Page 14 - MAJALAH 130
P. 14
laPoran
utama
BERHARAP pemerintahan Joko Widodo – Jusuf
Kalla, terlalu terburuburu menaikkan
TEROBOSAN BARU harga BBM, sehingga di satu sisi itu me
micu inflasi yang luar biasa. Dan di sisi
lain, ini menekan daya beli masyarakat.
Sialnya, penurunan harga BBM itu tidak
Harapan besar ditujukan kepada Pemerintah yang telah meluncurkan bisa menurunkan hargaharga di pasar.
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I hingga Jilid VI. Publik berharap, paket Bahkan juga tidak meningkatkan daya
kebijakan yang diluncurkan dalam kurun waktu September hingga beli masyarakat,” analisa Gus Irawan.
Oktober itu memberi harapan segar di tengah kondisi melemahnya Politikus FGerindra itu menilai, ke
perekonomian dunia. tika harga BBM naik, maka hargaharga
komoditas akan naik. Namun, pada saat
arapan yang sama pun disam ditemui Tim Parlementaria, di Komisi XI harga BBM turun, belum tentu harga
paikan Wakil Ketua Komisi XI DPR, barubaru ini. komoditas atau kebutuhan pokok ikut
DPR Gus Irawan Pasaribu. Gus Ia mengakui, hingga kini ia belum turun, karena masih berkaitan dengan
HIrawan berharap, paket kebi merasakan dampak signifikan dari biaya produksi, distribusi, dan lain se
jakan ini merupakan sesuatu yang baru, peluncuran paket kebijakan ini. Jikapun bagainya.
dan terobosan yang berbeda dibanding ada penguatan nilai tukar rupiah ter
kebijakankebijakan sebelumnya. Na hadap dolar Amerika Serikat, itu lebih MASIH BUTUH WAKTU
mun, ekspektasi itu sedikit berlebihan diakibatkan kepada adanya penguatan Terkait penyederhanaan izin per
jika dilihat dari realita. global. tanahan untuk kegiatan penanaman
“Saya berharap, tadinya isi paket ke “Perlu diuji, apakah respon pasar modal, Gus Irawan menilai, memudah
bijakan ekonomi itu berisi terobosan menjadi positif akibat paket kebijakan an perizinan investasi ini ha nya untuk
baru, bukan sesuatu kebi ini. Nilai tukar rupiah sempat menguat, jangka panjang. Walaupun ini dirasa
jakan yang sudah terjad namun itu karena penguatan global. penting, namun kebijakan yang diambil
wal. Saya kira kita ma Kami sempat pertanyakan ke Peme rintah ini belum dapat menjawab
sih butuh waktu untuk pada Bank Indonesia, hal ini persoalan pokok bangsa ini.
meng uji, apakah re selain karena ada intervensi “Sementara yang mendesak, jumlah
spon pasar menjadi ada BI, namun juga karena masyarakat miskin kita semakin banyak.
positif. Namun kita ada penguatan global,” analisa Itu masalah utamanya, dan dampak dari
berharap respon Gus Irawan. kebijakan Pemerintah yang berpotensi
pasar positif,” kata Menyoroti salah satu melanggar Undangundang, bahkan
Gus Irawan, saat Paket Kebijakan Ekonomi, Undangundang Dasar. Misalnya, harga
yakni Jilid III yang diarahkan BBM itu kita lepas ke pasar, itu kan me
Wakil Ketua Komisi XI DPR pada penurunan harga BBM, langgar UUD,” analisa Gus Irawan.
Gus Irawan Pasaribu tarif dasar listrik, dan gas, Gus Politikus asal dapil Sumatera Utara
Irawan menilai memang hal ini ini memastikan, seluruh paket kebijakan
bukanlah sesuatu yang ini rasanya belum menjawab persoalan
baru. Pasalnya, pe pokok bangsa. Apalagi, setiap kebijakan
nyesuaian harga datang silih berganti, padahal satu ke
BBM memang di bijakan yang sudah diluncurkan belum
karenakan harga terlihat hasilnya. Bahkan, kebijakan
minyak dunia ini diluncurkan dalam waktu yang di
sedang turun. katakan sangat terlambat.
“Dulu, ke “Kita masih butuh waktu untuk mem
tika awal buktikan hasil dari implementasi paket
kebijakan ini. Apalagi, satu paket kebi
jakan belum jalan, kemudian sudah ada
paket kebijakan berikutnya,” kata Gus
Irawan menutup sesi wawancara, seraya
mengerutkan dahinya, heran. (SF) FOTO:
JAKA/PARLE/IW
14 EDISI 130 TH. XLV, 2015