Page 60 - MAJALAH 136
P. 60

SOROTAN






























                                                                                                                 foto: arief/iw









                            BANGUN PERPUSTAKAAN,




                            BANGUN INFRASTRUKTUR



                                   ILMU PENGETAHUAN




                        PR berniat membangun   kelengkapannya, seperti perpustakaan   pembangunan perpustakaan ini
                        perpustakaan terbesar   dan museum,  itu bisa menjadi tempat   masuk ke dalam tujuh proyek DPR
                        se-Asia Tenggara dengan   wisata, sehingga menjadi Anggota   dan mengemuka kembali saat Ketua
               Dberlokasi di Gedung           DPR RI itu akan menjadi cita-cita bagi   DPR Ade Komarudin menerima para
               DPR. Namun, gagasan tersebut   rakyat. Jadi, kita harus perbaiki citra   cendekiawan, maka Fahri tidak ambil
               masih terjadi pro dan kontra   parlemen ini,” kata Fahri Hamzah pada   pusing soal anggaran yang dianggap
               di internal DPR sendiri. Fraksi   wartawan di Gedung DPR, Jakarta,   lebih dibutuhkan untuk kepentingan
               NasDem misalnya menolak gagasan   Senin (28/3).                  lain dimaksud. “Anggaran itu urusan
               dibangunnya perpusatakaan         DPR sebenarnya sudah memiliki   Pemerintah dan Banggar. Jadi, sudah
               tersebut, karena eranya saat ini   perpustakaan di Gedung Nusantara II   saatnya DPR RI mempunyai pendukung
               adalah  e-Library. Wakil Ketua   DPR, tapi perpustakaan itu tidak selevel   pemikiran berupa perpustakaan,”
               DPR Fahri Hamzah yang juga     dengan DPR saat ini. “Yang lama ada,   tambahnya.
               mendukung pembangunan          tapi mirip perpustakaan Ketua  RT    Untuk itu Fahri, ingin menggalang
               perpustakaan tersebut,         (Rukun Tetangga). Padahal, saat ini   gerakan untuk kembali rajin ke
               menegaskan perpustakaan baru   kondisinya tidak layak. Bukunya diikat   perpustakaan. Anak-anak di era
               yang dibutuhkan itu agar citra   di bawah lantai, numpuk, dan buku   sekarang dianggap terlalu lekat dengan
               parlemen semakin terangkat.    yang diterbitkan anggota DPR tidak   gadget, internet, untuk bermain game
                  “Kita belum pernah          ada tempatnya,” ujar politisi PKS itu.  dibanding membaca buku. Padahal,
               membangun gedung parlemen dan     M e nurut Fahri, r e ncana     gadget kalau dibiarkan justru bisa




           60     l  PARLEMENTARIA  z  EDISI 136 TH. XLVI - 2016
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65