Page 69 - MAJALAH 107
P. 69

Dari pergaulan sehari-hari diketa-  instrumen tertentu masih dipegang  Arab.  Tahun berikutnya,  2004
            hui bahwa umumnya anak muda di  oleh beberapa orang senior.         DEBU kembali mengeluarkan
            daerah tersebut ketika itu belum ter-                               album bertitle Makin Mabuk yang
            lalu mengerti tentang Islam. Bahkan   “DEBU bisa beregenerasi dan di na-  juga disajikan dalam dua bahasa,
            tidak sedikit diantara mereka yang  mis dalam musik dan personilnya,  Indonesia dan Inggris.
            tidak bisa membaca Al Quran dan  namun satu hal yang harus tetap di-
            belum mengetahui tata cara shalat.  pegang dan ditanamkan dalam grup   Tahun 2006 DEBU kembali merilis
            Berangkat dari kondisi tersebut,  ini adalah prinsip dimana musik dan  album ketiganya berjudul Nyawa
            Syekh Fattah memulai dakwah le-   nyanyian sebagai media dakwah  dan Cinta, namun kali ini DEBU
            wat zikir. Ia mencoba menarik minat  dalam menyiarkan ilmu-ilmu Is-  memfokuskan hanya  merekam
            pemuda akan keindahan Islam de-   lam,” ungkap pria kelahiran Oregon,  album dalam bahasa Indonesia,
            ngan lantunan puji-pujian terhadap  Amerika Serikat, 9 Juli 1981 ini.   diantaranya lagu berjudul Agama,
            Allah SWT lewat zikir.                                              Dendang Sufi dan Tobat berkali­kali.
                                                Keunikan musik DEBU yang kaya  Dan setahun kemudian, 2007 DEBU
              Lirik-lirik yang disajikan Syekh  akan nuansa ala Timur Tengah de-  membuat gebrakan baru dengan
            Fattah dalam zikir dan nyanyian  ngan rebana nya, ditambah dengan  merilis album bertitle Gubahan
            tersebut semua sarat akan nilai-  bebunyian dari berbagai alat musik  Pecinta yang berisi 13 lagu dalam
            nilai Islami. Perlahan namun pasti.  tradisional dari berbagai negara,  6 bahasa yaitu Indonesia, Arab,
            Agaknya hal tersebut cukup me-    seperti alat musik santur dari Iran,  Inggris, Turki, Cina dan Italia. Dan
            ngena dalam diri para pemuda dan  Tambura dari Turki, gendok-gendok  pada tahun yang sama DEBU merilis
            mahasiswa tersebut. Hingga dari  dari Sulawesi Selatan sangat harmo-  album dalam bahasa Turki berjudul
            hari ke hari para peserta zikir pun  nis dengan alat-alat musik modern  Hep Beraber.
            terus bertambah. Dan akhirnya dari  yang selama ini ada seperti Biola,
            menyanyi,zikir, para mahasiswa  Bass, harpa dan perkusi.            Isu Deportasi dan Perjuangan
            dan pemuda setempat pun sema-                                       Menjadi WNI
            kin penasaran dengan ajaran-ajaran   Dari kenyataan tersebut sangat
            Islam lainnya. Terlepas dari semua  sulit menggolongkan aliran musik   Nama DEBU kian melambung,
            itu DEBU pun mulai bisa mensosia-  DEBU. Seperti Nasyid padang pasir,  tak  hanya  dalam  negeri  namun
            lisasikan grup dan aliran musiknya  namun aliran jazz dan country nya  juga mancanegara. Beberapa
            yang diakuinya belum pernah ada  terdengar kental. Menyikapi hal  kali DEBU diundang berdendang
            sebelumnya.                       tersebut pria yang identik dengan  di depan kepala Negara, seperti
                                              rambut blondy nya yang gondrong  di Presiden Iran, Ahmadinejad.
            Keunikan Nama dan Musik DEBU      ini mengatakan bahwa musik DEBU  Bahkan beberapa tahun lalu saat
                                              adalah musik yang universal atau  berlangsung Idul fitri, DEBU didapuk
              Dimana bumi berpijak disana  musik dunia.                         bernyanyi di Istana Negara, di depan
            lah langit dijunjung. Ungkapan itu                                  Presiden SBY.
            agaknya begitu membekas dalam       Dari beberapa keunikan tersebut
            benak para personil DEBU yang  tak heran jika kepopuleran DEBU        “Tentu kami bangga dan senang
            awalnya bernama Dust on The Road  cepat berkembang. Dari mulut ke  bisa bernyanyi di depan Presiden
            atau Debu di jalanan. Hijrahnya ke  mulut undangan untuk berdendang  atau kepala Negara, karena tidak
            bumi pertiwi membuat para sufi  diberbagai kesempatan pun  semua musisi mendapat kesem-
            dalam kelompok tersebut untuk  menghampirinya, hingga kemudian  patan tersebut. Namun bagi kami,
            menyelaraskan  nama  kelompok  di tahun 2003  DEBU pun didapuk  dimana pun DEBU bernyanyi dan
            mereka sesuai dengan bahasa  untuk  membuat  album  rekaman  bermusik kami akan tetap berusaha
            Indonesia, yakni DEBU dan bukan  bertajuk Mabuk Cinta yang direkam  menyajikan seindah mungkin un-
            lagi Dust on The Road.            dalam dua bahasa, Indonesia dan  tuk menarik kecintaan para hamba
                                                                                kepada Mahbud nya. Kembali lagi,
              DEBU, nama yang sederhana dan     Namun bagi kami, dimana pun     Musik adalah media dakwah kami,”
            mudah diingat. Formasinya pun                                       aku Mustafa.
            berubah. Disinilah proses regenerasi   DEBU bernyanyi dan bermusik
            berlangsung. Syekh Fattah yang        kami akan tetap berusaha        Banyaknya undangan menyanyi
            merupakan guru rohani, tidak lagi                                   di berbagai acara membuat DEBU
            memimpin vokal. Sebaliknya, ia       menyajikan seindah mungkin     kerap menghiasi layar kaca. Tak ayal
            lebih sering membuat syair-syair    untuk menarik kecintaan para    hal tersebut mengundang angga-
            dalam bahasa Indonesia. Sementara                                   pan beberapa pihak mengenai sta-
            personil DEBU saat ini merupakan     hamba kepada Mahbud nya.       tus kewarganegaraan dan visa yang
            hasil regenerasi orangtuanya yang    Kembali lagi, Musik adalah     digunakan para personil DEBU yang
            notabene merupakan pendiri                                          sebagian besar berwarna blonde
            DEBU. Meski diakui Mustafa untuk        media dakwah kami,          atau bule. Beberapa kali isu depor-


                                                                              PARLEMENTARIA  EDISI 107 TH. XLIII, 2013  69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74