Page 9 - MAJALAH 88
P. 9

LAPORAN  UTAMA





                 embahasan  Rancangan  Un-
                 dang-undang Badan Penyeleng-
            Pgara Jaminan Sosial (RUU BPJS)
            merupakan  salah  satu  pembahasan
            terpanjang suatu undang-undang.
               Perjalanan  panjang  pembahasan
            RUU BPJS berawal dari Paripurna DPR
            RI 29 Juli 2010 yang telah mengesah-
            kan  RUU  BPJS    sebagai  usul  inisiatif
            DPR.  Kemudian draft beserta naskah
            akademik RUU tersebut  telah disam-
            paikan kepada Presiden RI tertanggal
            9 Agustus 2010. Paripurna DPR RI 31
                                              Wakil Ketua Pansus dan Ketua Panitia Kerja (panja) RUU BPJS Ferdiansyah
            Agustus  2010  telah  pula  menyetujui
            pembentukan    Panitia  Khusus  (Pan-  DIM-nya    baru  berarti  kita  memba-  yang  tadinya  lima  menjadi  delapan.
            sus) untuk membahas RUU BPJS ber-  hasnya dari awal,” terang politisi dari   Walaupun  memang ada yang terpa-
            sama pemerintah.                  Fraksi Partai Golkar.              kai dan ada yang hilang,” papar Ferdi.
               Pada    awal  September  2010  Pre-  “Makanya kami sebagai pimpinan   Dari awal pembahasan Ferdi sudah
            siden melalui surat kepada Pimpinan   pansus  minta pembahasan diperpan-  menyatakan  bahwa  undang-undang
            DPR  RI  menugaskan  enam  menteri   jang  karena  beranggapan  bahwa    9   ini tidak akan mendapat nilai A, kare-
            sebagai wakil pemerintah dalam pem-  Mei itu pansus  baru menerima DIM   na  banyak   sekali  kepentingan. Ti-
            bahasan RUU BPJS. kemudian perte-  baru”, jelas Ferdi.               dak   kurang dari 22  teori yang terjadi
            ngahan  September    menjadi  tujuh     DIM  baru  yang  disampaikan   dalam  pembahasan  undang-undang
            menteri, dan terakhir  29 September     pemerintah berjumlah  263 DIM, ke-  ini  beserta    cabang-cabangnya.  Se-
            2010 menjadi delapan menteri.     mudian  berkembang  menjadi  367   perti    kesehatan,  contoh  keuangan,
               Ferdiansyah  Wakil  Ketua  Pansus     DIM.  Hal ini terjadi jelas  Ferdi dise-  pemasaran,    hukum  (perdata  dan
            dan  Ketua  Panitia  Kerja  (Panja)  RUU   babkan  ketika pembahasan deadlock,   pidana),  hukum internasional,  akun-
            BPJS  menceritakan  bahwa  setelah   dicari solusi akhirnya DIM bertambah.     tansi  (akutansi  perusahaan dan  aku-
            penunjukkan  delapan  menteri  oleh   “Penambahan  DIM  yang  cukup  ba-  tansi  negara),   Sosiologi,  Komunikasi
            Presiden,  DPR  bersama-sama  peme-  nyak  ini  merupakan  salah  satu  hal   dan lain-lain.
            rintah  mulai    membahas  RUU  BPJS   yang menarik dari pembahasan RUU   “Saya menghitung  kira kira tidak
            namun  tanpa    Daftar  Inventaris  Ma-  ini,” terangnya.            kurang dari 22 cabang  ilmu berikut
            salah (DIM).                         “Dalam  pembahasan  RUU  BPJS   cabang  cabangnya  itu  ada  didalam
               “Pemerintah    baru  menyerah-  ini penyelesaiannya di tingkat  panja     pembahasan RUU BPJS. Jadi memang
            kan  DIM  pada  awal  Desember    dan   relatif cukup banyak yaitu sekitar 328   RUU BPJS ini paling ruwet, paling be-
            pemerintah  waktu  itu  diwakilkan     DIM,    sisanya    diputuskan  di  Rapat   rat,  paling  banyak  menterinya,    pa-
            Patrialis  Akbar  sebagai  Menkumham   Kerja (Raker),” imbuh Anggota Komisi   ling sensasional,  paling lama pemba-
            menyatakan  siap membahas,” papar   X DPR RI ini.                    hasannya,” ujar Ferdi.
            Ferdi.                               Sebagai  Ketua  Panja  Ferdi  mera-  Ferdi  yakin  BPJS  yang  diidam-
               Namun  pada  kenyataannya  saat   sakan  benar  betapa  beratnya  dalam   idamkan masyarakat banyak pasti ter-
            pembahasan    DIM,   pembahasan     menyelesaikan    328  DIM  di  tingkat   bentuk. Namun apakah  dilaksanakan
            deadlock    pada  DIM  nomor  sebelas   panja.  “Sebagian besar yang  diputus-  dengan baik dan benar, masih menjadi
            sampai  Februari 2011.            kan di tingkat raker hanya yang sifat-  pertanyaan.  “Itulah  yang  sebenarnya
               Menurut  Ferdi  saat  itu  atas  de-  nya substansial  saja misalkan tahun,   kami  dari  Fraksi  Partai  Golkar    sejak
            sakan  pansus  dan  dibantu  Pimpinan   tapi  bagaimana  menjabarkan  tahun   awal  menanyakan  kepada    pemerin-
            Dewan    Marzuki  Alie  dan  Priyo  Budi   itu menjadi tugas  panja,” katanya.    tah  bagaimana  perencanaannya ter-
            Santoso    akhirnya  pemerintah  me-  Ferdi  memberikan  contoh,  misal-  hadap transformasi keempat  BUMN
            ngirim DIM baru yang diterima pan-  nya pansus memutuskan bahwa  BPJS   (PT  Taspen,  PT  Askes,  PT  Jamsostek
            sus  9 Mei 2011.                  I adalah bidang kesehatan, dan BPJS II     dan  PT  Asabri)  baik    dari  segi  aset,
               Dengan dikirimnya DIM baru oleh   adalah bidang jaminan hari tua  dan     maupun kepesertaan,” papar Ferdi.
            pemerintah menurut Ferdi,  sebenar-  pensiun.  Namun  bagaimana  imple-  “Dan  bagaimana pelaksanaannya,
            nya  RUU  BPJS baru dibahas  dua kali   mentasinya,  diputuskan  di  panja.   evaluasinya,  dimana peran pemerin-
            masa sidang dan melakukan  perpan-  “Penjabaran  lebih lanjut  inilah  yang     tah  dalam    melakukan  evaluasi  dan
            jangan satu kali masa sidang.  “Karena     kerap  kali  menambah  jumlah  DIM,     pengawasan pelaksanaan BPJS”, tam-




                                                                                                                                                                                                                                         1
                                                                                                                                                                                                                                          1

            10                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 | 11
            10 | PARLEMENTARIA |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 88
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14