Page 19 - MAJALAH 160
P. 19

SumBaNG SaraN






              Rasa takut/ngeri yang mencekam dan   luas dan terbuka ini akan selalu ada   terdeteksi, Polri juga perlu mendapat
              kegelisahan politik yang ditimbulkannya   celah-celah kecil yang bisa dimasuki.   bantuan dari instansi keamanan
              mereka manfaatkan untuk memaksa   Terbukti sebelumnya Indonesia sempat   lainnya. Dalam konteks itu, apa yang
              pemerintah memberikan konsesi-   kecolongan dalam berbagai insiden   dilakukan pemerintah untuk melibatkan
              konsesi politik yang sesuai dengan   teror bom bunuh diri, seperti di Bali   Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam
              tujuan-tujuan politik ISIS. Tujuan itu   pada 12 Oktober 2002 atau di hotel JW   menangani terorisme sudah tepat.
              sudah pasti adalah mencapai kekuasaan   Marriot pada 5 Agustus 2003.   Apalagi pemerintah sudah memiliki
              politik (khilafah), dan ini sesuai dengan   Untuk itu ada beberapa cara   payung hukum, sebagaimana tertuang
              semboyan mereka: al-khilafah baqiyah   yang mesti dilakukan untuk bisa   dalam Pasal 7 Ayat 3 Undang-Undang
              wa tatamaddad.                   membendung ISIS dan kelompok     Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Jadi
                 Namun ketakutan/kengerian     teroris lainnya di Indonesia. Pertama,   tidak perlu dimasukkan ke dalam revisi
              itu hanya bisa timbul jika aksi teror   perlu secepatnya dilakukan revisi   Undang-Undang Antiterorisme, cukup
              ISIS mendapatkan publikasi seluas   Undang-Undang Nomor 15 Tahun   dengan mengacu pada UU TNI. Meski
              mungkin. Untuk itu, ISIS selalu memilih   2003 tentang Pemberantasan Tindak   begitu, tentara yang dilibatkan tetap
              sasaran, lokasi dan timing dengan   Pidana Terorisme. Ini urgen dilakukan   harus di bawah kendali operasi (BKO)
              pertimbangan mendapatkan publikasi   karena undang-undang tersebut tidak   Kepolisian atau sifatnya diperbantukan.
              luas secara pemberitaan. Terkait itu,   lagi memadai untuk bisa membendung   Keempat, yang juga tak kalah
              ISIS diuntungkan karena berkembang   ancaman mutakhir terorisme yang terus   penting adalah bagaimana pemimpin di
              di era revolusi teknologi media (radio,   berkembang saat ini.    negeri ini merespons jika insiden teror
              televisi, media online, media cetak, dan   Teroris sekarang adalah orang   betul-betul terjadi. Kini, upaya dalam
              media sosial), yang pemberitaannya bisa   yang terlatih secara profesional, sangat   meningkatkan daya tahan seharusnya
              dengan cepat menjangkau publik luas.   familiar dengan deteksi intelijen, dan   menjadi tujuan utama pemerintah
                 ISIS berhasil melakukan itu di Paris   tahu bagaimana caranya berkomunikasi   Indonesia, seberapa cepat masyarakat
              (2015). Ia menyasar tempat publik dan   tanpa diketahui aparat, mereka juga   Indonesia menjadi pulih kembali
              menargetkan dengan serangan acak.   paham teknis penyadapan. Apalagi,   setelah mengalami insiden teror? Pakar
              Pemberitaan tentang itu pun menyebar   data Polri juga menunjukkan, WNI   keamanan nasional dari Council of
              bagaikan kilat ke publik luas seluruh   yang sudah ke Siria ada 600 orang,   Foreign Relations, Stephen Flynn, dalam
              penjuru dunia. Hal yang sama juga   103 tewas dalam perang. Karena terus   bukunya The Edge of Disaster: Rebuilding
              berhasil dilakukan ISIS di Thamrin,   kepepet, sekitar 500 orang lari menuju   a Resilient Nation (2007) membuat
              Indonesia. Meski dampak serangannya   Turki dan Yordania. Di negara itu   analogi bagus daya tahan dalam istilah
              tidak sebesar di Paris, namun beberapa   mereka ditangkap, dan dikembalikan   sains material.
