Page 17 - MAJALAH 160
P. 17

PO
                                                                                     a
                                                                                          ra
                                                                                    L L a PO ra N  ut ama
                                                                                             N
                                                                                               ut
                                                                                    LaPOraN utama
                                                                                                  ama
              Mengutip pernyataan Kapolri      Pencegahan                       mengedepankan prinsip
              kepada pers beberapa waktu lalu,    Pada UU Antiterorisme yang    perlindungan hak asasi manusia
              di Indonesia kelompok radikal ini   baru, muatan pasal pencegahan   dan kehati-hatian dalam operasi
              masih ada di beberapa tempat di   mendapat porsi yang seimbang    pencegahan. Tak boleh ada salah
              Indonesia.                       dengan penindakan. Pansus telah   tangkap. Semua harus didasari
                 Sisa-sisa pengikut ISIS yang   memberi perhatian penuh atas    bukti yang cukup.
              ada di Tanah Air sangat potensial   pencegahan ini, karena belajar dari   “Pencegahannya dilakukan
              ingin unjuk eksistensi dan balas   pengalaman pemberantasan aksi   lewat BNPT, agar paham terorisme
              dendam dengan menebar teror.     terorisme sebelumnya. Perbuatan   tidak berkembang. Sekarang
              Mereka tak peduli siapa pun yang   pendahuluan para teroris sudah   aparat bisa lebih leluasa, karena
              menjadi korbannya. Toha kepada   bisa ditindak secara hukum. Dan   tindakan pendahuluan teroris
              Parlementaria, melihat, pemboman   aparat diberi kewenangan untuk   bisa ditangkap,” ujar Toha lagi.
              tiga gereja di Surabaya, Jawa    itu dengan bukti permulaan yang   Yang menarik ada bagian kontra
              Timur itu merupakan ekspresi     cukup sesuai ketentuan UU.       radikalisasi dan deradikalisasi
              ingin menunjukkan eksistensi saja   Dengan pencegahan dini ini,   dalam UU ini. Dijelaskan, kontra
              bahwa ISIS masih ada.            diharapkan tak akan ada lagi     radikalisasi merupakan proses
                 “Saya melihatnya sebagai      korban jiwa akibat aksi terorisme.   terencana, terpadu, sistematis,
              eksistensi saja dan balas dendam.   Selama ini aparat kerap sulit   dan berkesinambungan yang
              ISIS di sana sudah melemah. Lalu   menjerat aksi pendahuluan atau   dilaksanakan terhadap orang atau
              di sini ingin menunjukkan bahwa
              mereka masih ada,” ucap politisi
              PKB tersebut. Seperti diketahui,
              jaringan sel teroris yang ada di     “Saya melihatnya sebagai eksistensi saja dan
              Indonesia saat ini adalah Jamaah      balas dendam. ISIS di sana sudah melemah.
              Ansharud Daulah (JAD) dan
              Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang    Lalu di sini ingin menunjukkan bahwa mereka
              keduanya berafiliasi ke ISIS.        masih ada,” ucap politisi PKB tersebut. Seperti
                 Toha mengatakan, sosok
              Dita Oepriarto sang teroris yang        diketahui, jaringan sel teroris yang ada di
              membom gereja di Surabaya              Indonesia saat ini adalah Jamaah Ansharud
              ternyata hidup bertetangga          Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
              dengan seorang Nasrani. Dita
              tak menunjukkan permusuhan.                 yang keduanya berafiliasi ke ISIS,”
              Ia bahkan suka berbagi dengan

 Hanya   Ingin Tunjukkan Eksistensi







              tetangga Nasraninya itu. Maka    percobaan teror, karena belum ada   kelompok yang terpapar paham
              ketika Dita membom gereja, itu   landasan hukum untuk itu. Karena   radikal (Pasal 43C, ayat 1).
              bukan ekspresi kebenciannya      tak ada payung hukum, aparat pun    Sedangkan deradikalisasi
              pada Nasrani, tapi lebih ingin   mendiamkan sambil menunggu       merupakan proses terencana,
              menunjukkan eksistensi           aksi terornya dilakukan. Ketika aksi   terpadu, sistematis,
              sekaligus balas dendam atas      teror sudah dilakukan, korban jiwa   dan berkesinambungan
              pemberantasan aktivis ISIS di    sudah keburu berguguran. Inilah   yang dilaksanakan untuk
              Timur Tangah dan beberapa        yang perlu dicegah.              menghilangkan paham radikal
              negara lainnya.                     Dalam UU Antiterorisme yang   terhadap tersangka, terdakwa,
                 “Ini bisa terlihat dari tetangga   baru saja disahkan pada 25 Mei   terpidana, narapidana, hingga
              Dita yang Nasrani itu. Dia sering   lalu, pasal-pasal pencegahan   mantan narapidana (Pasal 43D,
              memberi pula pada seorang        terdapat pada Bab VIIA tentang   ayat 1 dan 2). Deradikalisasi
              Nasraninya itu. Tidak ada        Pencegahan Tindak Pidana         terhadap para narapidana
              kebencian terhadap komunitas     Terorisme. Ada empat bagian yang   terorisme kelak bisa melalui
              agama lain,” komentar Politisi PKB   dibahas, yaitu ketentuan umum,   pembinaan kebangsaan,
              tersebut usai rapat pembahasan   kesiapsiagaan nasional, kontra   keagamaan, bahkan
              RUU Antiterorisme beberapa       radikalisasi, dan deradikalisasi.   kewirausahaan seperti dimaksud
              waktu lalu.                      Tentu aparat penegak hukum       dalam Pasal 43D ayat (5).   MH/Sc

                                                                                160 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22