Page 21 - MAJALAH 132
P. 21

laPoran utama
                   KALEIDOSKOP KOMISI X DPR RI


            SEPAKAT HAPUS PASAL                                Komisi XI DPR. Sohibul yang terpilih sebagai Presiden Partai

            KRETEK PADA RUU                                    Keadilan Sejahtera (PKS), dinilai memiliki tanggung jawab se­
                                                               makin luas di partainya.
            KEBUDAYAAN                                         nyepakati­pagu­alokasi­anggaran­definitif­Kementerian­Pendi­
                                                                 Di bidang anggaran, Komisi X DPR dan Mendikbud me­
                                                               dikan dan Kebudayaan untuk RAPBN 2016 sebesar Rp 49,232
               Komisi X DPR, atau yang lebih dikenal sebagai Komisi Pen­  triliun. Sementara, penurunan anggaran Badan Ekonomi
            didikan, menunjukkan komitmennya dengan memaksimalkan   Krea tif tahun 2016 yang telah disetujui Komisi X, diharapkan
            tiga fungsi Dewan, kepada mitra kerjanya. Mengawali tahun   tidak mengganggu target yang telah disepakati. Pagu angga­
            2015, Komisi X sudah melakukan pengawasan terhadap per­  ran sementara Bekraf semula sebesar Rp 1,157 triliun, namun
            siapan Ujian Nasional (UN) 2015 berbasis komputer (Computer   me ngalami pengurangan sebesar Rp 43 miliar, sehingga men­
            Based Test), yang baru pertama kalinya dilaksanakan. UN On­  jadi Rp 1,113 trilun untuk tahun mendatang.
            line­dianggap­lebih­efisien­dan­mengurangi­kecurangan.  Pertengahan Oktober, Komisi X DPR sepakat untuk
               Komisi X mendorong pelaksanaan UN berbasis komputer   menghapus Pasal Kretek dari Rancangan Undang­Undang
            dapat diperluas dan digunakan oleh banyak sekolah. Walau­  Kebudaya an yang saat ini sedang dibahas. Mengingat, pasal ini
            pun, program ini dianggap tidak menjamin permasalahan yang   cukup menuai kontroversi dan polemik di masyarakat. Kepu­
            melingkupi UN itu sendiri, maupun pendidikan Indonesia.   tusan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari aspirasi masyara­
            Mendikbud mengklaim, dengan UN berbasis komputer ini akan   kat yang menilai, dengan adanya Pasal Kretek ini, seperti i ngin
            meminimilisir kecurang an                                                   membudayakan konsumsi
            selama UN berlangsung.                                                      kretek kepada anak­anak.
               Implementasi Kurikulum                                                     Memperingati Hari Guru
            2013 pun menjadi sorotan                                                    Nasional (HGN) pada 25 No­
            Komisi X. Komisi X meni­                                                    vember 2015, Komisi X meni­
            lai penghentian sementara                                                   lai, distribusi guru yang tidak
            penerapan K13 membuat                                                       merata menyebabkan banyak
            pihak penyelenggara pen­                                                    sekolah kekurangan guru,
            didikan menjadi bingung.                                                    masih menjadi masalah yang
            Pemerintah dinilai tidak me­                                                perlu mendapatkan perhatian
            miliki ketegasan untuk me­                                                  dari Pemerintah.
            nentukan, apakah K13 dapat                                                    Akhir November, Tim Panja
            diterapkan atau dihentikan                                                  Program Indonesia Pintar
            sementara.                                                                  (PIP) mendatangi Provinsi
               Permasalahan Kemen­                                                      Jawa Timur untuk melihat
            pora dengan PSSI pada awal                                                  dari dekat problem implemen­
            2015 pun mendapat sorotan   Penyerahan palu pimpinan kepada Wakil Ketua Komisi X yang baru, Abdul   tasi PIP di daerah. Penyaluran
            dari Komisi X. Komisi X ber­  Kharis Almasyhari                             dana Program Indonesia Pin­
            harap Menpora dapat berkomunikasi dengan PSSI, dan men­  tar (PIP) bagi para siswa miskin harus dipermudah aksesnya.
            cari solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi. Apalagi,   Selama ini para siswa miskin di daerah kerap sulit mencairkan
            semenjak Menpora Imam Nahrawi dilantik belum ada perte­  dana PIP di bank pelaksana.
            muan antara Menpora dengan PSSI. Pembekuaan PSSI oleh   Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam mengatakan, ada
            Kemenpora, pun dianggap salah alamat.              sistem pada PIP  yang  perlu diperbaiki, sehingga pencairan
               Akibat kekisruhan yang tak kunjung usai, Komisi X meminta   bisa lebih cepat dan tak menemui kendala.
            Kemenpora untuk melakukan pertemuan dengan PSSI paling   Awal Desember 2015, Komisi X menurunkan Tim Panja RUU
            lambat 23 Juni 2015. Komisi X juga meminta Menpora dan PSSI   Kebudayaan ke Mojokerto, Jawa Timur, untuk mensosialisasi­
            membicarakan langkah­langkah strategis bersama PSSI untuk   kan dan menjaring masukan bagi RUU tentang Kebudayaan.
            segera mengakhiri sanksi FIFA.                     RUU ini diharapkan mampu membantu pengembangan kebu­
               Prestasi Indonesia di Sea Games 2015 Singapura dinilai   dayaan di Indonesia.
            mengecewakan. Dengan perolehan medali yang didapat, me­  Dalam waktu bersamaan, Tim Panja RUU Sistem Perbu­
            nempatkan Indonesia di peringkat ke lima. Padahal, Indonesia   kuan,­berkunjung­ke­Provinsi­DI­Yogyakarta­untuk­menyerap­
            menargetkan minimal peringkat ke tiga. Hasil ini dinilai masih   aspirasi terkait RUU ini. Dengan adanya RUU, diharapkan ma­
            mengecewakan dan tak memenuhi harapan.             syarakat dapat dengan mudah memperoleh dan memanfaat­
               Mengawali September 2015, jabatan Wakil Ketua Komisi X   kan buku untuk mengembangkan dirinya dan memperoleh
            DPR Sohibul Iman (F­PKS), kini digantikan oleh Anggota DPR   ilmu pengetahuan guna mewujudkan kesejahteraan dan
            Abdul Kharis Almasyhari. Sebelumnya, Kharis bertugas di   mencerdaskan kehidupan bangsa. (SF) FOTO: JAKA/PARLE/IW



                                                                                          EDISI 132 TH. XLV, 2015  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26