Page 34 - MAJALAH 130
P. 34

anggaran



          PINJAMAN PROYEK UNTUK

          PEMBANGUNAN  INFRASTRUKTUR

          ANTARA SOLUSI DAN

          POTENSI MASALAH



          Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkualitas
          menjadi salah satu syarat utama untuk mendongkrak
          akselerasi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,
          sekaligus untuk meningkatkan daya saing nasional. Namun,
          jika melihat realita kondisi infrastruktur Indonesia hingga saat
          ini, bisa dikatakan ketersediaan infrastruktur Indonesia masih
          jauh dari yang diharapkan.


                 ibandingkan dengan negara   pembangunan infrastruktur, sehingga
                 lain, infrastruktur Indonesia   menjadi persoalan pelik yang harus
                 masih tertinggal dengan   diselesaikan pemerintah.
          Dbeberapa negara di kawasan         Pembiayaan yang bersumber dari
          ASEAN.  Berdasarkan data The Global   pinjaman luar negeri bisa jadi salah satu
          Competitiveness Report 2014­2015,   solusi alternatif. Akan tetapi ada bebe­
          indeks atau pilar daya saing infrastruktur   rapa persoalan yang harus diperhatikan
          Indonesia berada pada peringkat ke 56.   dan diantisipasi oleh pemerintah, agar
          Sementara, Singapura berada di urutan   pinjaman luar negeri memberikan man­
          2, ke 25 adalah Malaysia, dan Thailand   faat yang optimal bagi perekonomian
          bertengger di posisi 48. Sehingga,   nasional.                     ini sudah dilakukan pemerintah sejak
          menjadi wajar, jika daya saing Tanah Air                           setahun yang lalu. Peningkatan ini seja­
          masih tertinggal dibandingkan                                             lan dengan tema rencana kerja
          negara­negara tetangga.      KOMPOSISI BELANJA INFRASTRUKTUR              pemerintah (RKP) tahun 2016,
            Mengingat begitu pentingnya   DALAM RAPBN 2016 (TRILIUN RUPIAH)         yaitu “Mempercepat Pemba­
          ketersediaan infrastrukur,     Pembiayaan                                 ngunan Infrastruktur untuk
          maka upaya pemerintah untuk   Anggaran Rp50.30                            Memperkuat Fondasi Pemba­
          menyediakan infrastruktur yang                                            ngunan yang Berkualitas”.
          memadai dan berkualitas, baik                                               Sasaran pembang unan
          jalan, pelabuhan, transportasi,                                           infrastruktur dalam APBN
          listrik dan lain sebagaiya,                                               tahun 2016 diantaranya diarah­
          harus menjadi prioritas di                                                kan untuk bidang energi, bidang
          tahun­tahun yang mendatang.                                               kedaulatan pangan, dan bidang
          Dalam kurun waktu satu tahun                                              perumahan, air minum, dan
          terakhir, upaya pemerintah   Transfer ke Daerah dan       Belanja Pemerintah   sanitasi. Untuk bidang energi,
          menjadikan pembangunan       Dana Desa, Rp79.40           Pusat, Rp 183.80  antara lain diarahkan untuk pe­
          infrastruktur sebagai prioritas   Sumber: NK RAPBN 2016                   nyediaan kapasitas pembangkit
          sudah mulai terlihat, dalam APBN­P 2015  PENYERAPAN ANGGARAN MASIH   sebesar 61,5 gigawatt sehingga mampu
          dan APBN 2016.                   RENDAH                            meningkatkan rasio elektrifikasi.
            Akan tetapi permasalahan serapan   Belanja infrastruktur dalam APBN   Untuk bidang kedaulatan pangan,
          yang rendah menjadi penghambat dalam   2016 dialokasikan sebesar Rp 313,5   diarahkan untuk pengembangan ja­
          implementasinya. Selain itu, kemampuan   triliun, atau meningkat sebanyak   ringan irigasi seluas 500.000 ha.
          anggaran atau kapasitas fiskal yang   8 persen dibandingk an t a hun   Sementara untuk bidang perumahan,
          masih rendah, tidak berbanding   sebelumnya. Peningkatan alokasi belanja   air minum, dan sanitasi, pembangunan
          lurus dengan kebutuhan pembiayaan   infrastruktur yang cukup signifikan   infrastruktur yang antara lain diarah­



          34  EDISI 130 TH. XLV, 2015
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39