Page 20 - MAJALAH 130
P. 20

laPoran
          utama


          TAK SEIRAMA                                                        menurut saya. Kita boleh berharap ada
                                                                             1000 tenaga kerja yang terserap. Tapi,
                                                                             kalau bisa syarat serapan tenaga ker­
          DENGAN POLITIK                                                     janya dikurangi. Industri berteknologi
                                                                             tinggi tak banyak menyerap tenaga kerja
                                                                             diban dingkan industri tekstil. Kita lihat
          ANGGARAN                                                           saja progresnya dalam tiga bulan ke de­
                                                                             pan, sejauh mana efektivitasnya,” ujar
                                                                             politisi dari dapil Sumsel II ini.

              emerintah semangat mengeluar­  ngan anggaran hingga setidaknya Rp   KUR DAN UKM
              kan paket kebijakan ekonomi, tapi   120 miliar.                  Pada paket kebijakan jilid IV, peme­
          Ptak mau mendukungnya dengan        “Saya sempat pertanyakan saat   rintah berusaha memberi kemudahan
          politik anggaran. Ada ketidakselarasan   membahas anggaran, kenapa anggaran   akses kredit usaha rakyat (KUR) seka­
          dari dua kebijakan ini. Ingin mengun­  BKPM justru turun. BKPM ini, kan, ujung   ligus perluasan penerimaanya. KUR
          dang banyak investor asing ke dalam,   tombak untuk menarik investor dari luar   diberikan kepada karyawan atau TKI
          tapi anggaran Badan Koordinasi Pena­  ke dalam. Jadi, jangan sampai anggaran­  yang berpenghasilan tetap. Bahkan, TKI
          naman Modal dipangkas. Ingin menum­  nya ditahan atau dikurangi. Justru harus   purna juga diberikan akses KUR. Dalam
          buhkan UMKM, tapi anggaran Kemen­  ditambah untuk mendorong percepatan   paket itu, bunga KUR juga diturunkan
          kop dan UKM dipotong.            dan akselerasi investasi di Indonesia,”   dari 22 persen menjadi 12 persen. Menu­
            Membincang paket kebijakan dengan   papar Wahyu.                 rut Wahyu, pengusaha kecil harus diberi
          politik anggaran tampak tak selaras. Di   Untuk menggaet investor, lanjut Wa­  pemahaman bagaimana mengurus KUR,
          satu sisi sangat menggebu mengeluar­  hyu, BKPM harus dibenahi. Dan salah   karena faktanya tidak mudah.
          kan paket kebijakan, tapi di sisi lain tak   satu pembenahannya adalah menaik­  Sebagai pengusaha yang sering
          mau mendukungnya dengan fasilitas   kan anggaran. Menurut Wahyu, upaya   berurusan dengan bank, Wahyu me ng­
          anggaran yang cukup. Inilah yang ter­  pe ngurusan izin investasi hanya tiga jam   a ku tak mudah mendapatkan pinjaman.
          jadi di balik rentetan paket kebijakan   itu wajar. Tapi, seberapa banyak kelak   Untuk mengurus KUR tentu butuh doku­
          yang dirilis pemerintah. Anggota Komisi   investor bisa berdatangan ke Tanah Air,   men pendukung seperti KTP, KK, reke­
          VI DPR RI Wahyu Sanjaya mengkritik hal   masih menunggu waktu.     ning koran, track record, neraca, hingga
          ini ketika berbincang secara eksklusif di   Dalam urusan investasi, pemerintah   membuat proposal. “Ini sering kali tidak
          ruang kerjanya, akhir Oktober lalu.  mempermudah investasi yang memiliki   dimiliki oleh para pelaku usaha kecil
            Pada paket kebijakan jilid II, pemerin­  nilai di atas Rp 100 miliar dan menyerap   dan mikro. Harus ada desain yang tepat
          tah memberi akses kemudahan dengan   1.000 tenaga kerja. Politisi Partai De­  bagaimana mengakomodir para pengu­
          mempercepat proses izin investasi di   mokrat itu berpendapat, untuk investor   saha kecil agar betul­betul mendapatkan
          Indonesia dari yang sebelumnya ber­  antarnegara, nilai Rp 100 miliar sangat   kemudahan KUR,” jelas Wahyu.
          hari­hari, kini diupayakan hanya tiga   kecil. Tapi persoalannya, serapan tena­  Sementara soal bunga KUR yang
          jam saja. Kebijakan ini memang disam­  ga kerja hingga 1000 orang itu yang jadi   diturunkan hingga 12 persen per ta­
          but baik. Namun, Komisi VI DPR jus­  masalah. Tidak semua investasi di atas   hun, Wahyu menyatakan, sudah wajar
                       tru mempertanyakan   Rp 100 miliar bisa menyerap tenaga ker­  penurunan bunga tersebut. Tinggal
                         mengapa kebijakan   ja sebanyak itu.                menunggu seberapa efektif penurunan
                          yang baik itu tidak   Investasi di sektor usaha berteknolo­  bunga KUR bagi pertumbuhan UMKM.
                            didukung de­   gi tinggi, mungkin tidak terlalu banyak   Bagi Wahyu, bila namanya sudah KUR,
                             ngan anggaran   menyerap tenaga kerja. Ini perlu di­  idealnya bisa diberikan kepada siapa
                             yang memadai.   pikirkan kembali oleh pemerintah. Tak   saja. Perluasan penerima bisa menjang­
                             BKPM sebagai   salah bila pemerintah menginginkan   kau para purnawirawan, bahkan kepada
                             mitra Komisi   pembukaan lapangan kerja sebanyak­  siapa pun yang mau berusaha.
                             VI mendapat   banyaknya dari investasi asing. Wahyu   “Kalau namanya kredit usaha rakyat,
                                 pemoto­   berharap, pemerintah menurunkan se­  ya untuk seluruh rakyat Indonesia. ti­
                                           dikit serapan tenaga kerjanya khusus   dak peduli jenis kelamin, pekerjaan, dan
                                             yang memanfaatkan teknologi tinggi   profesi. Yang berhak mendapatkan KUR
                                             dengan tidak kehilangan akses kemu­  adalah yang mau berusaha dan masuk
                                             dahan dalam mengurus izin investasi.   dalam skala ekonomi kecil mikro. Itulah
                                                     “Target 1000 tenaga ker­  namanya KUR,” kilah Wahyu lebih lanjut.
                                                      ja itu terlalu optimistik   (MH) FOTO: NAEFUROJI/PARLE/IW

                                                           Anggota Komisi VI DPR
                                                           Wahyu Sanjaya
          20  EDISI 130 TH. XLV, 2015
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25