Page 16 - MAJALAH 130
P. 16
laPoran
utama
KEBIJAKAN HARUS
IMPLEMENTATIF
kan kepastian,” tegas Amir. usaha. Sehingga, menyulitkan masyara
Melalui Paket Kebijakan Ekonomi Jilid kat untuk mendapatkan dana segar un
I hingga Jilid VI, Pemerintah berusaha tuk permodalan.
melakukan deregulasi dan debirokrati “Masyarakat kita yang modalnya Rp
sasi, agar investor tertarik menanamkan 25 juta ke bawah, seharusnya tidak perlu
modalnya di Indonesia. Di paket Jilid II, dibatasi apa jenis usahanya. Itu memati
Pemerintah menjanjikan kemudahan kan kreatifitas masyarakat dalam dunia
layanan investasi tiga jam di Kawasan usaha. Akan menjadi bagus jika Peme
Industri. Dengan mengantongi izin rintah membuka ruang untuk jenis usa
tersebut, investor sudah bisa langsung ha yang bisa dibiayai KUR. Dengan se
melakukan kegiatan investasi. makin dibuka lebar jenis usahanya, saya
Kebijakan itu pun dilanjutkan dengan kira itu semakin memacu pertumbuhan
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III yang ekonomi di daerah,” harap Amir.
salah satunya berisi poin penyederha Jika KUR sudah dikucurkan, diharap
naan izin pertanahan untuk kegiatan kan Usaha Mikro Kecil dan Mene ngah,
Anggota Komisi XI DPR Amir Uskara penanaman modal. Dalam paket ini, akan menggeliat. Sehingga pelaku
pemohon dapat mendapatkan informasi UKMK akan terpacu membuat kreasi
Rumitnya regulasi maupun tentang ketersediaan lahan, yang dari usaha baru yang dapat dibantu oleh
birokrasi menjadi faktor investor semula tujuh hari menjadi tiga jam. Pemerintah. Kemudian, UMKM juga
enggan menanamkan modalnya “Saya melihat, apa yang dilakukan didorong untuk melakukan ekspor,
di Indonesia. Persoalan waktu pemerintah dengan paket jilid II dan dengan dibantu Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (LPEI).
III sudah menjawab sebagian keinginan
dan biaya terkait perizinan para investor yang akan masuk ke Indo “Terkait dengan ekspor, kita dorong
investasi perlu menjadi perhatian nesia,” apresiasi Amir. melalui LPEI. Bahkan tahun ini, LPEI
Pemerintah, sehingga pengusaha Namun, Amir tetap mengingatkan. juga kita berikan tambahan Penyertaan
segera mendapat kepastian. Jika Paket kebijakan ini harus segera ditin Modal Negara (PMN). Pikiran kita, LPEI
hal ini terus berkelanjut an, hal ini daklanjuti oleh Pemerintah. Pasalnya, bantu ekspor, bukan cuma eksportir
pula yang menghambat investasi kebijakan ini masih bersifat sentral, besar, tapi juga pemula, supaya dapat
atau sebatas hanya di tataran pusat saja.
menggenjot ekspor. Sehingga, ekspor
di Tanah Air. Sementara untuk di daerah, birokrasi kita kembali menggeliat,” imbuh Amir.
maupun regulasi masih seperti yang Politikus asal dapil Sulawesi Selatan
emikian diungkapkan Anggota duludulu. itu menilai, paket ini sudah cukup ber
Komisi XI DPR Amir Uskara, “Prinsipnya, jika bisa dipersulit, ke pengaruh terhadap kondisi pasar, mi
ketika diwawancarai oleh re napa harus dipermudah. Karena mere salnya dilihat dari aspek pergerakan
Dporter Sofyan dan juru foto ka (daerah, RED) mau ambil untung di nilai kurs dan indeks saham. Walaupun
Andri dari Parlementaria, di ruang ker depan. Orangorang birokrat biasanya ada pengaruh faktor global, namun tak
janya, barubaru ini. Ia menilai, Paket seperti itu. Petugaspetugas itu arahnya dipungkiri itu ada pengaruh internal
Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan bisa mendapatkan pendapatan dari per dari paket kebijakan itu.
Pemerintah harus dapat memangkas izinan dari yang mereka berikan,” anali “Saya kira, sekarang tinggal break
permasalahan perizinan investasi. sa politikus FPPP itu. down dari masingmasing kebijakan ini.
“Memang dibutuhkan kepastian soal Kebijakan lain yang masih menjadi kelu
regulasi untuk para investor yang ingin KUR JANGAN DIPERSULIT han investor juga perlu kita perhatikan.
menanamkan modalnya di Indonesia. Menyikapi perluasan Kredit Usaha Termasuk koordinasi antara pusat de
Investor atau pengusaha kita, selama ini Rakyat (KUR) dan penurunan bunga ngan daerah,” kata Amir, seraya meng
keluhannya terkait demgan kepastian KUR di Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, ingatkan untuk selalu membuat kebi
waktu dan biaya yang tidak pernah ada Amir menilai memang saat ini masih ada jakan yang mempermudah investasi. (SF)
angka pasti. Para investor membutuh pembatasan pemberian KUR pada jenis FOTO: ANDRI/PARLE/IW
16 EDISI 130 TH. XLV, 2015