Page 17 - MAJALAH 130
P. 17

PEMERINTAH PERLU KELUARKAN


            KEBIJAKAN YANG KONSTRUKTIF




            Tidak semua Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I hingga Jilid VI mendapat respon positif dari pasar. Bahkan,
            akibat dari peluncuran paket yang bertubi-tubi dari Pemerintah, pasar menjadi kurang tertarik.  Sehingga,
            Pemerintah perlu mengeluarkan paket kebijakan yang konstruktif.

                   emikian ditegaskan Anggota   dak implementatif. Sehingga tidak bisa   banyak. Sehingga kurs rupiah terhadap
                   Komisi XI DPR Willgo Zainar,   diaplikasikan. Apa gunanya kalau se­  dolar AS juga turun,” analisa Willgo.
                   ketika diwawancarai reporter   perti itu,” heran Willgo.       Ia juga merasa aneh, jika Pemerin­
            DSofyan dan juru foto Andri, di                                     tah tetap memaksakan mengeluarkan
            ruang kerjanya, Gedung Nusantara I,  JANGAN HANYA RESPON            paket kebijakan terus menerus sampai
            baru­baru ini.                      Politikus asal daerah pemilihan Nusa   ba nyak. Lebih baik, Pemerintah menge­
               “Publik sudah tidak terlalu inter­  Tenggara Barat itu menilai, peluncuran   luarkan grand design, sehingga paket
            est terhadap paket yang dikeluarkan   kebijakan ini sebagai bentuk dari reaksi   paket itu sendiri tahapannya menjadi
            Pemerintah. Pemerintah perlu menge­  dari kondisi perekonomian saat ini. Na­  komprehensif, dan tidak parsial.
            luarkan grand design yang konstruktif,   mun ia mengingatkan, Pemerintah se­  “Saya tidak melihat adanya urgensi
            sehingga problem ekonomi kita secara   baiknya bukan hanya sekedar merespon,   untuk mengeluarkan paket­paket kebi­
            khusus, dalam jangka pendek hingga   tapi kebijakan juga harus berdampak   jakan ekonomi yang banyak. Cenderung
            menengah, bisa teratasi,” nilai Willgo.  signifikan, konstruktif dan komprehen­  nanti malah kebingungan. Baru muncul
               Politikus F­Gerindra itu menganali­  sif.                        paket 1, belum terlaksana, namun sudah
            sa, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I dan   “Karena diantara K/L malah tarik   muncul lagi paket 2, kemudian paket 3,
            II yang sudah dikeluarkan Pemerintah,   menarik, sehingga di lapangan yang   sehingga tumpang tindih. Ujung­ujung­
            direspon kurang baik oleh pasar. Kemu­  akan mengeksekusi kebijakan jadi ke­  nya, paket tidak bisa dieksekusi, dan ti­
            dian paket Jilid III, direspon cukup baik   bingungan. Yang niatnya menyeder­  dak memberi manfaat kepada masyara­
            karena cukup menyentuh sektor riil. Se­  hanakan, malah timbul hal yang pada   kat,” tutup Willgo. (SF) FOTO: ANDRI/PARLE/
            mentara paket Jilid IV, tentang pengu­  posisi itu banyak pihak tidak berani   IW
            pahan, mendapat respon kurang positif.  mengambil keputusan lebih jauh, karena
               Ia menilai, jika kebijakan dikeluarkan   khawatir berdampak kesalahan,” analisa
            dalam bentuk paket, dan sampai berka­  Willgo.
            li­kali, sehingga terkesan parsial, tidak   Ketika ditanya apakah paket kebi­
            terintegrasi, dan tidak konstruktif. Se­  jakan ini sudah terlihat hasilnya, Willgo
            hingga, solusi dari permasalahan ekono­  menilai masih belum menunjukkan se­
            mi bangsa ini belum terjawab. Bahkan,   suatu yang signifikan, walaupun tak di­
            menyentuh permasalahan pun tidak.  pungkiri, ada progress baik juga. Namun
               “Ke depan, sebaiknya paket­paket ini   hal ini bukan semata efek adanya paket
            tidak turun dalam bentuk paket. Pasar   kebijakan, namun juga karena adanya                  Anggota
                                                                                                         Komisi XI DPR
            sudah tidak terlalu interest. Sehingga,   faktor global.                                     Willgo Zainar
            perlu kebijakan yang lebih komprehensif,   “Tidak semata karena adanya paket.
            karena belum menjawab permasalahan.   Tapi kita apresiasi paket itu ada, un­
            Juga perlu keterpaduan di Pemerintah,   tuk mempermudah investasi
            Kementerian dan Lembaga, sehingga   asing. Investor melihat In­
            perlu kebijakan yang komprehensif,” sa­  donesia lebih menarik,
            ran Willgo.                       The Fed menunda ke­
               Bahkan, Willgo menilai, kebijakan ini   naikan suku bunga,
            hanya sebatas di tataran tingkat pusat,   maka uang kem­
            namun belum mampu diimplementa­   bali masuk ke
            sikan di tingkat daerah. Bahkan, di Ke­  Indonesia dan
            menterian dan Lembaga pun belum ten­  dolar AS
            tu bisa menerjemahkan paket­paket itu.  men­
               “Kendalanya, paketnya bagus, tapi ti­  jadi



                                                                                          EDISI 130 TH. XLV, 2015  17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22