Page 20 - MAJALAH 124
P. 20

PERBAIKI SAJA SOP


                                   PENGAMANAN DALAM




                                                                             membuat aturan­aturan baru yang
                                                                             hanya sekedar reaktif terhadap se­
                                                                             buah persoalan, saya kira nantinya
                                                                             malah mengganggu kenyamanan
                                                                             kita, buat apa ada polisi parlemen?
                                                                             Saya mengusulkan sebaiknya per­
                                                                             baiki SOP Pamdal saja,” saran Luk­
                                                                             man.

                                                                             Politisi F­Partai Kebangsaan Bang­
                                                                             sa ini pun masih sangsi terhadap
                                                                             efektifitas keberadaan Polisi Parle­
                                                                             men. Pasalnya, sistem pengamanan
                                                                             yang ada, sudah cukup memadai. Ia
                                                                             mengusulkan, lebih baik memaksi­
                                                                             malkan tenaga pengamanan yang
                                                                             ada. Termasuk menambah kewena­
                                                                             ngannya. Misalnya, menyeleksi
                                                                             tamu yang akan masuk ke Gedung
                                                                             DPR. Namun ia menegaskan, bukan
                                                                             berarti ini menutup akses masyara­
                                                                             kat di DPR, namun sebagai langkah
                 encana pembent uk an      waktu yang lalu, terjadi insiden  antisipasi terhadap hal­hal yang tak
                 satuan polisi khusus atau   terhadap salah satu fraksi DPR di  terduga.
                 sering disebut Polisi Parle­  lantai 12 Gedung Nusantara I, yang
          Rmen di Kompleks Parlemen        hingga membuat polisi merangsek  “Kalau saya lihat, yang paling urgent
          mendapat respon beragam dari     masuk rumah rakyat.  Dikabarkan,   di DPR yakni Pamdal harus lebih
          berbagai pihak. Respon pun diberi­  polisi ini hendak mengamankan ru­  ketat untuk menyeleksi tamu­tamu
          kan Anggota Dewan sendiri. Ang­  angan yang diperebutkan dua kubu  yang masuk area DPR. Hal ini bukan
          gota Komisi II DPR RI Lukman Edy  di fraksi itu.                   untuk menutup komunikasi dengan
          menilai, pengadaan Polisi Parlemen                                 masyarakat, tapi masyarakat yang
          hanya sebatas reaktif terhadap be­  Lukman menilai, kasus di lan­  datang ke sini (DPR), harus jelas
          berapa kasus yang akhir­akhir ini   tai 12, ataupun kasus pemukulan  tujuannya. Sebabnya, saya mende­
          terjadi.                         oleh Anggota Dewan kepada Ang­    ngar dari teman­teman sesama De­
                                           gota Dewan lain masih bisa diatasi  wan, terganggu dengan kedatangan
          “Di DPR kan sudah ada Pengamanan  oleh Pengamanan Dalam (Pamdal).  orang yang tidak jelas, mengaku
          Obyek Vital (PAM OBVIT) dari ke­  Namun, ia memberi catatan, agar  wartawan, LSM lah, atau sebagain­
          polisian yang sewaktu­waktu kalau  Standard Operating Procedure  ya. Yang tidak jelas ini mengganggu
          diminta, mereka sudah siap. Saya   (SOP) Pamdal diperbarui, sehingga  konsentrasi kita. Asal masyarakat
          melihat ide untuk Polisi Parlemen  dapat mengatasi kejadian­kejadian  yang mau bertemu itu tujuannya
          ini reaktif terhadap dua kasus tera­  yang tidak diinginkan.       jelas, ya disilahkan masuk,” jelas
          khir, yaitu kasus lantai 12 (Gedung                                Lukman.
          Nusantara I) dan kasus pemukulan  “Kasus pemukulan sesama anggota
          sesama Anggota Komisi VII,” jelas  itu kan tidak ada ancaman dari luar,   Politisi asal Daerah Pemilihan Riau
          Lukman.                          tapi lebih kepada emosional ang­  II ini mengingatkan DPR jangan
                                           gota. Kasus di parlemen luar negeri  melahirkan sebuah organisasi baru
          Sebagaimana diketahui, beberapa   bisa lebih parah lagi. Dari pada kita   yang nanti akan mengekang DPR



          20 PARLEMENTARIA  EDISI 124 TH. XLV, 2015
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25