaan dan defisit
                                              anggaran beserta pembiayaannya.
                                              Yang pasti, untuk mempertahankan   bisa saja menunda sebagian PMN
                nflasi, nilai tukar terhadap dolar   ekspansi fiskalnya, melebarkan angka   sebesar Rp 40,4 triliun dalam APBN
                Amerika Serikat dan harga     defisit merupakan pilihan yang akan   2016 kepada BUMN, agar tidak perlu
                minyak mentah Indonesia (ICP)   diambil oleh Pemerintah.        melakukan penarikan utang baru.
            Imerupakan indikator makro yang                                        Penarikan utang baru yang hanya
            akan mengalami perubahan signifikan.   Defisit Melebar, Penarikan Utang   sebesar Rp 21 triliun, juga kemungkinan
            Perubahan tersebut akan berdampak   Baru Bertambah                  memberikan pesan bahwa Pemerintah
            pada berubahnya postur pendapatan,   Pemerintah akan mencantumkan   tampaknya masih optimis penerimaan
            belanja, defisit dan pembiayaan dalam   rencana penarikan utang baru   negara dalam APBN-P kurang lebih
            APBN tahun 2016.                  sebesar Rp 21 triliun dalam dokumen   sebesar Rp 1.750 triliun atau hanya
               Rencananya, pemerintah akan me-  RUU APBN-P yang hendak diajukan   mengoreksi penurunan Rp 72 triliun
            mangkas Rp 50,6 triliun alokasi belanja   kepada DPR. Ini merupakan sinyal   dari target APBN 2016.
            dalam APBN-P 2016. Pemangkasan    yang menguatkan Pemerintah akan      Ko re ksi pendapat an yang
            yang tidak begitu signifikan ini,   mempertahankan ekspansi fiskalnya   tidak begitu tajam ini juga dapat
            memberikan sinyal bahwa Pemerintah   melalui pelebaran angka defisit, dari   diterjemahkan sebagai pertanda
            akan tetap mempertahankan ekspansi   2,15 persen terhadap Produk Domestik   pemerintah masih berharap UU Tax
            fiskalnya. Hal ini sejalan dengan target   Bruto (PDB) menjadi 2,5 persen.  Amnesty dapat diberlakukan tahun ini.
            pertumbuhan ekonomi yang akan tetap   Penarikan utang baru ini juga dapat   Sebagai antisipasi, upaya optimalisasi
            5,3 persen dalam APBN-P.          menjadi pertanda bahwa Pemerintah   penerimaan perpajakan melalui
               Pemerintah optimis dengan      tidak akan melakukan perubahan    berbagai cara seperti law enforcement
            mempertahankan ekspansi fiskal    drastis terhadap kebijakan pembiayaan   untuk meningkatkan kepatuhan
            ditambah dukungan kekuatan        anggaran, khususnya Penyertaan Modal   pajak yang masih rendah, menggali
            ekonomi domestik saat ini, masih   Negara (PMN). Pasalnya, jika pelebaran   potensi pajak lain dari e-commerce dan
            dapat mewujudkan pertumbuhan      defisit hanya Rp 21,1 triliun, pemerintah   percepatan penagihan piutang pajak




           36     l  PARLEMENTARIA  z  EDISI 136 TH. XLVI - 2016
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41