Page 23 - MAJALAH 124
P. 23
Sekjen AIPA P. O. Ram
RUMAH RAKYAT HARUS DIJAGA
DAN DIAMANKAN
rumahnya dan keluarganya. Se
mentara parlemen memang tidak
perlu pasukan komando tetapi mu
tlak dijaga oleh pasukan yang di
latih dengan khusus.
“Petugas pengamanan mesti pa
ham apa yang perlu dijaga pada
gedung dewan, apa saja tantangan
nya. Penjaga gedung dewan bukan
watch man, yang duduk mengamati
kemudian membuat laporan. Mere
ka harus mempunyai kemampuan
mempertahankan gedung dalam
keadaan darurat, merespon suatu
kondisi dengan cepat, misalnya se
rangan teroris. Langkah ini harus
dilakukan sampai polisi atau ten
tara datang ke lokasi ini,” papar dia.
e du n g DPR it u k a n karta, beberapa waktu lalu. Pertanyaan besarnya selanjutnya
rumah rakyat, jadi ya adalah siapa yang bisa melakukan
“Gsukasuka rakyat.” Cu Itulah filosofi utama pengamanan itu. Pada sejumlah parlemen mere
kup sering mendengar kalimat se gedung parlemen disetiap belahan ka membangun satu kekuatan in
perti ini bahkan dengan nada ketus. dunia. Baginya rakyat boleh ber dependen terpisah dari pengaruh
Maunya yang bicara rumah rakyat temu dengan mudah, kapan saja eksekutif dan yudikatif, membuat
harus dibuka seluasluasnya bagi de ngan para wakilnya di daerah pelatihan sendiri, sistem kepega
rakyat kalau perlu tanpa aturan. Eit pemilihan pada saat reses tetapi waian tersendiri yang tentunya
tunggu dulu, begitu kata P.O. Ram, ketika ingin mendatangi gedung memerlukan anggaran yang cu
Sekretaris Jenderal AIPA organi dewan mereka perlu mencermati kup besar. Pilihan lainnya adalah
sasi parlemen negaranegara ang aturan yang berlaku. Perlu mem melakukan outsourcing petugas
gota Asean. Ia mempunyai penjela perlihatkan kartu pengenal dan yang sudah terlatih dalam hal ini
san yang lebih lengkap soal masalah menjelaskan apa maksud kedatan aparat kepolisian.
ini. gan kepada petugas yang telah
ditetapkan. “Ini yang dilakukan parlemen Si
“Bukan hanya gedung dewan yang ngapura. Dengan outsourcing kita
punya rakyat. Negara ini tanah, bumi Pengamanan gedung parlemen tidak perlu merisaukan petugas,
dan air, semua punya rakyat. Rakyat menurutnya tentu tidak seperti kalau kita meminta mereka menyi
yang berdaulat tapi bukan berarti mengamankan istana kepreside apkan 50 petugas setiap hari setiap
rakyat boleh sesuka hatinya di neg nan. Sebagai kepala negara seorang menit mereka harus menyiapkan
ara ini. Ada aturan, perlu dijaga agar presiden adalah lambang penting nya 50 orang sesuai standar yang
negara tertata dan menjadi lebih bagi keberadaan suatu negara. Dia kita minta. Kita tidak repot dengan
baik. Begitu juga Gedung DPR perlu satusatunya bagi negara sehingga administrasi, cuti, sakit atau ber
ditata, dijaga agar rakyat semakin perlu dijaga dengan pasukan khu halangan. Setiap hari selalu ada 50
bangga pada gedung milik mereka sus dengan pengawasan melekat petugas menjaga kawasan parle
ini,” pungkas dia saat dijumpai di Ja mulai dari kantor tempat bekerja, men,” tandasnya.
PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015 23