Page 48 - MAJALAH 130
P. 48

Profil




                          lawesi selatan. Ketika keluar aturan baru, dimana   itu. Ketika itu ia tengah menangani sebuah kasus,
                          pe ngacara di LBH boleh “mengambil” atau mena­  dan si gadis yang belakangan diketahui bernama
                          ngani kasus lain di luar kasus yang masuk di LBH,   Almiah itu telah menjalani sidang tilang. Disanalah
                          ia pun langsung diminta untuk menangani berbagai   awal perkenalan berlangsung. Getaran di hatinya
                          kasus lain. Bahkan karena sebuah kasus yang dita­  yang sebelumnya muncul pada pertemuan pertama
                          ngani jualah, ia hijrah ke Jakarta.        itu berganti keyakinan bahwa gadis pemilik paras
                                                                     cantik yang ada di depannya itulah yang akan men­
                          BERBEKAL TIKAR DAN DUA BUAH BANTAL         jadi istri dan ibu dari anak­anaknya kelak.
                             Love at the first sight (cinta pada pandangan per­  Gayung bersambut, Almiah pun merasakan hal
                          tama) agaknya juga dialami Sarifuddin. Meski me­  yang sama. Namun sebagaimana aturan dalam ke­
                          ngaku sudah memiliki kekasih yang tengah mengi­  luarganya, dimana tak ada istilah pacaran. Maka
                          kuti KKN (Kuliah kerja nyata) di sebuah daerah,   Almiah pun “menan tang” Sarif untuk melamarnya.
                          namun perasaannya tak dapat berbohong ketika ia   Tak perlu berpikir lama bagi Sarif untuk menjawab
                          melihat seseorang gadis yang tak lain adalah adik   tantangan sang gadis.
                             kelasnya sendiri. Hatinya pun langsung bergetar.   “Dia kan orang Sulawesi Tengah, ketika itu ya
                               Walau ketika itu tak banyak kata yang terlon­  saya terima tantangannya, kalau memang serius
                                 tar dari bibirnya.                  katanya silahkan datang melamar. Karena keterba­
                                    Kondisi berubah ketika untuk kedua   tasan biaya saya datang melamar sendiri ke kedua
                                                     kalinya ia ber­  orangtuanya dan langsung menikahinya. Dia sen­
                                                       temu gadis itu   diri sampai bingung. Tapi kan saya punya niat baik,
                                                          di penga­  dan membuktikan keseriusan,” kisah pria kelahiran
                                                           dilan ne­  Palopo, 6 Agustus 1966 ini.
                                                            geri  di   Tepat 19 Februari 1992 Sarifuddin resmi me­
                                                            daerah   nikahi Almiah Hamid. Keduanya pun kembali ke
                                                            a n g i n   Makassar. Disinilah awal hidup baru keduanya ber­
                                                            mamiri   langsung. Masih diingatnya ketika itu ia bergaji 190
                                                                     an ribu. Gaji sebesar itu tentu tidak cukup baginya
                                                                     untuk membelikan rumah bagi istrinya.  Kebetu­
                                                                     lan ketika itu rumah salah satu kakaknya di sebuah
                                                                     perumnas belum ditinggali. Dengan berbekal satu
                                                                      tikar, dua bantal dan beberapa peralatan makan
                                                                      sekedarnya, keduanya memasuki rumah itu.
                                                                        Diam­diam, kedua mertuanya memberikan
                                                                      uang sekitar 200 jutaan sebagai modal keduanya
                                                                      dalam mengarungi hidup baru. Sang istri pun tak
                                                                      kuasa menceritakan hal itu kepada Sarif. Kon­
                                                                      tan, hal itu ditolaknya. Ia meminta istrinya untuk
                                                                      mengembalikan uang itu kepada kedua orangtua­
                                                                     nya.
                                                                        “Saya minta istri saya kembalikan uang itu,
                                                                     saya tidak mau jadi beban keluarganya. Ini tang­
                                                                     gung jawab saya, dan saya katakan ke istri bahwa
                                                                      saya akan berupaya untuk berjuang merubah itu
                                                                      semua,” tegas Sarifuddin.
                                                                         Allah SWT mendengar doa dan usahanya.
                                                                       Kondisi ekonomi Sarif pun mulai berubah. Saat
                                                                       itu muncul peraturan baru, dimana pengacara
                                                                       di LBH diperbolehkan menangani perkara di
                                                                       luar kasus LBH. Kebebasam menangani perka­
                                                                       ra umum itu tentu menjadi “berkah” tersendiri
                                                                       bagi para pengacara LBH, termasuk Sarif. Ia pun
                                                                       kemudian dipercaya menangani berbagai kasus
                                                                       umum.
           Cinta pada pandangan pertama                                  Dari sana ia mendapat honor pengacara,


          48  EDISI 130 TH. XLV, 2015
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53