Page 25 - MAJALAH 162
P. 25

LEGISLASI






            kepada tim ahli hukum dari pemerintah.
            Ia mencontohkan politik hukum yang
            diambil Komisi III. Misalnya, soal
            hukuman mati, apakah masih diperlukan
            atau dihapus. Contoh lain adalah soal
            pasal penghinaan presiden.
               Dalam RKUHP, hukuman mati masih
            diberlakukan dan pasal penghinaan
            presiden tetap ada. Inilah politik hukum
            hasil perdebatan panjang Komisi III DPR.
            Pasal penghinaan presiden sebetulnya
            sudah dibatalkan Mahkamah
            Konstitusi (MK). Tapi, dalam RKUHP
            penting diadakan. Soal hukuman
            mati, perdebatannya sangat panjang.
            Masyarakat Indonesia yang sangat
            heterogen ternyata masih mengenal
            dan membutuhkan hukuman mati itu
            yang sempat ditentang oleh berbagai
            lembaga swadaya masyarakat.
               Mengenai pasal penghinaan
            presiden, lanjut politisi PPP ini,                                           FOTO : JAKA/IW
            tetap harus ada. Walau ada putusan
            MK yang menghilangkan regulasi
            menyangkut hal tersebut, namun Panja                                                              FOTO : DOEH/IW
            RKUHP memandang perlu pasal ini
            ditempatkan dalam pasal tersendiri   Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani
            dalam RKUHP. “Pasal menghina
            presiden negara lain itu ada, pasal   Tipikor dalam RKUHP.         RKUHP justru akan memperkuat
            menghina orang mati saja ada, kok   Pasal Tipikor sendiri diatur dalam   kedudukan pengaturan Tipikor beserta
            pasal menghina presidennya sendiri   bab 33 sebanyak 20 pasal (pasal 687-  lembaga-lembaga penegak hukumnya,
            tidak ada,” jelas Arsul.          706). Salah satu pasal Tipikor dalam   seperti Kejaksaan Agung, Polri, dan KPK.
               Dalam RKUHP yang diusulkan     RKUHP bisa dilihat pada awal babnya.   Muladi yang juga menjadi pembicara
            pemerintah ke DPR, pasal penghinaan   Pasal 687 ayat (1) berbunyi: “Setiap   dalam diskusi RKUHP itu menyatakan,
            presiden tetap tercantum. F-PPP   orang yang secara melawan hukum   “UU Nomor 31 Tahun 1999 yang telah
            sendiri, kata Arsul, mengusulkan agar   melakukan perbuatan memperkaya   diubah dengan UU Nomor 20 Tahun
            pasal ini tidak dijadikan sebagai tindak   diri sendiri atau orang lain atau suatu   2001, masih tetap berlaku sebagai lex
            pidana biasa, tapi jadi delik aduan.   korporasi yang dapat merugikan   specialis, sebagai dampak berlakunya
            Sama dengan pasal penghinaan orang   keuangan negara atau perekonomian   asas lex specialis derogate legi
            per orang yang juga merupakan delik   negara, dipidana dengan pidana penjara   generali,” katanya.
            aduan, namun pasal penghinaan     seumur hidup atau pidana penjara    Dalam ilmu hukum, lex specialis
            presiden dirumuskan berbeda.      paling singkat 4 (empat) tahun dan   derogat legi generali adalah asas
            “Menghina Arsul Sani dan Jokowi pasti   paling lama 20 (dua puluh) tahun dan   penafsiran hukum yang menyatakan
            berbeda pasal dan hukumannya. Itulah   denda paling sedikit kategori II dan   bahwa hukum yang bersifat khusus (lex
            contoh politik hukum yang diambil   paling banyak kategori IV”.    specialis) mengesampingkan hukum
            Panja RKUHP,” imbuhnya.             Sementara ayat (2) berbunyi: “Dalam   yang bersifat umum (lex generalis).
                                              hal tindak pidana korupsi sebagaimana   Inilah berbagai pandangan dan
            Pidana Korupsi                    dimaksud dalam ayat (1) dilakukan   dinamika terakhir yang terjadi dalam
               Isu menarik lainnya dalam RKUHP   dalam keadaan tertentu, pidana mati   pembahasan RKUHP.
            adalah tindak pidana korupsi (Tipikor).   dapat dijatuhkan”. Pembukaan bab   Setelah melewati waktu,
            Polemik muncul di berbagai media   Tipikor dalam RKUHP ini dinilai sudah   perdebatan, dan polemik yang panjang,
            saat Panja RKUHP Komisi III membahas   maksimal dan menepis keraguan KPK   Panja bertekad akhir tahun 2018 ini,
            isu ini. Bahkan, Komisi Pemberantasan   tentang hukuman ringan bagi koruptor.   RKUHP bisa rampung dan diundangkan.
            Korupsi (KPK) mulai tak nyaman dengan   Pasal-pasal Tipikor ini tentu saja tidak   Semua pihak menanti kelahiran kitab
            isi RKUHP yang mengatur Tipikor.   menafikkan pasal-pasal lex specialis   hukum pidana bercita rasa Indonesia.
            KPK menilai, hukuman bagi koruptor   dalam UU Tipikor yang selama ini   Sejarah panjang KUHP peninggalan
            terlalu ringan. Awal Juli lalu, Pimpinan   digunakan oleh KPK.     kolonial dan usulan perubahannya jadi
            KPK sempat bertemu Presiden Jokowi   Ketua Tim Perumus RKUHP Muladi   bagian sejarah perjalanan bangsa ini.
            di Istana Negara membahas polemik   menilai, masuknya pasal Tipikor dalam    MH/SF


                                                                               162 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30