Page 15 - MAJALAH 130
P. 15

JANGAN TAMBAH


            PAKET KEBIJAKAN


            EKONOMI LAGI


            Paket Kebijakan Ekonomi yang sudah diluncurkan Pemerintah,
            tanpa didukung perencanaan maupun pemahaman yang benar,
            dan didukung sumber daya manusia yang baik, maka akan sia-sia.
            Sehingga, paket kebijakan dirasa tak perlu ditambah lagi, karena
            dikhawatirkan malah kebijakan menjadi tumpang tindih.

                        aket kebijakan itu sudah   Paket Kebijakan Ekonomi itu, saya san­
                        cukup. Kalau terlalu ba­  gat yakin, perekonomian kita berjalan
                        nyak juga, nantinya itu­  dengan baik. Namun juga perlu diim­
            “Pitu saja kebijakannya.          bangi dengan penegakan hukum, terha­  Anggota Komisi XI DPR Nurdin Tampubolon
            Pe rencanaan dan mindset yang benar,   dap pelaksana­pelaksana pro ject. Perlu   Bakar Minyak, gas, dan tarif dasar lis­
            perbaikan dari sumber daya dan tata ke­  dipikirkan juga strategi untuk melak­  trik. Nurdin mengingatkan, jangan sam­
            lola. Merubah dari mentalitas dan mind­  sanakan kebijakan, dan melakukan pen­  pai menurunkan harga BBM terlalu jauh,
            set itu yang paling dibutuhkan, dan fokus   gawasan terhadap pelaksanaannya, agar   karena akan memberikan pengaruh ter­
            pada pelaksanaannya,” kata Anggota   tidak terjadi korupsi,” papar Nurdin.  hadap pendapatan negara.
            Komisi XI DPR Nurdin Tampubolon, keti­  Politikus F­Hanura itu juga meng­  “Sehingga kalau pendapatan negara
            ka ditemui Parlementaria, baru­baru ini.  kritisi suku bunga perbankan Indone­  turun, darimana kita akan mendapatkan
               Nurdin menilai, paket kebijakan ini   sia yang berada di angka 12­15 persen.   APBN kita. Ini juga harus dihitung. Jadi
            sudah cukup berdampak, namun masih   Sementara di negara tetangga, misal­  proporsional antara penurunan harga
            sedikit. Misalnya di nilai tukar rupiah   nya Malaysia, hanya 3­4 persen. Hal ini   BBM, dengan kumulatif dari pendapatan
            terhadap dolar Amerika Serikat. Namun   menyulitkan industri Indonesia berdaya   negara perlu dijaga. Supaya pendapatan
            yang lebih penting, Nurdin mengingat­  saing dengan industri negara tetangga.   negara tidak menurun, yang dikhawa­
            kan agar kebijakan ini dapat mendorong   Sehingga, mindset perlu diubah oleh   tirkan tidak bisa membiayai APBN kita,”
            daya saing industri nasional.     Pemerintah sendiri. Dan stakeholder   i ngat Nurdin.
               “Jika kita sudah mendorong daya sa­  juga perlu menyesuaikan dengan kebi­  Politikus asal dapil Sumatera Utara
            ing nasional, itu menjadikan pertumbuh­  jakan itu, dengan menyiapkan sumber   ini juga menyoroti mengenai formulasi
            an industri semakin meningkat. Arti­  daya.                         pengupahan pada Paket Kebijakan Eko­
            nya, pendapatan dari industri itu bisa   “Selama itu dikombinasikan, dan di­  nomi Jilid IV, yang digadang­gadang un­
            mencapai standar yang sesuai dengan   ramu menjadi satu untuk mendukung   tuk peningkatan kesejahteraan pekerja.
            negara industri atau minimal nega­  paket kebijakan, akan pengaruh daripa­  Ia mengakui, formulasi ini memberikan
            ra berkembang menjadi industri. Jadi,   da perbaikan ekonomi, seperti pening­  kepastian kepada pengusaha terhadap
            pendapatan negara industri bisa sampai   katan pertumbuhan ekonomi, pendapa­  besaran pengeluaran perusahaan, ter­
            70 sampai 80 persen Produk Domestik   tan masyakat meningkat, termasuk   kait gaji pekerjanya.
            Bruto (PDB),” analisa Nurdin.     juga pajak untuk membiayai APBN kita.   “Masalah pengupahan itu ada benar­
               Berikutnya, imbuh Nurdin, kebijakan   Pendapatan negara juga semakin besar,”   nya. Tapi pengupahan yang profesional
            juga diharapkan dapat mempercepat   yakin Nurdin.                   adalah yang seimbang dengan produk­
            daripada pelaksanaan industri strategis,   Nurdin menambahkan, akibat dari   tifitas pekerja professional itu. Jangan
            seperti kedaulatan pangan, kedaulatan   tingginya suku bunga perbankan itu,   sampai gajinya profesional, tapi hasil­
            energi, infrastruktur, dan lain­lain. Se­  menyebabkan produksi dalam negeri   nya amatiran. Selama Pemerintah hanya
            hingga, dapat mengurangi impor terha­  akan kalah murah dibanding dari nega­  menaikkan gaji, tanpa memperbaiki per­
            dap pangan, energi, dan infrastruktur.   ra lain. Akhirnya Indonesia kebanjiran   masalahan hulu yang mengakibatkan ini
            Termasuk meningkatkan investasi di   barang impor, karena mahalnya produk   tidak bagus profesional dan daya saing­
            bidang properti, dan dapat membangun   lokal.                       nya, maka dunia usaha juga akan kolaps,”
            sentra ekonomi baru.              HARUS DIHITUNG PROPORSIONAL       pesan Nurdin sambil tetap mengingat­
               “Kalau  para  menteri  bisa  mener­  Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, di­  kan untuk meningkatkan daya saing in­
            jemahkan dan mengimplementasikan   arahkan pada penurunan harga Bahan   dustri. (SF) FOTO: IWAN ARMANIAS/PARLE/IW



                                                                                          EDISI 130 TH. XLV, 2015  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20