Page 23 - MAJALAH 132
P. 23

laPoran utama
            KALEIDOSKOP BANGGAR DPR RI              BADAN ANGGARAN



            MINTA PEMERINTAH SUSUN            perkembangan perekonomian saat ini.  terserap  dengan optimal oleh Kemente­
            ANGGARAN LEBIH REALISTIS            “Untuk itu, perlu Pemerintah melaku­  rian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
               Mengawali tahun 2015, Badan Ang­  kan penyesuaian Rencana Pembangu­  Banggar melihat, penyebab rendahnya
            garan (Banggar) DPR, membahas Ranca­  nan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)   peran belanja negara dalam mendorong
            ngan Undang­undang APBN­Perubahan   2015­2019, sehingga dapat menjadi acu­  pertumbuhan ekonomi adalah akibat
            2015, dan menyepakati berbagai poin di   an dalam penyusunan Rencana Kerja   buruknya koordinasi lintas kementerian
            dalamnya. Hasil pembahasan di Bang­  Pemerintah tahun 2016 dan tahun­ta­  atau lembaga (K/L).
            gar, kemudian di bawa ke Pembahasan   hun berikutnya, yang juga akan menjadi   “Kita masih melihat masih lemahnya
            Tingkat II di Paripurna DPR.      penyusunan APBN,” jelas Ahmadi.   koordinasi antar Kementerian dan Lem­
                                                                                baga. Misalnya Kementerian Pekerjaan
                                                                                Umum, membangun jalan yang diper­
                                                                                untukan untuk menunjang pelabuhan,
                                                                                tapi pelabuhannya belum dibangun,”
                                                                                kata Ahmadi.
                                                                                  Di tahun 2015 ini pun, Banggar mem­
                                                                                perkirakan Pemerintah tidak akan me­
                                                                                nyerap anggaran secara optimal. Bang­
                                                                                gar pesimis Pemerintah dapat menyerap
                                                                                anggaran hingga 100 persen di waktu
                                                                                yang tersisa ini.
                                                                                  Mendekati  deadline pengesahan
                                                                                RAPBN 2016, DPR mengebut pemba­
                                                                                hasan. Hingga akhirnya, sembilan fraksi
                                                                                DPR (F­ Gerindra menolak) di Bang­
                                                                                gar menyatakan persetujuannya untuk
            Suasana Rapat Banggar DPR RI
                                                                                melanjutkan pembahasan RAPBN 2016,
               Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor    Melemahnya nilai tukar rupiah terha­  ke Pembahasan Tingkat II. Di Paripurna
            Supit melaporkan, kesepakatan pada   dap dolar AS, hingga mencapai lebih dari   pun, pembahasan sempat mengalami
            asumsi dasar APBN 2015, yaitu pertum­  Rp 14 ribu lebih, juga menjadi sorotan   kebuntuan. Hingga akhirnya dilakukan
            buhan ekonomi disepakati di angka 5,7   Banggar. Wakil Ketua Badan Anggaran   lobi, dan didapati dua ke sepakatan.
            persen,­inflasi­sebesar­5,0­persen,­dan­  DPR Jazilul Fawaid menilai Pemerintah   Pertama, menyetujui Rancangan
            nilai tukar Rp 12.500 per 1 USD. Kemu­  kurang serius dalam mengantisipasi hal   APBN 2016 untuk disahkan menjadi
            dian, tingkat suku bunga SPN 3 bulan   ini. Termasuk dalam menghadapi pelam­  Undang­Undang APBN Tahun Anggaran
            disepakati 6,2 persen, dan harga min­  batan pertumbuhan ekonomi global.  2016, dengan catatan, bahwa seluruh
            yak mentah 60,0 USD/barel. Lifting mi­  “Pemerintah kurang antisipasi dan   catatan merupakan bagian yang utuh
            nyak bumi 825 ribu barel/hari, lifting   telat berpikir. Sekarang kurs rupiah ter­  dan tidak terpisahkan dari yang wajib
            gas bumi 1.221 ribu barel setara minyak   hadap dolar AS sudah Rp 14 ribu lebih. Ini   dilaksanakan dari pemerintah. Kedua,
            perhari, sehingga lifting minyak dan gas   ibarat sakit sudah sampai leher, kita su­  Penanaman Modal Negara (PMN) dikem­
            bumi disepakati 2.046 ribu barel per   dah tidak dalam upaya bagaimana me­  balikan kepada komisi terkait, dan akan
            hari.                             ngantisipasi. Termasuk dalam mengha­  dibahas kembali dalam pembahasan
               Dengan asumsi dasar tersebut, di­  dapi ekonomi dunia. Padahal DPR sudah   APBN Perubahan 2016 mendatang.
            sepakati pendapatan negara dan hibah   memberikan dorongan,” tegas Jazilul.  Terkait postur anggaran, pendapa­
            dalam APBN­P TA 2015 sebesar Rp 1.761   Terkait pertanggungjawaban pelak­  tan negara disepakati sebesar Rp 1.822,5
            triliun, dan belanja negara sebesar Rp   sanaan APBN 2014, sebelum disepakati   triliun, dan belanja negara sebesar Rp
            1.984­triliun.­Sementara,­besaran­defisit­  di Paripurna, terlebih dahulu di Bang­  2.095 triliun. Sementara Asumsi Makro
            disepakati sebesar Rp 222,5 triliun, atau   gar. Sejumlah catatan turut menyertai   yang disepakati meliputi Pertumbuhan
            1,9­persen­dari­PDB.­Besaran­defisit­ini­  persetujuan ini. Diantaranya, masih   ekonomi­5,3­persen,­Inflasi­4,7­persen,­
            lebih rendah dari APBN 2015 sebesar 2,21   ada nya permasalahan birokrasi pencair­  Kurs Rp13.900/US$, Tingkat Suku Bun­
            persen dari PDB.                  an anggaran, dan masih adanya temuan   ga SPN 3 bulan 5,5 persen, ICP (Indone­
               Dimulainya pembahasan Ranca­   BPK yang merupakan pengulangan dari   sia Crude Price) US$ 50/barel, Lifting
            ngan Anggaran dan Pendapatan Belanja   temuan BPK tahun­tahun sebelumnya.  Minyak 830.000 barel per hari, dan Lift-
            Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2016,   Berkutat dengan keuangan negara,   ing Gas 1.155 ribu barel setara minyak
            Banggar meminta Pemerintah agar lebih   Banggar menilai banyak APBN yang   per hari. (SF) FOTO: ANDRI/PARLE/IW
            realistis serta berdasarkan kondisi dan   mubazir setiap tahunnya karena tidak



                                                                                          EDISI 132 TH. XLV, 2015  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28