Page 57 - MAJALAH 130
P. 57
Eropa, China dan Korea ke Borobudur dan destinasi wisata di Jateng lainnya.
dan hanya terkesan pada candinya saja
yang mengagumkan. Mereka ingin tahu WISATA RELIGI JATIM
sejarahnya, siapa yang membangun dan Komisi X DPR mengapresiasi potensi
kemudian fotofoto. wisata religi yang ada di Provinsi Jawa
“Namun saat ditanya apakah akan Timur. Hal itu dikatakan Wakil Ketua
mengunjungi Borobudur lagi, dijawab Komisi X DPR, sekaligus Ketua Tim
tidak. Sedangkan kalau ke Bali, bisa Kunjungan Spesifik, Nuroji, usai me
berkalikali. Alasannya, Borobudur tidak ninjau beberapa situs destinasi religi di
ada café, dan tidak bisa kongkowkong Provinsi Jawa Timur, pertengahan Ok
kow, sementara pulau dewata lengkap tober lalu.
dengan selera wisman,” kata Krisna saat “Wisata religi ini sangat luar biasa
mengunjungi Borobudur bersama Tim jumlah peziarah yang datang setiap
Komisi X DPR belum lama ini. harinya. Bahkan pada hari Sabtu dan
Menurut politisi PKB ini, salah satu Minggu bisa mencapai 8.000 orang.
contoh para ekspatriat itu mengingin Tentu ini merupakan potensi yang luar
kan suasana santai di kafe, minum dan biasa,” apresiasi Nuroji.
ngobrol bisa berjamjam. Mereka me Namun, lanjut politikus FGerin
nyarankan, kenapa di Borobudur tidak dra itu, pihaknya masih menemukan
dibuat kafekafe, seperti Mac Donald bebera pa kendala dalam pengelolaan
yang berciri khas Borobudur atau berciri wisata religi ini. Yakni, masih dikelolanya
khas Magelang yang disuguhkan dengan destinasi religi itu oleh pihak keluarga.
taste internasional seperti Bali. “Kedepannya, harus ada kontribusi
“Di Bali juga hanya warungwarung wisata religi terhadap pendapatan dae
biasa tetapi penjual dan pelayanannya rah, serta keterlibatan pemerintah dae
ramah, mau ngobrol bisa sedikit bahasa rah dan masyarakat,” saran politikus asal
Inggris. Penyajiannya juga dengan taste dapil Jawa Barat ini.
internasional. Kami juga ingin melihat Sebelum meninjau destinasi religi
keindahan sore Borobudur sambil ngopi, Tim Kunker Spesifik diterima Wakil Gu
ngobrol melihat pemandangan sekitar. bernur Provinsi Jawa Timur Syaefullah
Atau malammalam bisa ngobrol sampai Yusuf, Bupati Bangkalan, Pimpinan dan
larut malam sambil melihat keindahan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur,
candi, namun disini nggak ada,” tutur Pimpinan dan Anggota DPRD Bangkalan,
Krisna. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa
Selain itu, sambung dia, Borobudur Timur, Pengurus Asita, BPPI serta tokoh
kurang terasa tradisi Jawanya seperti agama/tokoh masyarakat dan pegiat
Yogya atau ketika turis tiba di Bali. Ke pariwisata Provinsi Jawa Timur.
tika masuk bandaranya, suasana Bali Wakil Gubernur Jawa Timur me
saja sudah terasa. “Di Borobudur, sua ngatakan, Provinsi Jawa Timur memiliki
sananya tanggung, desa tidak, kota juga kekayaan luar biasa dalam hal destinasi
tidak. Mereka ke sini mau lihat keoten wisata religi, antara lain Makam Sunan
tikan, keaslian home stay tapi kecewa Ampel di Surabaya, Makam Sunan Giri
rumahrumah yang didatangi rumah dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik,
kan,” tegas Esti dengan menambahkan, biasa, tembok suasana Jawa khas jaman Makam Sunan Drajat dan Makam Sen
kita bersamasama berjuang agar Ban dulu tidak ada,” keluhnya. dang Duwur di Lamongan.
dara Ahmad Yani bisa menjadi pintu Karena itu dia berharap Pemkab “Kemudian, ada Makam Bung Karno
utama masuknya wisatawan ke Jawa Magelang bisa lebih kreatif, inova di Blitar, Gereja Puh Sarang di Kediri,
Tengah. tif mempunyai terobosan baru supaya Pura Mandagiri di Lumajang, Makam
Mantan artis Krisna Mukti yang orang mau datang lagi ke Borobudur Sunan Bonang di Tuban dan Makam
kini anggota Komisi X DPR mengisah tidak cuma sekali untuk seumur hi Waliyullah Syaichona Cholil di Bangka
kan pengalamannya mengajak ekspa dup. Selain itu perlu dibuat film pro lan,” papar Wagub. (MP,HR) FOTO: MASTUR
triat mengunjungi Candi Borobudur di mosi yang mudah di akses ke seluruh PRANTONO, EKA HINDRA/PARLE/IW
Magelang, Jawa Tangah. Belum lama ini dunia sehingga bisa menggelitik turis
ia mengajak rekanrekan ekspatriat dari mancanegara mengunjungi Borobudur
EDISI 130 TH. XLV, 2015 57