Page 66 - MAJALAH 109
P. 66

waktu lalu berunjuk rasa. Mereka  imbalan kepada penghulu yang me­  tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR
          bersepakat hanya melakukan perni­  nikahkan di luar KUA dan di luar jam  RI, Mahrus Munir menganggap hal
          kahan di KUA dan hanya dalam hari  kantor sebagai sebuah bentuk grati­  itu menjadi solusi yang tepat untuk
          dan jam kerja saja.              fikasi. Sehingga ada pemahaman  keadaan darurat seperti saat ini.
                                           di masyarakat apa yang boleh dan  Paling tidak dikatakannya dengan
           Sementara menurut Ketua Komisi  apa yang tidak boleh dilakukan oleh  ketentuan tersebut ada pegangan
          VIII DPR RI, Ida Fauziyah kepada Par­  penghulu. Termasuk di dalamnya  bagi penghulu dalam memberikan
          lementaria pertengahan Desember  sosialisai terhadap ketentuan­keten­  pelayanan publik. Pasalnya sempat
          lalu, tidak sedikit masyarakat yang  tuan tersebut,” jelas Ida Fauziyah.  ada wacana dari para penghulu
          memilih menikah di luar KUA dan di                                 untuk tidak menerima permintaan
          luar jam kantor. Hal tersebut tentu   Awal Januari kemarin, jajaran di  pelayanan nikah diluar jam kerja
          menjadi sebuah problem besar di  Kementerian Agama termasuk Ir­    dan di luar KUA. Meski demikian,
          masyarakat. Oleh karena itu pihaknya  jen Kemenag, M Yasin mengadakan  kesepakatan multi tarif tersebut
          mendesak Kemenag untuk merumus­  pertemuan dengan Kementerian  menurut politisi dari Fraksi Partai
          kan langkah­langkah yang bijak dan  Agama, Bappenas dan KPK untuk  Demokrat ini tetap harus dikaji
          cepat dalam pelayanan menikahkan  membahas hal tersebut. Dari perte­  ulang atau dirumuskan kembali.
          di luar KUA dan di luar jam kerja.  muan tersebut disepakati beberapa
                                           ketentuan yang menyangkut tarif     “Ada poin yang masih kurang jelas.
           Dijelaskan politisi dari Fraksi Partai  menikah. Pertama adalah nikah gra­  Salah satunya adalah poin ke empat,
          Kebangkitan Bangsa ini langkah­  tis alias tidak dikenakan biaya apa­  dimana untuk pelayanan menikah
          langkah yang bijak untuk mengatasi  pun bagi masyarakat tidak mampu.  yang dilakukan di gedung akan dike­
          hal tersebut diantaranya dengan  Kebijakan kedua adalah berupa tarif  nakan tarif atau biaya sebesar 1 juta
          mengalokasikan APBN Kemenag  pelayanan nikah di KUA bagi yang  rupiah. Gedung itu kan kategorinya
          untuk pembayaran insentif para  mampu dikenakan biaya sebesar 50  beda­beda, ada gedung besar, ho­
          penghulu yang menikahkan di luar  ribu rupiah, dan ketiga adalah bi­  tel, namun ada gedung yang hanya
                                                                             berupa aula pertemuan RW atau Ke­
                                                                             lurahan yang tidak seberapa besar.
                                                                             Apa itu juga disamakan tarifnya,
                                                                             sementara kedua kategori tersebut
                                                                             jelas berbeda dari kesiapan biaya
                                                                             penyelenggaraan pernikahannya,”
                                                                             ungkap Mahrus.
                                                                               Sementara itu Ketua Komisi VIII
                                                                             Ida Fauziyah mengatakan bahwa
                                                                             dengan perumusan kebijakan terse­
                                                                             but akan menjadi payung hukum
                                                                             yang jelas bagi penghulu dalam
                                                                             bekerja sesuai amanat yang diper­
                                                                             cayakan negara kepadanya. Keje­
                                                                             lasan payung hukum itu juga bisa
                                                                             menjawab keresahan para penghu­
                                                                             lu akan tudingan miring masyara­
                                                                             kat sebagai pene rima gratifikasi,
                                                                             setelah keluarnya ucapan Irjen Ke­
                                                                             menag akan sebutan gratifikasi jika
                                                                             Penghulu menerima pemberian dari
                                                                             masyarakat.
                                                                               Meski demikian,ditambahkan
          KUA dan di luar jam kantor. Untuk hal  aya nikah di luar KUA dan jam kerja  Mahrus Munir, Komisi VIII tetap akan
          tersebut Kemenag harus melakukan  sebesar 400 ribu rupiah. Sementara  melakukan pengawasan terhadap
          pembicaraan dengan Menteri  bagi yang ingin menikah di dalam  kebijakan tersebut. Bahkan, jika me­
          Keuangan dan Kepala Bappenas.    gedung dikenakan tarif sebesar satu  mang di masyarakat hal tersebut be­
                                           juta rupiah.                      lum sesuai, maka pihaknya bersama
           “Selain itu, Komisi VIII juga men­                                Kementerian Agama akan meninjau
          desak Kementerian Agama untuk      Dirumuskan Kembali              ulang kesepakatan multi tarif terse­
          mengusulkan kepada KPK penetap­                                    but. (Ayu) Foto: Rizka/Parle.
          an batasan maksimal pemberian      Menanggapi kebijakan multi tarif


          66 PARLEMENTARIA  EDISI 109 TH. XLIV, 2014
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71