Page 35 - MAJALAH 132
P. 35

Indra Pahlevi
                                        Peneliti Bidang Politik Dalam Negeri Pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Jakarta.










               Keempat, penyelesaian tahap penyusunan dan penyam­  run waktu Tahun Sidang 2014–2015 lalu, pelaksanaan fungsi
            paian RUU dari pemerintah atau DPR untuk dilakukan pemba­  pengawasan Dewan sedikit mengalami perlambatan. Hal ini
            hasan bersama tidak berjalan dengan baik. Hal ini menunjukan   dikarenakan DPR harus melakukan kesepakatan penguta­
            bahwa komitmen terhadap Prolegnas yang sudah disepakati   maan atas kepentingan nasional di antara dua koalisi yang
            bersama antara DPR dengan Pemerintah selama ini masih   saat itu masih mengemuka, yaitu antara Koalisi Indonesia
            kurang.                                            Hebat dan Koalisi Merah Putih. Salah satu dampaknya adalah
               Kelima, Baleg yang memiliki peran sig­                        setiap AKD­terutama Komisi­Komisi yang
            nifikan­dalam­penyiapan­RUU­menjadi­RUU­  SEJATINYA, DPR         mengundang  Menteri dan pejabat Esselon
            Usul                                                             I untuk melakukan rapat­rapat di DPR tidak
               DPR pada periode 2009­2014, pada      TELAH BERUSAHA          hadir. Selain itu, DPR juga harus melakukan
            periode 2014­2019 tidak lagi memiliki tu­  SEOPTIMAL MUNGKIN     penyesuaian mitra kerja di beberapa komisi
            gas dalam penyiapan RUU sehingga akan                            karena adanya perubahan nomenklatur ke­
            berpengaruh terhadap percepatan jumlah   DALAM KERANGKA          menterian di Kabinet Kerja.
            RUU yang penyiapannya menjadi tanggung                              Dalam Tahun Sidang 2014­2015 lalu, DPR
            jawab DPR.                          MENJALANKAN BERBAGAI         membentuk 4 (empat) Tim dan 38 (tiga pu­
               Dalam pelaksanaan fungsi Anggaran, se­  FUNGSINYA YAITU FUNGSI   luh delapan) Panja. Tim dibentuk di Pimpi­
            luruh siklus pembahasan APBN telah dilak­                        nan DPR sedangkan Panja dibentuk di AKD.
            sanakan oleh Badan Anggaran dan berhasil   LEGISLASI, FUNGSI     Adapun tim yang dibentuk di Pimpinan DPR
            diselesaikan dalam waktu yang seharusnya   ANGGARAN, DAN FUNGSI   yaitu Tim Pemantau DPR terhadap Pelak­
            karena seluruh siklus pembahasan dibatasi                        sanaan Undang­Undang terkait Otonomi
            oleh waktu yang telah ditetapkan oleh UU.     PENGAWASAN, SERTA   Daerah Khusus Aceh, Papua, Papua Barat,
            Namun seluruh kinerja tersebut juga tidak   FUNGSI DIPLOMASI     dan Keistimewaan Daerah Istimewa Yog­
            terlepas dari tantangan, terlebih tahun si­                      yakarta; Tim Pengawas DPR RI terhadap
            dang 2014­2015 merupakan awal periode       PARLEMEN.            Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; Tim
            DPR tahun 2014­2019.                                             Implementasi Reformasi DPR RI; dan Tim
               Tantangan yang dihadapi dalam pelak­                          Mekanisme Penyampaian Hak Mengusul­
            sanaan fungsi anggaran yaitu dalam konteks era keterbu­  kan dan Memperjuangkan Program Pembangunan Daerah Pe­
            kaan saat ini, tentu masyarakat lebih ingin tahu kinerja dari   milihan. Tim Pemantau Otonomi Khusus Aceh, Papua, Papua
            wakil rakyat pilihannya di DPR.  Transparansi, kemudahan   Barat dan Keistimewaan Daerah Istimewa­Yogyakarta­sudah­
            dan kecepatan untuk mendapat  akses informasi tentu sa­  mulai dibentuk sejak DPR pada periode 2004­2009. Kemudian
            ngat diinginkan oleh masyarakat. Badan Anggaran berupaya   kembali diperpanjang pada periode 2009 – 2014 dan periode
            terus untuk melakukan perbaikan pelaksanaan fungsi angga­  2014 – 2019 dengan alasan untuk memastikan bahwa pembe­
            ran dengan membuat rapat­rapat bersifat terbuka, sehingga   rian otonomi khusus bagi Provinsi Aceh, Papua, Papua Barat
            memudahkan masyarakat untuk memantau kinerja Dewan   dan Daerah­Istimewa­Yogyakarta­sudah­dilaksanakan­dan­
            dalam memperjuangkan aspirasi mereka. Juga terus berupaya   dijalankan sebagaimana mestinya, dan peraturan pelaksana
            untuk meng­upload kesepakatan­kesepakatan dalam website   yang menjadi landasan pemberian keistimewaan pada daerah­
            DPR.  Selain itu juga melakukan RDP/RDPU dengan pakar/in­  daerah tersebut sudah terbentuk dan dilaksanakan.
            stitusi/masyarakat untuk mendapatkan masukan/referensi/  Tantangan dalam implementasi fungsi pengawasan teruta­
            aspirasi sebagai bahan evaluasi  pengalokasian APBN tahun   ma adalah terkait dengan tindak lanjut dari kegiatan­kegiatan
            berjalan dan sebelumnya, serta persiapan pembahasan APBN   peninjauan yang telah dilakukan DPR terhadap suatu isu. Ke
            tahun berikutnya.                                  depan perlu ditetapkan suatu kerangka waktu yang jelas atas
               Terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan DPR, dalam ku­  penindaklanjutan hasil kegiatan pengawasan itu, apalagi DPR



                                                                                          EDISI 132 TH. XLV, 2015  35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40