Page 38 - MAJALAH 136
P. 38

LEGISLASI
































                                                                                                                 Foto: arief


            Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Asman Natawijana dalam acara  Forum Legislasi.




            REVISI UU BUMN: PERKUAT PENGAWASAN




                     alam upaya meningkatkan   kalah bersaing dengan negara lain   Forum Legislasi yang berlangsung di
                     kualitas Badan Usaha     terutama di era Masyarakat Ekonomi   Ruang Diskusi Media Center DPR RI,
                     Milik Negara (BUMN) dan   Asean (MEA).                     April lalu.
            Dmenunjang pendapatan                Padahal di sisi lain BUMN itu     Dalam forum tersebut, Azam
            negara, DPR berencana melakukan   dituntut memberikan kontribusi    menuturkan bahwa baik dan buruknya
            revisi UU Nomor 19 Tahun 2003     kepada negara namun faktanya lebih   BUMN itu bergantung pada pihak yang
            tentang BUMN. Hal itu menjadi     banyak unsur politisnya. Sebagai   ada di dalamnya, seperti menteri,
            keniscayaan, pasalnya UU BUMN     catatan, hampir setiap menjelang   komisaris serta pengurus lainnya.
            saat ini sudah berusia 13 tahun   maupun setelah pemilihan Presiden,   Sehingga pengawasan yang dilakukan
            sehingga diperlukan tinjauan untuk   susunan komisaris maupun pimpinan   DPR berada di lini kedua.  “Oleh karena
            memperhatikan kondisi kekinian dan   BUMN mengalami perubahan.      itu pengawasan baik buruknya BUMN
            sesuai dengan perkembangan zaman.   Sebagian mereka berasal dari kalangan   ada ditangan pengurus, komisaris dan
               Wakil Ketua Komisi VI DPR RI   tim sukses calon presiden. Azam   menteri yang mengangkatnya. Di DPR
            Azam Asman Natawijana (F-Demokrat)   pun mengakui tarik-menarik antara   menjalankan fungsi pengawasan di lini
            menilai pengelolaan BUMN harus    kepentingan usaha dan kepentingan   kedua,” ujarnya.
            diupayakan semaksimal mungkin     politik di tubuh BUMN sulit untuk    Se car a  mende tail, A z am
            untuk kepentingan dan dimiliki negara   dihindari.                  menegaskan bahwa tidak boleh satu
            melalui penyertaan   secara   langsung      Salah satu yang menjadi pokok   deputi mengawasi puluhan BUMN, hal
            yang   berasal   dari kekayaan negara   pembicaraan adalah tugas BUMN yang   itu menurutnya tidak akan membuat
            yang dipisahkan, sesuai dengan amanat   seharusnya dikembalikan ke tujuan   fungsi pengawasan menjadi efektif.
            Pasal 1 UU Nomor 19 Tahun 2003.   awalnya, “Kalau misalnya ada BUMN   Sehingga perlu ada evaluasi untuk
               Karena saat ini komisaris dan   yang ditugaskan untuk mencari profit   perbaikan ke depan. “Deputi yang
            pengawas BUMN banyak yang tidak   ya silahkan mencari profit, jangan   tugasnya mengawasi hari demi hari
            profesional dan membuat perusahaan   sampai ada BUMN yang memiliki   harus paham pihak mana saja apa
            negara merugi dan tidak kompetitif.   fungsi penugasan tapi dilakukan untuk   yang diawasi. Jadi tak bisa satu deputi
            Azam khawatir kalau kondisi tersebut   mencari untung,” Hal itu disampaikan   mengawasi puluhan BUMN. Tidak
            tidak berubah maka Indonesia akan   Azam saat menjadi pembicara dalam   cukup waktunya dan tidak efektif.



           38     l  PARLEMENTARIA  z  EDISI 136 TH. XLVI - 2016
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43