Page 38 - MAJALAH 130
P. 38

legislasi



                          RUU PATEN : LINDUNGI HAK


                          KARYA INTELEKTUAL


                          DPR telah menetapkan bahwa RUU Paten adalah satu dari 37 RUU Prolegnas yang
                          menjadi prioritas pembahasan di tahun 2015. Saat ini, pemerintah dalam hal ini
                          Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah menyusun sebuah
                          draft RUU yang akan menjadi subyek pembahasan di DPR.

                                 etua Pansus RUU Paten John Kennedy Aziz   “Hak paten itu menunjukkan kemajuan perada­
                                 menilai Undang­Undang Paten yang ada   ban suatu negara. Seperti negara­negara maju yang
                                 saat ini subtansinya tidak sesuai dengan   setiap tahunnya bisa ratusan ribu bahkan jutaan
                          Kperkembangan hukum masyarakat baik        hak paten atas hasil karya teknologi yang dihasil­
                          secara nasional dan internasional. Oleh karena itu,   kan,” tegasnya.
                          UU Paten No 14 tahun 2001 perlu direvisi agar in­  Karena itu dia    berharap Indonesia terus
                          ventor (seseorang yang melakukan pekerjaan un­  mengembangkan hak paten, mengingat sudah men­
                          tuk mengkreasikan suatu hal yang baru untuk yang   jadi indikator, peringkat kemajuan suatu ne gara di
                          pertama kalinya) dilindungi.               dunia. Sekaligus untuk melindungi hak karya in­
                                                                               telektual masyarakat dan mencegah
                                                                               masyarakat lain untuk mengambil
                                                                               keuntungan secara ilegal.
                                                                                 “Jadi, DPR berkomitmen akan pen­
                                                                               tingnya hak paten ini untuk kepenti­
                                                                               ngan masyarakat, bangsa, dan negara.
                                                                               Insya Allah sekitar April – Mei 2016
                                                                               akan disahkan,” ujarnya.
                                                                                 Dia menyadari kalau kecilnya hak
                                                                               paten di Indonesia ini akibat kesa­
                                                                               daran dan pemahaman masyarakat
                                                                               sangat rendah, pemerintah belum
                                                                               memberikan kemudahan untuk mem­
                                                                               peroleh hak paten, dan prosesnya bisa
                                                                               selama 48 bulan.
                                                                                 “Itulah yang mendorong lemahnya
                                                                               pendaftaran hak paten. Selain itu ti­
                                                                               dak ada timbal­balik atau reward bagi
                                                                               inventor. Sementara pemegang paten
                                                                               sudah dibebani biaya pemeliharaan
                           Ketua Pansus RUU Paten John Kennedy Aziz
                                                                               dan perlindungan,” kata John Ken­
                              Ia berharap RUU Paten ini bisa selesai pada April   nedy.
                          2016 mendatang. “Revisi UU Paten untuk mem­  Menurut John dengan revisi UU Paten juga bisa
                          beri perlindungan hukum kepada masyarakat dan   memberi kemudahan bagi masyarakat dalam me­
                          bisa memberi kepastian hukum kepada inventor,”   ngurus paten. Sebab, selama ini pengurusan paten
                          ujarnya dalam diskusi Forum Legislasi di Gedung   wajib datang ke Jakarta. Itu pun memakan waktu
                          DPR, Jakarta, awal Oktober lalu.           lama hingga 48 bulan baru bisa mendapatkan­
                             Politisi dari Partai Golkar itu mengatakan hak   nya. Adanya revisi setidaknya bisa dikurangi. Plus
                          paten menunjukkan kemajuan peradaban suatu   pendaftaran paten dapat dilakukan secara online.
                          negara. Semakin banyak hak paten yang didaftar­  Di tempat yang sama, Sekretaris Direktorat Jen­
                          kan berarti negara itu kaya, karena hak paten itu­  deral Kekayaan Intelektual Kemenkumham Razilu
                          lah yang akan menggerakkan sektor perekonomian   menegaskan jika RUU Hak Paten ini bukan UU baru,
                          masyarakat, termasuk usaha kecil dan menengah   karena sejak masa Belanda sudah ada (1891) di mana
                          (UKM).                                     Indonesia harus mendaftar ke Belanda kalau mau



          38  EDISI 130 TH. XLV, 2015
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43