              menit setelah ledakan dan baku tembak   ke Indonesia.  Mereka ini diketahui   Dalam sains material, resiliensi
              terjadi di Thamrin, media-media lokal   sudah terdoktrin paham takfiri. Dengan   adalah kemampuan materi untuk
              dengan cepat memberitakannya secara   revisi undang-undang tersebut, Polri   kembali ke bentuk semula setelah
              langsung. Tak hanya itu, media-media   akan memiliki ruang gerak yang lebih   mengalami deformasi. Jika ke depan
              asing pun ikut memberitakannya. Hal   fleksibel dan memungkinkan untuk bisa   terjadi ledakan bom lagi, untuk
              yang sama juga terjadi pada aksi teror di   memotong gerak terorisme yang akan   melawannya pemerintah/masyarakat
              Surabaya.                        mengancam Indonesia di masa datang.    Indonesia harus memastikan agar
                 Cepat atau lambat jika ruang aksi   Kedua, agar Polri juga tidak   aktivitas poleksosbud (politik, ekonomi,
              teror ISIS semakin membesar dan terus   kewalahan dalam menjalankan   sosial, dan budaya) tetap berjalan
              mendapatkan publikasi luas, bukan   tugasnya, maka peran Badan    seperti biasa, karena dengan begitu
              tidak mungkin khilafah yang dijadikan   Nasional Penanggulangan Terorisme   upaya teroris dalam mencapai tujuan
              tujuan politik utamanya akan tercapai.   (BNPT) perlu ikut dimaksimalkan.   politiknya bisa dikatakan mengalami
              Tentu kita semua tidak menginginkan   Selain bertugas untuk melakukan   kegagalan. Langkah ini penting
              tujuan politik ISIS itu terwujud di   pencegahan, perlindungan, penindakan,   dilakukan agar masyarakat kita bisa
              negeri kita yang tercinta ini dan bisa   dan penyiapan kesiapsiagaan nasional,   memperlihatkan kepada pelaku teror,
              menggantikan ideologi Pancasila, serta   BNPT sebetulnya sudah memiliki   bahwa aksi teror mereka tidak akan
              memporakporandakan Indonesia seperti   program yang ambisius, yakni   membuat mereka takut/ngeri.
              di Suriah dan Irak.              deradikalisasi. Meski banyak pihak yang   Kesimpulannya, ke depan jika
                                               pesimis pada BNPT dalam menjalankan   insiden teror terjadi kembali, bukan
              Membendung ISIS                  program deradikalisasi, program ini   hanya respons cepat aparat keamanan
                 Berhasilnya aksi teror ISIS di   tetap terus harus dipertahankan dan   saja yang dibutuhkan, melainkan juga
              Indonesia membuktikan bahwa hampir   didayagunakan. Mulai sekarang orang-  kebutuhan akan daya tahan masyarakat
              mustahil bagi pemerintah Indonesia   orang yang berada di dalam struktur   Indonesia. Mengapa hal itu penting
              untuk mencegah sekelompok kecil   organisasi BNPT, mulai dari kepala   dilakukan? karena ketika masyarakat
              penyempal merencanakan aksi teror   sampai inspektorat harus bekerja lebih   Indonesia tidak merasa terteror, takut,
              keji. Tak peduli betapa cermat dan   keras lagi.                  dan ngeri, maka mereka pun berhasil
              hebat aparat intelijen dan penegak   Ketiga, karena ancaman teror   membendung ISIS dan kelompok
              hukum di negara yang demikian    ini sifatnya terselubung dan sulit   terorisme lainnya.   Sc


                                                                                                            19
                                                                                             PARLEMENTARIA
                                                                                160 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 19
                                                                                160 XLVIII 2018
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24