Page 50 - MAJALAH 162
P. 50

SOROTAN









































            Ketua DPR RI Bambang Soesatyo                                                           FOTO : ANDRI/IW
                     Beda Penafsiran Berujung


                           Pembatalan Terhadap



                        Beberapa Pasal UU MD3




              Akhir Juli lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan dan merevisi beberapa pasal
             yang dinilai kontroversi dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2018 tentang MPR, DPR,
               DPD dan DPRD (UU MD3). Terdapat dua pasal yang dibatalkan serta satu pasal yang
               direvisi. MK mengabulkan sebagian uji materi terhadap UU MD3 yang diajukan oleh
                                             sejumlah pihak masyarakat.
                   udicial Review yang diajukan   tetapi soal koreksi atas suatu undang-  kepada setiap orang bila orang tersebut
                   terhadap Undang-Undang     undang yang dianggap dalam tanda   tidak hadir setelah dipanggil 3 kali
                   MD3 ini menjadi bukti bahwa   petik yaitu kurang menampung seluruh   berturut-turut tanpa adanya alasan yang
                   proses demokrasi di Indonesia   aspirasi masyarakat. Inilah demokrasi.   patut dan sah. Pemanggilan paksa ini
            Jsemakin dewasa. Ketua DPR        Jadi negara telah menyiapkan ruang   dilakukan dengan menggunakan pihak
            RI Bambang Soesatyo, mengaku akan   bagi suatu undang-undang yang telah   Kepolisian. Dan pihak Kepolisian wajib
            menghormati dan menyikapi hasil   diundang-undangkan untuk dikoreksi,”   memenuhi permintaan tersebut. Dalam
            dari keputusan MK terhadap UU MD3   ujarnya Politisi Partai Golkar ini.  pemanggilan paksa itu juga, Polisi dapat
            dengan sepenuh hati. Menurutnya     Adapun pasal yang dibatalkan MK   menyandera setiap orang paling lama
            segala proses yang telah diupayakan   yaitu terkait pemanggilan paksa yang   30 (tiga puluh) hari.
            tersebut telah mencapai titik akhir dan   termaktub dalam Pasal 73 ayat (3),   Terkait dengan pasal 73 yang
            segala hasilnya harus diterima dengan   ayat (4) ayat (5) serta ayat (6). Dalam   dibatalkan, Bamsoet mengatakan
            lapang dada.                      pasal tersebut DPR mempunyai hak   bahwasanya opini yang beredar di
               “Ini bukan soal gagal atau berhasil,   untuk melakukan pemanggilan paksa   masyarakat terkait kewenangan


            50  PARLEMENTARIA  162 XLVIII 2018
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55