Page 69 - MAJALAH 132
P. 69

mana melihat salah satu agama sebagai   Parlemen Hungaria. Di Hungaria sendiri   lemen perempuan untuk menyukseskan
            dalang dari terorisme. Ini pandangan   tidak mempunyai Parlemen Perempuan   agenda pembangunan global sendiri
            yang salah. Oleh sebab itu perwakilan   yang menjadi ketua di Parlemen ataupun   telah tertuang dalam deklarasi tujuan
            dari masing­masing agama harus saling   Ketua Komisi untuk saat ini,” ungkap   pembangunan berkelanjutan (TPB). Ke­
            berinteraksi, mengenal satu sama lain   JakabIstvan.                hadiran parlemen perempuan dipercaya
            dan sama­sama menumbuhkan rasa to­  Sementara, Ketua BKSAP Nurhayati   dapat meningkatkan pencapaian pem­
            leransi,” terang Nurhayati.       Ali Assegaf  juga mengapresiasi atas pe­  bangunan nasional, karena parlemen
               Sependapat dengan Nurhayati, Wa­  nilaian Wakil Ketua Parlemen Hungaria   perempuan dapat memberikan legislasi­
            likota Godollo, Gyargo Gemesi yang   terhadap keterwakilan Perempuan In­  legislasi terkait di perlindungan perem­
            menyambut Delegasi BKSAP di depan   donesia di Parlemen. Politisi Fraksi Par­  puan, edukasi, kematian ibu dan anak
            gong perdamaian dunia ini mengatakan,   tai Demokrat ini mengungkapkan bahwa   ataupun kesehatan untuk mensukses­
            bahwa kerjasama antara Indonesia dan   kunjungannya kali ini ke Hungaria me­  kan pencapaian negara untuk TPB.
            Hungaria juga menjadi salah satu upaya   miliki misi untuk mempelajari bagaima­  Dalam pertemuan tersebut juga
            dalam meningkatkan dialog antara dua
            kultur yang berbeda. Sebagaimana dike­
            tahui Indonesia merupakan negara ber­
            penduduk mayoritas muslim. Sedangkan
            penduduk Hungaria mayoritas pemeluk
            agama Kristen. Kondisi ini dapat digu­
            nakan untuk saling mempelajari kultur
            antar dua negara.
               Godollo yang merupakan sister city
            dengan Bogor juga sering mengadakan
            dialog antar agama di kotanya. Pada ta­
            hun 2014 yang lalu digelar dialog lintas
            agama yang diwakili oleh Kementerian
            Luar Negeri Indonesia, Kementerian
            Agama dan Kementerian Pendidikan
            dan Budaya  Indonesia. Sedangkan pi­
            hak Hungaria diwakili oleh Kementerian
            Luar Negeri, Kementerian Pendidikan
            dan Budaya Hungaria dan Kota Godollo.
               Bahkan Gong perdamaian dunia yang   Delegasi BKSAP DPR di depan Gong Perdamaian Dunia di Kota Godollo, Hungaria
            kini menjadi ikon budaya Kota Godollo
            ini merupakan sumbangan Indonesia.   na parlemen dapat menyukseskan tu­  dipaparkan strategi Hungaria  yang
            Selain di Godollo, gong perdamaian juga   juan pembangunan berkelanjutan, dan   lebih mementingkan tindakan preven­
            ada di Bali, Ambon, Palu, Shandong (Chi­  mekanisme yang dapat memaksimalkan   tif dibanding tindakan kuratif dalam
            na) dan Jenewa (Swiss). Hal itu menjadi   peran parlemen.           menangani permasalahan kesehatan.
            simbol harapan dunia yang terbebas dari   Sebagaimana diketahui Hunga­  Selain memiliki sistem perawatan ke­
            konflik sara, terorisme, perang  yang   ria memiliki Komite Pembangunan   sehatan universal yang dibiayai oleh pa­
            masih terjadi di belahan dunia seperti   Berkelanjutan di dalam sistem parle­  jak, Hungaria juga terus mengingatkan
            yang terjadi di Palestina.        men, serta Dewan Nasional Pemba­  bahaya konsumsi alkohol dan merokok
                                              ngunan Berkelanjutan, yang memiliki   di negara ini. Karena dua hal itulah yang
            APRESIASI PEREMPUAN               ke terlibatan parlemen di masing­masing   menyebabkan permasalahan kesehatan
            PARLEMEN INDONESIA                institusi.                        di Hungaria.
               Wakil Ketua Parlemen Hungaria, Mr.   Baik Indonesia maupun Hungaria   “Namun disini saya sangat menya­
            JakabIstvan mengapresiasi banyaknya   sepakat bahwa peran parlemen di dalam   yangkan kurangnya parlemen perem­
            perempuan yang masuk di dalam Parle­  proses maupun implementasi tujuan   puan sebagai Presiden organisasi par­
            men Indonesia (DPR­RI). “Kami melihat   pembangunan berkelanjutan sangat   lemen dunia. karena selama 25 tahun
            banyak sekali perempuan yang ada di   krusial. Terutama dengan mengguna­  terakhir ini IPU (Inter­Parliamentary
            delegasi DPR RI ini. Ini berarti Parlemen   kan tiga fungsi parlemen yakni, legislasi,   Union) belum memiliki presiden perem­
            Indonesia memberikan kesempatan dan   penganggaran dan pengawasan dari tu­  puan,” tegas Nurhayati yang diamini
            akses yang lebih banyak kepada ang­  juan pembangunan berkelanjutan.  oleh seluruh delegasi. (SKR) FOTO: DOK.
            gota parlemen perempuan, dibanding   Ditambahkan Nurhayati, peran par­  BKSAP/PARLE/HR



                                                                                          EDISI 132 TH. XLV, 2015  69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74