Page 76 - MAJALAH 109
P. 76

PERNIK




                                                                             dalam bidang olahraga, seni dan bu­
                                                                             daya. Bahkan empat kali DPR meraih
                                                                             predikat WTP (Wajar Tanpa Pengec­
                                                                             ualian) oleh BPK (Badan Pemeriksa
                                                                             Keuangan). Bahkan yang sangat
                                                                             membanggakan adalah semakin
                                                                             tumbuhnya kepercayaan dunia in­
                                                                             ternasional akan kinerja Kesetjenan
                                                                             DPR RI.

                                                                               Kepercayaan tersebut ditandai
                                                                             dengan semakin banyaknya Ke­
                                                                             setjenan Parlemen Negara lain yang
                                                                             ingin datang dan belajar tentang
                                                                             sistem perundang­undangan di In­
                                                                             donesia. Seperti sistem pengambilan
                                                                             keputusan, struktur DPR, serta ten­
                                                                             tang kesetjenan. Parlemen Myanmar
                                                                             misalnya, mereka pernah berkun­
                                                                             jung ke DPR RI dan mena nyakan
                                                                             tentang proses keluarnya Fraksi ABRI
                                                                             yang pernah ada di DPR sebelumnya.
                                                                               “Saat ini kan di Myanmar, posisi Mi­
                                                                             liter di dunia politik masih kuat sama
                                                                             seperti Indonesia sebelumnya. Oleh
                                                                             karena itu mereka menanyakan kena­
                                                                             pa ABRI keluar dari DPR dan bagaima­
                                                                             na proses keluarnya fraksi ABRI dari
                                                                             DPR, ya saya jelaskanlah seperti yang
                                                                             saya ketahui,” tambah Win.
          DPR, melainkan pembahasan yang
          belum menemui kata sepakat oleh                                      Tidak hanya itu, dalam Assosia­
          pihak pemerintah.                            Bahkan                tion Sekretariat Jendral di Swiss,
                                                                             Win mendapati beberapa Sekjen
           Prestasi Kesetjenan DPR RI              empat kali DPR            parlemen Negara lain yang ingin
                                                  meraih predikat            bekerja sama dan datang ke Indone­
           Win juga menyayangkan penilaian                                   sia. Bahkan sekjen dari Uganda dan
          sebagian orang yang menilai target     WTP (Wajar Tanpa            Turki yang mengaku pernah belajar
          DPR hanya dari produk legislasi yang                               ke negara yang ada di Eropa, namun
          dihasilkan. Karena ada fungsi dan   Pengecualian) oleh BPK         justru Parlemen itu menganjurkan
          tugas DPR lainnya yang tidak kalah                                 untuk belajar ke Indonesia. Menurut
          pentingnya, yaitu fungsi budgeting     (Badan Pemeriksa            mereka, Indonesia dengan berbagai
          dan pengawasan. Bahkan dalam hal                                   etnis, budaya dan agama yang ada
          pengawasan, awal Desember lalu             Keuangan).              berhasil mengelola ekonomi, stabili­
          DPR pernah mendapat penghargaan                                    tas politiknya.
          dari KPK (Komisi Pemberantasan Ko­
          rupsi) sebagai lembaga yang terban­                                  “Hal itu tentu sangat membang­
          yak melaporkan Gratifikasi.      dikesetjenan DPR. Ini artinya banyak  gakan. Namun, disisi lain, kami
                                           Anggota DPR dan Pejabat serta staf  juga belajar bagaimana sistem
           “Pak Abraham Samad (Ketua KPK)  di Kesetjenan DPR yang bersih­ber­  perundang­undangan negara lain
          pernah mengatakan kepada saya,  sih. Dengan begitu terbukti adanya  dan bagaimana proses kerja dari
          bahwa penghargaan ini diartikan se­  moral yang baik di DPR,” paparnya.   Kesetjenan parlemen negara lain,”
          bagai lembaga yang paling banyak                                   pungkas Win sambil berharap kede­
          menerima hadiah kemudian dikem­    Tentu saja penghargaan yang di­  pannya Kesetjenan DPR RI dapat
          balikan ke Negara melalui KPK, tidak  raih DPR tidak hanya itu, dalam ke­  lebih baik lagi dan lebih maksimal
          hanya anggota dewan saja, melain­  setjenan sendiri berbagai prestasi  dalam mendukung kinerja dewan.
          kan juga meliputi pejabat­pejabat  telah diraih Kesetjenan DPR RI, baik   (Ayu) Foto: HR/ Parle/Naefuroji*.




          76  PARLEMENTARIA  EDISI 109 TH. XLIV, 2014
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80