Page 71 - MAJALAH 109
P. 71
“Sebenarnya ada beban tersendiri
sebelum membuat film Soekarno,
dimana Bung Karno sudah terlan
jur dianggap “dewa”. Ada resistensi.
Terlalu besar image nya sebagai to
koh, sehingga mengaburkan dirinya
sebagai manusia. Sebagaimana
Evita Peron dan Aun San Sukyi. Di
mana ketika Evita digambarkan oleh
Hollywood seperti itu, maka Argen
tina menolaknya hingga akhirnya
film tersebut tidak boleh tayang di
negara itu. Bahkan Rasulullah pun
mengatakan bahwa saya bukan ma
nusia yang sempurna, yang banyak
kekurangannya juga. Lalu kenapa
ketika saya mengangkat film Bung
Karno dikira melecehkan? Toh yang
saya tampilka n juga bukan sesuatu
yang melecehkan. Bahkan itu pun
ada di buku Penyambung Lidah
Rakyat karangan Cindy Adams,”
jelas Hanung yang mengaku juga
sebagai pengidola Soekarno.
Penolakan justru datang dari
salah satu anak kandung Soekarno
sendiri, Rachmawati Soekarno Putri.
Namun menurut Hanung, hal terse
but tidak mewakili keluarga Bung
Karno. Karena sebelum dilakukan Setelah Pengadilan mempelajari, dan Bung Syahrir tidak jarang ber
syuting film tersebut, pihaknya su ternyata tidak ada adegan yang seberangan, berbeda pendapat
dah mendatangi beberapa anak menjadi gugatan pihak Rachmawati bahkan hingga pernah berselisih,
kandung Bung Karno, bahkan putra yaitu adegan tangan polisi militer namun tujuan mereka semua
sulung Soekarno, Guntur Soekarno berkalikali menampar Soekarno adalah satu, yaitu untuk Indonesia
Putra sebagai penasehat ikut mem hingga terjatuh dan adegan popor merdeka, bukan partai, kelompok
beri masukan untuk film tersebut. senjata ke wajah Soekarno. Hingga dan golongannya. Ketika Indonesia
Hanung juga menggali dari ber akhirnya pengadilan memutuskan merdeka, ketiganya pun saling su
bagai buku dan sumber sebagai ba untuk memperbolehkan film be pport untuk terus mempertahankan
han refe rensinya. Salah satu buku sutan Hanung itu untuk bisa tetap dan membangun bangsa ini.
yang dijadikan sumber referensinya beredar luas di masyarakat. Belakan
adalah buku Penyambung Lidah gan, Sukmawati Soekarno putri Sementara untuk pemimpin
Rakyat karangan Cindy Adams. memberikan penghargaan kepada saat ini, Hanung melihat ketika
suami dari Zaskia Adya Mecca ini melakukan sebuah pembelaan
Kini, Hanung sudah bisa berna sebagai sutradara dengan nasiona untuk rakyat, selalu ada warna
fas lega, bertepatan dengan ber lis tinggi karena mampu membuat warni di belakangnya. Dengan kata
langsungnya wawancara dengan film tokoh-tokoh bangsa seperti film lain, ketika mereka mengungkapkan
Parlementaria, Senin (7/1) melalui Soekarno ini. Walau begitu Hanung suatu hal yang berkaitan tentang
penetapan Nomor 93/Pdt.SusHak mengakui bahwa film ini masih be rakyat, pasti yang diunggulkan
Cipta/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst ter lum sempurna. adalah warna atau partainya saja.
tanggal 7 Januari 2014 pengadi
lan telah memutuskan untuk me Takut Berharap Malah, untuk proses demokrasi
nolak gugatan pihak Rachmawati yang akan berlangsung beberapa
Soe karnoputri terkait pelarangan Dibalik kasus tersebut Hanung bulan mendatang lewat pemilihan
penayangan film Soekarno: Indone mengaku bahwa film tersebut legislatif dan pemilihan presiden
sia Merdeka dan tetap memperbo seyog yanya dapat dijadikan cer (pilpres), Hanung mengaku tidak
lehkan penayangan film tersebut di min bagi para pemimpin Indonesia terlalu optimis akan ada perubahan
bioskop di tanah air. saat ini. Para pemimpin kita dahulu besar atas bangsa ini. Pengalaman
seperti Bung Karno, Bung Hatta terdahulu ketika kejatuhan Presiden
PARLEMENTARIA EDISI 109 TH. XLIV, 2014 71