Page 52 - MAJALAH 130
P. 52
kunjungan kerja
Tim Pansus RUU Paten
bertemu dengan MENDESENTRALISASI
Kapolda Sulawesi
PATEN MENYADARKAN
Selatan
MASYARAKAT
ak paten jadi instrumen penting untuk yang sudah tidak bisa menjawab tantangan za
melindungi kekayaan bangsa. Birokra man. Perkembangan hukum dan masyarakat ti
si yang berbelit dan sentralisasi masih dak bisa lagi ditampung dalam UU lama,” ungkap
Hmenjadi masalah yang mengganjal dalam Syarifuddin Sudding Wakil Ketua Pansus Paten,
mengakses hak paten. Masyarakat pun harus di saat memimpin diskusi Paten di Polda Sulsel. RUU
sadarkan pada pentingnya paten. yang hendak diajukan ini merupakan revisi atas UU
Diskusi mendalam terjadi saat Panitia Khusus No.14/2001 tentang Paten. Inisiatif revisi datang
(Pansus) RUU Paten DPR RI berkunjung ke Polda dari pemerintah. Kini, Pansus sedang menyusun
Sulawesi Selatan (Sulsel) akhir Oktober lalu. Aka daftar inventaris masalah (DIM).
demisi, Kepolisian, pelaku usaha, Kemenkum HAM, Sudding mengatakan, banyak perdebatan me
hingga Pemprov Sulsel bertemu membincang per nyangkut pasalpasal dalam UU Paten yang kini
soalan paten. Pansus sedang menghimpun masu masih berlaku. Dalam diskusi itu mengemuka bah
kan penting dan berharga dari daerah. wa daerah menginginkan kemudahan pengurusan
Sentralisasi pengurusan paten ternyata dira paten. Sebagian kewenangan pusat harus dilim
sakan daerah begitu menghambat. Dampaknya, pahkan ke daerah. Desentralisasi menjadi kenis
masyarakat jadi malas dan tak peduli pada paten. cayaan. Di Sulsel banyak produk kuliner belum
Padahal, banyak temuan dan produk di daerah dipatenkan. Masyarakat malas mengurus Paten,
yang perlu dipatenkan untuk melindungi karya selain birokrasinya yang berbelit, biaya pengurusan
anak bangsa. Pengurusan paten yang masih sen juga dirasa mahal.
tralistik di pemerintah pusat harus mulai dibagi ke Pemprov Sulsel mengusulkan agar masyara
daerah (desentralisasi). Dengan begitu, masyarakat kat di daerah bisa mengurus paten di daerahnya
bisa mengurus produk dan temuannya ke otoritas masingmasing dengan biaya yang ditekan semu
paten setempat. rah mungkin. Bahkan, diusulkan agar digratiskan
“Ada semangat untuk segera merevisi UU Paten saja. Usulan menggratiskan paten bagi para pelaku
52 EDISI 130 TH. XLV, 2015