Page 15 - MAJALAH 160
P. 15

ra
                                                                                          ra
                                                                                             N
                                                                                             N
                                                                                     a
                                                                                       PO
                                                                                       PO
                                                                                     a
                                                                                                  ama
                                                                                               ut
                                                                                                  ama
                                                                                    LaPOraN utama
                                                                                               ut
                                                                                    L L
              kemudian itu diidentifikasi sebagai   (Pansus) RUU Terorisme ini,   ini, berdasarkan pertemuan
              gerakan teroris. Setelah pulang ke   mengungkapkan definisi terorisme   partai koalisi pemerintah dengan
              Indonesia orang semacam ini bisa   telah disetujui oleh semua fraksi   Menteri Koordinator Bidang
              dilakukan proses hukum sebagai   di Pansus DPR untuk dimasukkan   Politik Hukum dan Keamanan
              tindakan pencegahan.             ke dalam RUU Terorisme. Arsul    Wiranto, memberikan saran
                 Pencegahan dalam RUU          mengatakan tidak ada fraksi DPR   agar frasa tersebut dimasukkan
              tersebut erat kaitannya dengan   yang menolak. Saat ini yang masih   ke bagian penjelasan, bukan di
              definisi teroris yang ada di dalam   menjadi kendala hanya rumusan   batang tubuh RUU Terorisme. Jadi
              RUU Nomor 15 Tahun 2003 tentang   frasa dalam definisi terorisme. Hal   apabila masa reses selesai, dalam
              Pemberantasan Tindak Pidana      itu yang masih diperdebatkan.    rapat pembahasan RUU tinggal
              Terorisme. Anggota Panitia Khusus   “Rumusan yang diajukan        memutuskan opsi mana yang akan
              Revisi UU Antiterorisme ini, menilai   pemerintah ditambah dengan   diambil.
              frasa motif politik, ideologi, dan   frasa motif politik, motif ideologi   “Antara opsi tetap dengan
              ancaman negara perlu dimasukkan   dan atau ancaman terhadap       elemen frasa itu, atau tanpa
              dalam definisi terorisme. Arsul   keamanan negara. Tapi ketika    frase itu tapi ditempatkan di
              menilai  definisi terorisme penting   bicara soal formula atau rumusan   penjelasan umum. Peletakan frasa
              untuk menjaga aparat penegak     pasal, memang setiap fraksi dan   di penjelasan memang tidak punya
              hukum tak sewenang-wenang        instansi terkait ada aspirasi, ada juga   kekuatan yang kuat dibanding
              ketika menangkap terduga teroris.   argumen akademik,” papar Arsul.   batang tubuh,” ungkap Arsul.
              “Ini undang-undang yang tajam,      Dia menjelaskan definisi         Dia juga menjelaskan, setelah
              seperti ibarat pisau supaya jangan
              salah iris, jangan salah tusuk. Itu
              saja,” ujarnya.                        Undang-undang ini akan menjaga aparat agar
                 Menurut Sekjen Partai Persatuan
              Pembangunan (PPP) ini, undang-          tidak sewenang-wenang dan lebih berhati-
              undang ini akan menjaga aparat            hati dalam menindak terduga terorisme.
              agar tidak sewenang-wenang dan        Pernyataan tersebut sangat beralasan, lantaran

                                                       RUU Antiterorisme memberikan perluasan
                                                    kewenangan bagi aparat penegak hukum untuk
                                                  bertindak mencegah dan memberantas terorisme.

 untuk Menjaga  Aparat  Tidak Sewenang-wenang







              lebih berhati-hati dalam menindak   terorisme dalam RUU ini diperkaya   semua pasal dibahas, ternyata
              terduga terorisme. Pernyataan    dengan penambahan frasa.         terorisme di Indonesia tidak sebatas
              tersebut sangat beralasan, lantaran   Pada RUU Antiterorisme, definisi   tindak pidana terorisme, tapi
              RUU Antiterorisme memberikan     terorisme adalah, segala bentuk   berkembang sampai mengancam
              perluasan kewenangan bagi aparat   perbuatan yang dengan sengaja   keamanan dan pertahanan
              penegak hukum untuk bertindak    melakukan kekerasan yang         negara. “Dalam pembahasan RUU
              mencegah dan memberantas         menimbulkan rasa takut pada      Antiterorisme muncul argumentasi
              terorisme.                       fasilitas publik baik di tingkat   yang menyebut dugaan adanya
                 Salah satu perluasan tersebut,   nasional maupun internasional.   kaitan antara aksi teror di Indonesia
              yakni diperbolehkannya penegak      Setelah pembahasan batang     dengan jaringan terorisme di luar
              hukum memidanakan para terduga   tubuh RUU, ada usulan agar       negeri,” ujar Arsul.
              teroris yang diketahui tengah    definisi terorisme itu diperkaya    Saat ini, pemerintah dan DPR
              melakukan perbuatan persiapan    dengan frasa “dapat menimbulkan   sepakat untuk mempercepat
              teror. “Kalau dengan UU yang baru   ancaman keamanan negara dengan   pembahasan RUU Antiterorisme.
              asal bisa dibuktikan bahwa dia   motif politik dan ideologi.” Arsul   Direncanakan pengesahan akan
              terasosiasi, terkoneksi dengan satu   mengatakan, tambahan frasa ini   dilakukan pada Juni 2018 atau
              kelompok atau organisasi teroris,   konsekuensinya melibatkan TNI   sebelum Lebaran. Pembahasan
              maka itu bisa diproses pidana,” kata   pada pemberantasan terorisme.   antara DPR dan pemerintah tinggal
              Arsul.                              Dia juga mengungkapkan        menyisakan soal definisi terorisme.
                 Wakil Ketua Panitia Khusus    soal dinamika pembahasan RUU       EKO/Sc

                                                                                160 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20