Page 27 - MAJALAH 162
P. 27

LEGISLASI






                                                                               baginya menuntaskan persoalan
                                                                               honorer menjadi perhatian khusus.
                                                                                  “Undang-undang ini tetap menjadi
                                                                               komitmen kita, kita harus selesaikan,
                                                                               ini sudah menjadi inisiasi kita, dan
                                                                               pemerintah sudah mengeluarkan
                                                                               surpresnya. Tetapi yang paling penting
                                                                               menurut saya adalah bagaimana bukan
                                                                               sekedar menyelesaikan undang-
                                                                               undangnya, tapi mengeksekusi
                                                                               persoalannya,” tandas Supratman.
                                                                                  Supratman juga mengungkapkan,
                                                                               pemerintah selalu beralasan masalah
                                                                               pengangkatan tenaga honorer tak
                                                                             FOTO : AZKA/IW  kunjung dieksekusi karena persolaan
                                                                               anggaran. Padalah Baleg telah

            Pimpinan Baleg DPR RI menyaksikan Menpan RB Asman Abnur menandatangani hasil   mengajukan solusi dengan cara satu
                                                                               orang pensiun digantikan dengan
            kesimpulan rapat terkait revisi RUU ASN.
                                                                               pengangkatan satu orang tenaga
               “Bagaimanalah kita secara bijak   Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur   honorer.
            untuk menyelesaikan ini bersama-  Sipil Negara (ASN) sejak setahun lalu.   “Karena masalah yang dikemukakan
            sama, kami dengan penuh etiket baik,   Dalam surat yang ditujukan kepada   oleh pemerintah itu selalu terkait
            ingin menyelesaikan masalah ini, sudah   Ketua Dewan Perwakilan Rakyat   dengan anggaran. Padahal solusi kami
            empat tahun. Saya mohon dengan    Republik Indonesia (DPR RI) itu, Jokowi   berikan di Badan Legislasi, seharusnya
            segala hormat dan segala kerendahan   menginstruksikan kepada tiga menteri   pemerintah nggak perlu mengeluarkan
            hati kami, mari kita bicara tentang faktor-  untuk membahas Rancangan Undang-  anggaran yang mereka hitung-hitung,
            faktor sosial pengabdian mereka Pak.   undang ASN pada tanggal 22 Maret   kalau dengan pola yang seperti kami
            Tidak hanya sekedar norma-norma yang   2017.                       tawarkan, yakni sistim, ada yang pensiun
            tertulis dengan cara kaku itu dilakukan,”   Ketiga menteri tersebut adalah   angkat, jadi sebenarnya itu polanya.
            papar Bambang kepada Asman Abnur di   Menteri Pendayagunaan Aparatur   Alasan pemerintah itu membebani APBN
            Ruang Rapat Baleg.                Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri   tidak relevan lagi,” jelas Supratman.
               Sementara itu, Wakil Ketua Baleg   Keuangan, dan Menteri Hukum dan   Dengan begitu alasan MenPAN-
            Arif Wibowo yang memimpin rapat pun
            turut menegaskan penyataan Bambang,
            dia mengatakan. “Saya kira apa yang
            disampaikan Pak Bambang juga banyak
            yang penting, dan itu berulang kali
            disampaikan beliau, soal manusia dan
            kemanusiaan dari tenaga honorer itu,”
            ungkap Arif.
               Bahkan Ketua Baleg Supratman
            Andi Agtas yang juga hadir dalam rapat
            tersebut memaparkan, masalah tenaga
            honorer yang tak kunjung usai bisa
            membahayakan pemerintah. Senada
            dengan Wakil Ketua dan Anggota Baleg
            lainnya, diapun menekankan unsur                                                                  FOTO : AZKA/IW
            kemanusiaan dan pengabdian para
            tenaga honorer kepada pemerintah.
               “Kita bicara soal kemanusiaan, itu   Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas
            poinnya. Kami seluruh fraksi bersepakat   HAM. Namun, walau surat bernomor   RB yang masih mengkonsolidasikan
            bahwa ini adalah kepentingan kita   R-19/Pres/03/2017 itu telah diterbitkan,   DIM dan persoalan anggaran yang
            bersama. Ini menyangkut nasib kurang   tidak ada tindak lanjut dari para menteri,   membebani APBN hanya kilah saja,
            lebih 438 ribu plus keluarganya,” ungkap   termasuk belum ada Daftar Inventarisasi   bukti tidak serius mengatasi masalah
            Supratman  dari meja pimpinan.    Masalah (DIM) revisi Undang-Undang   tenaga honorer. “Berarti pemerintah
               Sebenarnya dalam menanggapi    ASN hingga saat ini. Oleh sebab itu   selalu mencari-cari alasan saja untuk
            masalah ini Presiden Joko Widodo telah   Supratman pun menegaskan kembali   melakukan revisi atau pengangkatan
            mendelegasikan para menteri untuk   bahwa penyelesaian revisi UU ASN   terhadap tenaga honorer itu,” imbuh
            membahas revisi Undang-Undang     harus menjadi komitmen bersama,   Supratman.   EKO/SC


                                                                               162 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32