Page 10 - MAJALAH 152
P. 10

LAPORAN UTAMA


                            Sudah Banyak yang Dilakukan DPR


                         TAPI Masih Bisa Terus Dimaksimalkan







              Wakil Ketua DPR RI Kordinator bidang Politik, Hukum dan HAM, Fadli Zon menilai dalam
              HUT DPR RI ke-72 tahun menjadi saat yang tepat untuk lebih meningkatkan tugas dan fungsi
                                  DPR sebagaimana yang diamanahkan Undang-undang.



                    erbicara  tentang  amanah
                    Undang-undang (UU) tentang
              Btugas  dan  fungsi  DPR,
              tepatnya dalam UU MD3 (MPR, DPR,
              DPD  RI,  dan  DPRD)  disebutkan
              bahwa tugas DPR RI itu adalah
              membuat undang-undang bersama
              dengan pemerintah, pengawasan, dan
              budgeting, serta ditambah dua fungsi
              lainnya, yakni representasi dan fungsi
              diplomasi parlemen.
                 Dipaparkan Fadli , mengingat
              DPR tempat berkumpulnya banyak
              kepentingan yang ada  (dari  sepuluh
              fraksi atau partai), hal itu membuat                                                             foto : Arif/iw
              DPR berbeda dengan eksekutif.
              Kalau  eksekutif  ada  program,  lalu   Wakil Ketua DPR RI Korpolkam, Fadli Zon
              dilaksanakan, tidak ada perdebatan
              didalamnya. Sedangkan DPR (bukan   Presiden sempat memberi pernyataan   sejak  tahun  60-an  (kita  harapkan
              eksekutif), sehingga ketika membuat   hanya ingin membuat 4 atau 5  undang-  periode ini selesai). Begitu juga dengan
              Undang-Undang   harus   dengan   undang saja. Tapi ironisnya pemerintah   UU lain yang tarik menariknya alot,
              mekanisme persetujuan sepuluh fraksi   sendiri mengusulkan 10, 12, hingga 13   seperti UU pemilu.
              (atau melalui tata cara voting), itu pun   undang undang.            Namun    jika  Undang-undang
              kemudian harus dibahas bersamaan    DPR     bersama   pemerintah  tersebut menyangkut kepentingan
              dengan pemerintah.               menyusun   perencanaan  program  umum    ,seperti  disabilitas  yang
                 Dalam   menjalankan   fungsi  pembentukan undang-undang yang   merupakan  Usulan  DPR,   Fadli
              legislasinya, menurut Fadli, selama   biasa disebut Prolegnas (Program   meyakini  akan  cepat  terselesaikan.
              ini masyarakat kerap mengkritik DPR   legislasi nasional). Ada Prolegnas 5   “Sejauh ini tidak sedikit undang-
              dari jumlah undang-undang (UU)   tahun dan prolegnas prioritas dalam   undang yang berasal dari usulan DPR
              yang dihasilkan. Padahal UU itu bukan   kurun waktu satu tahun. Namun   yang berhasil disusun. Mungkin ke
              dilihat hanya dari jumlahnya, karena   karena sarat dengan kepentingan   depan kita bisa melihat revisi atau
              usulan UU itu berasal dari DPR,   tadi, sehingga pembuatan undang-  pembuatan UU baru yang lebih
              pemerintah dan DPD. Sehingga tidak   undang  tidak bisa langsung jadi seperti   cepat lagi. Tapi kita tidak ingin semua
              ada  benchmark,  karena  DPR  bukan   membuat paper atau makalah.  Sebut   hal diregulasi, nanti jika semua hal
              pabrik  Undang-Undang.  Bahkan   saja UU KUHP yang telah disusun   diregulasi yang sulit masyarakat



              10  | PARLEMENTARIA n Edisi : 152 TH. XLVII 2017
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15