Page 68 - MAJALAH 109
P. 68

LIPUTAN KHUSUS




                   Politik Luar Negeri Indonesia setidaknya                  menyebabkan masih munculnya
                                                                             gap itu. Yaitu pandangan atau prin­
          harus dapat membaca dan mengkalkulasi                              sip bahwa kita di tengah perubahan
          perubahan-perubahan yang demikian cepat                            sistem dunia mengambil posisi se­
                                                                             bagai bangsa bagaimana menguasai
          sehingga dapat mencapai kepentingan nasional                       kapal di tengah lautan yang ganas.
          yang membawa kesejahteraan pada rakyat
                                                                               Artinya orientasi kita didalam
          Indonesia.                                                         menjalani kehidupan ini memang
                                                                             masih cenderung mengkonsolidasi
          maksimal bagi kepentingan eko­   mengalami peningkatan sangat he­  semua elemen­elemen kekuatan
          nomi Indonesia. Output diplomasi  bat. Pada saat saya ada kesempatan  yang kita miliki, bagaimana me­
          ekonomi Indonesia diharapkan ha­  bertemu dan berbincang dengan  nyelesaikan persoalan­persoalan
          rus jelas dan terukur.           banyak anggota Parlemen, dari to­  sehingga bisa dipastikan kapal akan
                                           koh pemerintahan maupun tokoh  selamat dan aman.
           Politik Luar Negeri Indonesia seti­  politik  di banyak  negara  bukan
          daknya harus dapat membaca dan  hanya sekedar mengapresiasi,  bah­   Lebih jauh, Pimpinan Komisi yang
          mengkalkulasi perubahan­peruba­  kan mereka menarik suatu proyeksi  membidangi politik luar negeri dan
          han yang demikian cepat sehingga  dan ekspetasi tentang peran­peran  hankam ini mengatakan, ada struk­
          dapat mencapai kepentingan nasi­  Indonesia yang lebih progresif dan  tur­struktur yang berkelanjutan dan
          onal yang membawa kesejahteraan  lebih kuat dalam konteks percaturan  terus terbentuk walaupun telah
          pada rakyat Indonesia. Ketertlibatan  di dunia Internasional,” ujarnya  menjadi sesuatu yang tertutup oleh
          Indonesia dalam forum­forum In­                                    karpet yang kemudian tidak semua
          ternasional seharusnya dapat mem­  Hal  inilah ungkap  Mahfudz, ia  orang bisa melihatnya dengan jelas.
          berikan keuntungan bagi kepenti­  dengar langsung dari sejumlah  Dia mencontohkan dalam panas di­
          ngan ekonomi domestik Indonesia,  pemimpin­pemimpin negara di ka­  ngin hubungan bilateral kita  dengan
          bukan sebaliknya.                wasan  Afrika misalnya, yang be­  Australia dan bagaimana respon,
                                           berapa waktu lalu mengalami  satu  reaksi, profokasi, para pejabat poli­
           Mahfudz  Sidiq  menambahkan,  proses demokratisasi awal. Tetapi  tik di Australia hari­hari ini sesung­
          bahwa  pengakuan dari banyak pi­  sekarang cuacanya sudah mulai  guhnya menunjukan bahwa kontinu
          hak sudah kita dengar, di Indonesia  berubah mendung, ada satu indikasi  dari polarisasi kekuatan­kekuatan
          sebagai aktor baru yang  cantik,  feedback ke fase­fase sebelumnya.  politik beserta semua aliansinya
          yang tampan, yang menarik dan                                      dengan bentuk posisi sikap agenda
          mungkin orang melihat ini memiliki   Kemudian munculah pertanyaan,  dan target­target politiknya yang
          banyak potensi sebagai aktor baru.  adakah gap antara realitas pang­  memang masih berjalan.
                                           gung dengan realitas diluar pang­
           “Nah ini yang perlu kita bedah,  gung ini masih ada. Pertama politisi   Hari ini Australia masih teriak lagi
          disatu sisi pengakuan dunia interna­  PKS ini tertarik pada suatu ungkapan  soal Papua, walaupun tidak heran
          sional terhadap Indonesia luar  biasa  dan mungkin aktor pertama yang  juga karena kalau kita flashback ke
                                                                             belakang. Catatan kita cukup pan­
                                                                             jang soal ini, tetapi hal ini menun­
                                                                             jukkan bahwa masih satu kelanjutan
                                                                             dimana pergerakan­pergerakan di
                                                                             permukaan itu adalah suatu kon­
                                                                             sekuensi dari pergerakan­perge­
                                                                             rakan di bawah permukaan lem­
                                                                             pengan­lempengan bumi yang jauh
                                                                             sekian kilometer dibawah kaki kita
                                                                             itu terus bergerak dan itu tidak bisa
                                                                             kita anggap tidak ada.

                                                                               “Ini yang perlu kita berikan catatan
                                                                             penting sehingga kita tidak melihat
                                                                             dunia ini betul­betul baru tanpa ada
                                                                             keterkaitan dengan polarisasi struk­
                                                                             tur­struktur yang terbentuk pada
                                                                             masa­masa sebelumnya,” ungkap
                                                                             Mahfudz.




          68 PARLEMENTARIA  EDISI 109 TH. XLIV, 2014
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73